Penyimpanan Tanaman Ubi-ubian dengan Metode Pertumbuhan Minimal dan Kriopreservasi

No Thumbnail Available
Date
2001
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi TanamanPangan
Abstract
Penyimpanan ubi-ubian secara kultur in vitro di laboratorium mempunyai tujuan untuk memudahkan perawatan dan pengamatan selain memerlukan tempat yang tidak luas. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) dan ubi kayu (Manihot utilisima) selain disimpan dengan pertumbuhan minimal, juga dicoba untuk disimpan dengan kriopreservasi. Untuk pembekuan jaringan ubi jalar digunakan metode vitrifikasi. Krioprotektan yang dicoba ialah PVS1, PVS2, UBI, M (MS + sukrosa + manitol), dan V (VKM + sukrosa + manitol). Untuk optimasi ubi kayu digunakan media MS dan DKW dengan penambahan BA (0 dan 0,1 mg/l). Un-tuk mengurangi pelayuan pada ubi kayu dicoba dengan menambahkan AgNO3, glutamin, dan arginin. Selain ubi jalar dan ubi kayu, ubi-ubian lainnya seperti yam (Dioscorea alata) juga dicoba untuk disimpan secara kultur in vitro. Perba-nyakan tunas yam dicoba pada media MS + kinetin (0, 0,5, 1, 2, dan 4 mg/l) atau media MS dengan kombinasi kinetin (0, 1, dan 2 mg/l) dengan IAA (0; 0,5; dan 1 mg/l). Selain itu, dicoba juga pada media MS + BA (0; 0,5; 1, dan 2 mg/l). Media penyimpanan yang diteliti ialah paclobutrazol (0, 1, 3, dan 5 mg/l), ancymidol (0, 1, 2, dan 3 mg/l), dan manitol (0, 20, 40, 60, dan 80 g/l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan ubi jalar tetap berwarna hijau dan tegar bila diberi perlakuan media pra perlakuan V yang direndam di dalam krioprotek-tan yang mengandung manitol dan sukrosa selama 16 jam, tetapi jaringan ini tidak dapat diregenerasikan setelah dibekukan. Untuk regenerasi ubi kayu dan mengurangi pelayuan secara umum media dasar DKW lebih baik daripada media dasar MS. Untuk perbanyakan tunas yam, konsentrasi kinetin dan BA terbaik berturut-turut ialah 2 dan 1 mg/l. Konsentrasi paclobutrazol dan ancymi-dol terbaik untuk media penyimpanan belum terlihat karena masa simpan baru berturut-turut 4,5 dan 4 bulan. Dengan bertambahnya zat penghambat per-tumbuhan maka tinggi biakan berkurang, tetapi jumlah daun bertambah. Masih perlu pengamatan lebih lanjut setelah disimpan lebih dari satu tahun.
Description
Keywords
Ipomoea batatas, Manihot utilisima, Dioscorea alata, kultur in vitro, pertumbuhan minimal, kriopreservasi
Citation