PERAWATAN MESIN RICE MILLING UNIT (RMU) DI KELOMPOK TANI BINA KARYA KECAMATAN SUKADIRI KABUPATEN TANGERANG
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2022
Abstract
PROPOSAL PKL 1, 2020. THP. PENDAHULUAN.Alsintan merupakan unit pelayanan alat dan mesin pertanian dalam rangka
mendukung pembangunan pertanian, pemberdayaan alat dan mesin pertanian
yang bertujuan agar proses pembukaan/pengolahan lahan, panen dan pasca
panen bisa berjalan lebih optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan mutu dan nilai tambah
produk, serta pemberdayaan petani. Pada hakekatnya, penggunaan mesin di
pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi
pertanian, di mana setiap tahapan dari proses produksi tersebut dapat
menggunakan alat dan mesin pertanian (Sukirno 1999).
Pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia tidak terlepas dari situasi
dan kondisi lingkungan strategis masyarakat lokal. Karena itu diperlukan
pendekatan sistem transformasi sosiokultural masyarakat dengan
mempertimbangkan keragaman dalam setiap budaya lokal. Mengingat hal
tersebut, maka pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia menganut
azas mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintroduksi alat dan mesin
pertanian yang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi daerah setempat.
Penggilingan padi merupakan proses pengolahan gabah menjadi beras
dengan batas kadar air 13-14%. Umumnya proses penggilingan padi dapat
dipisahkan antara pengolahan gabah menjadi Beras Pecah Kulit (BPK) dan
proses penyosohan yakni pengolahan beras pecah kulit menjadi beras sosoh.
Pemisahan proses ini menggunakan alat yang terpisah yakni husker (pemecah
kulit) dan whitener (pemutih/penyosoh). Berdasarkan penggunaan alat pada
penggilingan secara umum, penggilingan padi cenderung untuk meningkatkan
mutu, terutama pada penggilingan yang berskala kecil (Sudirman, 2011).
Rice Milling Unit (RMU) merupakan alat mesin pertanian yang difungsikan
untuk menggiling gabah menjadi beras. Dengan menggunakan RMU
penggilingan gabah menjadi lebih cepat dibandingkan dengan cara manual atau
ditumbuk. Menurut Sugondo (2002) ada dua faktor penting untuk mendapatkan
mutu dan rendemen giling yang tinggi. Pertama, mutu gabah padi termasuk
kadar air, jumlah kotoran/benda asing, jumlah gabah retak/patah, jumlah gabah
muda, jumlah gabah rusak, dan jumlah gabah varietas lain. Faktor kedua, yaitu
sarana mekanis/mesin penggilingan padi yang dipakai, terutama jenis mesin dan
mekanisme kerja serta komposisi atau konfigurasi mesin. Selain itu, rendemen
9
dan mutu beras giling yang dihasilkan erat kaitannya dengan justifikasi mesin.
Masalah besar petani adalah kehilangan hasil, mutu yang rendah dan harga
yang fluktuatif yang cenderung tidak memberikan insentif kepada mereka sangat
amat dirasakan dan perlu segera solusinya. Tingginya kebutuhan akan beras,
menyebabkan kebutuhan alat mesin pertanian pun meningkat, guna memenuhi
kebutuhan pengolahan pascapanen padi. Salah satu alat mesin pengolah pasca
panen padi yang banyak terdapat dimasyarakat adalah penggiling padi atau Rice
Milling Unit (RMU). (Patiwiri 2006).
BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Sepatan merupakan tempat untuk para
penyuluh pertanian berkumpul untuk memberikan informasi para petani. BPP
Sepatan ini memliki kelengkapan alat mesin pertanian yang mencukupi untuk
mengelolah yang ada di BPP tersebut. BPP Sepatan ini memliki tenaga kerja
kurang lebih 25 orang yang bekerja dilapangan dan 8 orang bekerja dikantor,
BPP Sepatan memliki tempat pengolahan hasil dari lahan sendiri. Serta
penjualan dan pemasaran hasil produk yang dibuat.
Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) adalah lembaga pendidikan
yang bertujuan menciptakan tenaga teknis yang professional, kreatif, dan
berwawasan global. Pada semester IV (empat) Politeknik Enjiniring Pertanian
Indonesia (PEPI) memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
memperdalam pengetahuan dibidang keahlian sesuai dengan program studi
yang diambilnya, melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pertimbangan
yang diambil oleh sekolah dalam memilih BPP Sepatan sebagai tempat PKL
karena BPP Sepatan dianggap mampu memberi kompetensi keahlian yang
diharapkan kepada perserta didik Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
(PEPI) dalam bidang Alsintan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.
Karena Balai Pelatihan Pertanian ini salah satu BPP percontohan yang
bergerak dibidang tanaman pangan dengan alsintan yang dimiliki mempunyai
peran penting dalam perkembangan industri pangan terutama dalam menangani
masalah pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan.
Description
Keywords
Mesin Rice Milling, Rubber Roll, Mesin Pemutih Beras (Pholiser)