Regenerasi Kalus Embrionik Padi setelah Diseleksi dengan Al dan pH Rendah

No Thumbnail Available
Date
2003-12
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi nasional padi adalah dengan memanfaatkan lahan masam yang tersedia cukup luas di luar Pulau Jawa. Pada lahan tersebut ditemukan masalah cekaman lingkungan, yaitu tingkat ke-masaman yang tinggi, ketersediaan hara N, P, K, Ca, Mg, dan Mo yang rendah serta konsentrasi Al dan Mn yang tinggi. Pendekatan yang efisien dan ramah lingkungan untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan memperbaiki kultivar-kultivar tanaman terhadap cekaman lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode seleksi yang tepat dan nomor-nomor ha-rapan baru tanaman padi yang dapat ditanam di lahan masam (pH rendah dan kandungan Al yang tinggi). Perlakuan yang diuji adalah varietas (T-309, Rojolele, dan IR64), dosis radiasi (0, 100, 300, dan 500 rad), serta konsentrasi aluminium (0, 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm). Seleksi dilakukan pada dua tahap, yaitu tahap kalus dan tahap regenerasi. Rancangan disusun secara fak-torial dalam Rancangan Lingkungan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa peningkatan dosis radiasi dapat menyebabkan penurunan daya regenerasi kalus padi. Massa sel embrionik yang diseleksi dengan Al dan pH rendah dapat beregenerasi membentuk tunas dengan kemampuan regenerasi yang berbeda-beda untuk masing-masing varietas tergantung pada konsentrasi aluminium yang diberikan. Semakin meningkat konsentrasi Al maka semakin menurun daya regenerasi kalus membentuk tunas. Seleksi yang dilakukan pada tahap regenerasi memberikan persentase regenerasi yang lebih tinggi diban-dingkan dengan seleksi pada tahap kalus.
Description
Keywords
Padi, seleksi in vitro, Al, pH
Citation