Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian Untuk Pengolahan Biji Kopi Di Desa Pesangkalan Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 1.2019.THP.PENDAHULUAN.Kopi merupakan salah satu komoditas penting dalam perdagangan
dunia karena melibatkan beberapa negara produsen dan negara
konsumen. Kopi walaupun bukan merupakan tanaman asli
Indonesia, akan tetapi mempunyai peranan penting dalam industri
perkebunan di Indonesia. Agar perannya tetap penting maka,
perkembangan yang cukup pesat ini perlu didukung oleh teknologi dan
sarana pascapanen yang cocok dengan kondisi petani agar mereka
mampu menghasilkan biji kopi dengan mutu sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI). Wisata pedesaan menciptakan manfaat ekonomi
sosial-budaya dan ekologi atau lingkungan untuk masyarakat pedesaan dan
juga negara (Barkauskas et.al., 2015; Kazmina, et.al., 2020). Salah satu
kegiatan agrowisata di pedesaan yang dapat dikembangkan yaitu
melakukan budidaya dan pengolahan kopi, karena kegiatan agrowisata juga
berpengaruh secara positif bagi petani kopi melalui kesadaran
lingkungan dan motivasi untuk terlibat dalam praktik pertanian
berkelanjutan (Duursma, 2016). Kabupaten Banjarnegara secara umum
merupakan wilayah yang terletak pada kawasan dengan potensi iklim dan
kondisi lahan yang beragam karakteristiknya. Keragaman sifat fisik lahan
akan menentukan jenis komoditas yang dapat diusahakan serta akan
berpengaruh terhadap tingkat produktifitasnya.
Selain itu beberapa daerah di Kabupaten Banjarnegara mempunyai
kopi lokal yang kualitasnnya bagus, serta mempunyai cita rasa yang khas
dan potensial untuk dikembangkan. Kinerja
kebijakan pengembangan
teknologi pascapanen kopi, baik Robusta maupun Arabika, cukup baik
(Mayrowani et al.,2012). Hal ini karena didukung oleh berbagai faktor
pendorong, seperti adanya bantuan alat pengupas kopi dan paket unit
pengolahan kopi (UPK) yang disertai dengan bimbingan teknis dari
pemerintah sehingga memungkinkan petani menangani pascapanen kopinya sesuai dengan kemajuan teknologi. Proses pengolahan
pascapanen kopi diawali dengan pengupasan kulit buah dengan mesin
mengupas (pulper). Mesin pengupas kulit kopi berjalan ini nantinya
diharapkan akan dapat mempermudah dan mempercepat proses
pengupasan itu sendiri.
Teknologi yang digunakan dalam pengolahan kopi di Desa Pesangkalan
sangat baik sehingga kopi yang dihasilkan memiliki kuaitas yang bagus.
Terdapat beberapa mesin pengolahan biji kopi meliputi Huller,Roaster dan
Pullper yang sesuai dengan program studi teknologi hasil pertanian.
Description
Keywords
kopi, roasting, suhu, waktu