Teknologi Pengendalian Hama Terpadu Pada Tanaman Kubis
Loading...
Date
2015
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara
Abstract
Dalam upaya mengatasi upaya masalah hama/penyakit tanaman kubis, pada umumnya para petani menekankan pada pengedalian secara kimiawi. Menurut laporan Woodford et al. ( 1981 ), biaya penggunaan pestisida pada tanaman kubis yang dilakukan oleh petani di Kabupaten Bandung sebesar 30% dari total biaya produksi. Umumnya pestisida digunakan secara insentif, baik secara tunggal maupun campuran dari beberapa jenis pestisida, dengan konsentrasi penyemprotan melebihi rekonmendasi dan interval penyemprotan yang pendek, 1-2 kali/seminggu (Sastrosiswojo 1987). Dampak negatif yang timbul sebagai akibat penggunaan pestisida yang insentif tersebut antara lain adalah : (1) hama ulat daun kubis (Plutella xylostella L.) menjadi resisten terhadap beberapa jenis insektisida kimia dan mikroba (Sastrosiwojo et al.1989; Setiawati 1996), (2) resurgensi hama P. Xylostella terhadap Asefat, permetrin dan kuinalfos (Sastrosiswojo 1988), (3) residu pestisida yang dapat membahayakan konsumen kubis ( Soeriaatmadja & Sastrosiswojo 1988), dan (4) terganggunya kehidupan dan peranan parasitoid Diadegma semiclausum sebagai musuh alami penting hama P. Xylostella (Sastrosiswojo 1987).
Description
Keywords
H Protection of plants and stored products/Perlindungan Tanaman::H01 Protection of plants - General aspects/Perlindungan tanaman – aspek aspek umum, H Protection of plants and stored products/Perlindungan Tanaman::H10 Pests of plants/Hama tanaman