PENGOPERASIAN MESIN COMBINE HARVESTER PADA PROSES PEMANENAN PADI DI KECAMATAN SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2022
Abstract
PROPOSAL PKL 1, 2020. TAP. PENDAHULUAN. Sistem panen mempengaruhi kegiatan perontokan yang akan dilaksanakan pada tahapan berikutnya. Proses pemanenan merupakan tahapan kegiatan yang dimulai dari pemotongan padi hingga perontokan gabah. Dalam sistem panen secara garis besar dipengaruhi oleh mekanisme panen itu sendiri dan proses pemanenan. Mekanisme panen sangat terkait dengan budaya serta kebiasaan masyarakat setempat. terdapat tiga sistem pemanenan padi yang berkembang di masyarakat yaitu sistem ceblokan, sistem individu atau keroyokan dan sistem kelompok.Sistem panen tersebut sangat terkait dengan faktor sosial dan budaya masyarakat setempat yang pada akhirnya mempengaruhi pada tahapan selanjutnya berupa kegiatan perontokan serta faktor kehilangan hasil. Pada umumnya petani tradisional padi sawah menggunakan alat pemotong padi tradisional yaitu sabit yang bergerigi dan perontok menggunakan mesin sederhana.Sistem ini dianggap kurang efisien dikarenakan oleh biaya tenaga kerja yang mahal dan banyak kehilangan hasil produksi. Hal ini disebabkan dalam panen tradisional banyak membutuhkan tenaga kerja, pemotong padi tradisional dalam proses pasca panen membutuhkan waktu yang lama sehingga berpengaruh pada kematangan buah padi yang memberikan kerugian hasil produksi petani padi sawah. Pemanenan padi sistem individual atau keroyokan dengan jumlah pemanen yang tidak terbatas menyebabkan banyak gabah tercecer dan yang tidak terontok. Pemanenan padi dengan sistem kelompok atau beregu mudah terkontrol, sehingga dapat menekan tingkat kehilangan pada saat pemanenan (Ananto et.al, 2003). Menurut Irwanto (1980), cara kerja dari alat-alat pemanen padi dapat dibedakan menjadi bebrapa bagian yang diantaranya : Mesin panen yang hanya memotong rumpun padi kemudian melemparkan kesamping (reaper). Mesin panen yang mampu memotong rumpun, merontokkan dan membersihkan butiran gabah dari kotoran (Combine harvester) Saat sekarang ini proses panen ini yang biasanya menggunakan alat-alat panen padi tradisional kini beralih ke penggunaan mesin pemanen padi modern combine harvester, selain meningkatkan efisiensi panen dengan pengurangan waktu panen bila dibandingkan tenaga manusia dan penggunaan alat panen tradisional juga mengurangi tingkat kehilangan hasil, dikarenakan prinsip kerja alat pemanen 2 padi kombinasi ini selain memotong padi (reaping), juga merontok (threshing) juga sekaligus mengemas gabah.
Description
Keywords
Mesin Combine Harvester, Padi, Vertical Dryer
Citation
Collections