PERSPEKTIF LAHAN RAWA DALAM MENDUKUNG LUMBUNG PANGAN DUNIA
Loading...
Date
2017
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balittra
Abstract
Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa dapat mendorong produksi beras nasional. Lahan rawa yang telah direklamasi 2.440.789 ha, yang berfungsi sebagai sawah tercatat sekitar 830.439 ha berupa rawa pasang surut dan 351.325 ha rawa lebak; selebihnya untuk kebun, tambak, pemukiman, jalan dan sebagainya. Peran masyarakat setempat cukup besar sekitar 1.400.713 ha (48,57%) lahan rawa pasang surut dan 578.045 ha (60%) lahan rawa lebak telah dimanfaatkan secara swadaya sebagai sawah penghasil padi dapat menyumbang sekitar 4,9-5,9 juta t GKG/tahun. Namun demikian, hampir 90% lahan rawa masih berada pada IP 100 atau hanya sekitar 10% yang berhasil IP 200. Hal ini karena terkendala berbagai aspek, khususnya sosial ekonomi dan budaya lokal yang masih kuat yang memerlukan penanganan khusus. Masalah budaya merupakan kendala yang tidak mudah diatasi karena terkait dengan kebiasaan dan kepemilikan lahan misalnya para pemilik lahan cenderung memilih varietas lokal yang harganya lebih tinggi daripada varietas unggul, mudah memasarkan dan masukan (input) tidak setinggi varietas lokal. Sementara pada petani penggarap sangat tergantung pada kehendak para pemilik lahan. Dalam hal ini, maka anjuran untuk penerapan IP 200 atau IP 300 sangat sulit tanpa adanya kebijakan (hukum) yang mengharuskan kepada petani untuk bersedia menerima introduksi pola IP 200 atau IP 300. Beberapa hasil penelitian dan pengamatan para pakar bahwa pengembangan lahan rawa sebagai daerah penghasil pangan sudah terbukti, hanya saja memerlukan pilar-pilar penunjang dan pendorong diantaranya 5 (lima) pilar utama, yaitu: (1) tentang status lahan, (2) sumber daya manusia, (3) infrastuktur, (4) kelembagaan, dan (5) deregulasi. Seiring program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, maka berdasarkan kajian potensi dan kemampuan dari berbagai aspek yang telah ditingkatkan antara lain (1) perbaikan intensifikasi dan ekstensifikasi; (2) perbaikan mutu dan efisiensi melalui inovasi teknologi mekanisasi hulu-hilir, sumber daya manusia, dan kelembagaan; (3) perbaikan dan stabilitas harga melalui perbaikan rantai niaga/pasokan, sistem informasi, stok penyangga, keperluan domestik/logistik; (4) ekspor dan keberlajutan melalui jalinan jaringan internasional, standar mutu, intelegen pasar (market
Description
Keywords
PERSPEKTIF LAHAN RAWA DALAM MENDUKUNG LUMBUNG PANGAN DUNIA