Efisiensi Pemanfaatan Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi (Oryza Sativa) Pada Tiga Toposequen di Daerah Aliran Sungai Yeh Hoo Tabanan Bali
No Thumbnail Available
Date
2012-06
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Penelitian ini telah dilaksanakan selama dua musim tanam (MT) yaitu mulai
bulan Desember 2009–Agustus 2010 di daerah toposequen hulu, tengah dan
hilir daerah aliran sungai (DAS) Yeh Ho, Tabanan-Bali. Tujuan penelitian ini
adalah mendapatkan teknologi pengairan yang efi sien untuk tanaman padi serta
pengaruhnya terhadap karakter agronomis padi varietas unggul baru. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah petak terpisah (Split-plot-design) dengan tiga
ulangan. Petak utama (main-plot-factor) adalah cara pengairan, yaitu cara petani,
pengairan berselang 4 hari sekali dan pengairan berselang 8 hari sekali. Anak petak
(sub-plot) yaitu varietas padi, yang terdiri dari Mekongga, Inpari I, dan Inpari
10 Laeya. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (analysis of
variance) pada taraf 5%. Untuk membedakan pengaruh toposequen dilakukan
analisis gabungan (Combined analysis). Untuk mengetahui hubungan hasil dengan
faktor pendukung digunakan analisis regresi stepwise. Pemilihan teknologi untuk
setiap musim digunakan analisis kluster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
efi siensi pemakaian air didaerah toposequen hulu adalah pengairan 8 hari dapat
meningkatkan efi siensi pemakaian air 38,0% dibandingkan pengairan empat hari
sekali, dengan cara petani meningkatkan efi siensi 21,9%. Pada daerah toposequen
tengah, pengairan 8 hari sekali dengan pengairan 4 hari meningkatkan efi siensi
pemanfaatan air sebesar 25,9%, dengan pengairan cara petani 21,3%. Di daerah
toposequen hilir, pengairan 8 hari sekali dengan pengairan 4 hari meningkat
31,2% dan dengan cara petani meningkat 19.1%. Hasil gabah kering giling (GKG)
di daerah hulu MT 1 6,97 t/ha dan MT 2 6,42 t/h, daerah tengah MT 1 7,16 t/
ha dan MT 2 6,25 t/ha, daerah hilir MT 1 7,65 t/ha dan MT 2 7,42 t/ha. Hasil
analisis regresi stepwise menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
hasil antara lain: jumlah gabah/malai, anakan 42 HST dan tinggi tanaman 28
HST. Teknologi pengairan terpilih pada toposequen hulu, tengah dan hilir adalah
pengairan 8 hari sekali dengan varietas Mekongga, Inpari 1 dan Inpari 10 Laeya.
Kesimpulan penelitian dapat menjawab skenario meningkatkan produksi dengan
mengurangi pemakaian air rata-rata 21–38%.
Description
12 hlm.; 4 ills.; 1 tabel
Keywords
EFISIENSI, AIR, PADI, TOPOSEQUEN