BUNGA RAMPAI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERKEBUNAN
Loading...
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Abstract
Bentuk korporasi inipun tidak berlangsung lama,
perkebunan rakyat melakukan ekspansi sehingga luasnya
melebihi yang ditargetkan. Walaupun produktivitasnya rendah
tanaman perkebunan telah terbukti dapat bertahan pada saat
resesi tahun 1998. Pada sepuluh tahun terakhir beberapa
tanaman perkebunan luas arealnya menurun, begitu pula
produktivitasnya. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya
tanaman yang rusak tiap tahun, karena pekebun malas
melakukan pemeliharaan dan adanya serangan hama penyakit.
Upaya pekebun untuk meningkatkan produktivitasnya atau
meningkatkan daya saing telah banyak dilakukan, namun
kelihatannya belum ada kenaikan yang signifikan. Upaya-upaya
lembaga penelitian juga telah melakukan berbagai kajian dan
telah diajukan sebagai saran atau rekomendasi kebijakan
Pada buku Bunga Rampai ini akan disajikan beberapa
kajian komoditas perkebunan seperti tebu, kakao, tanaman
penghasil bahan baku BBN dll. Semoga apa yang dihasilkan
iv| Bunga Rampai "Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Komoditas Perkebunan"
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pembacanya. Terima kasih.
Description
Indonesia sangat kaya akan sumberdaya floranya, hal ini
dirasakan sejak penjajah masuk ke Indonesia beberapa abad
yang lalu. Selain tanaman rempah tersedia komoditas
perkebunan yang telah diincar sejak dulu seperti teh, kopi, tebu,
karet, rosella, tembakau, kelapa sawit dll. Walaupun beberapa
bukan tanaman asli Indonesia, tapi pemerintah Belanda telah
berhasil mengembangkannya dan menjadi pundi-pundi pengisi
kejayaan Kerajaan Belanda. Tradisi ini sebenarnya masih
berlanjut sampai sekarang, produk tanaman perkebunan
menghasilkan devisa yang tidak sedikit. Tanaman perkebunan
akan menguntungkan manakala upah buruh yang dibayarkan
sangat rendah. Oleh sebab itu pemerintah Belanda menjalankan
sistim tanam paksa, sehingga memberikan keuntungan yang
sangat besar. Namun sebelum kemerdekaan dirasakan
diperlukan pengusahaan perkebunan ini yang bersifat
korporasi. Hal ini tidak berlangsung lama karena adanya
pengambil-alihan korporasi Belanda ini ke pemerintah
Indonesia.