Inovasi Teknologi Jarak Pagar untuk Mendukung Program Desa Mandiri Energi

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 5 of 15
  • Item
    PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)
    (Bayumedia Publishing, 2008) PARWATI, Dyah Ully; Fakultas Pertanian–Instiper, Yogyakarta; Fakultas Pertanian–Instiper, Yogyakarta
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh frekuensi penyiraman yang efisien dan mengetahui pengaruh benih baru dan benih lama serta interaksinya pada pertumbuhan bibit jarak pagar. Penelitian disusun secara faktorial menggu-nakan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan, terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah frekuensi penyiram-an yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu penyiraman satu hari sekali, dua hari sekali, dan tiga hari sekali. Faktor kedua adalah jenis benih terdiri dari dua perlakuan yaitu benih baru dan benih lama. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan frekuensi penyiraman tiga hari sekali tidak berbeda nyata dengan perlakuan penyiraman satu hari sekali dan dua hari se-kali pada parameter tinggi bibit, panjang akar, diameter batang, jumlah daun, berat segar tajuk, dan berat kering akar. Pada benih baru, tinggi bibit, jumlah daun, berat segar tajuk, dan berat kering tajuk, lebih baik dibandingkan pada benih lama.
  • Item
    Pengaruh zat pengatur tumbuh terhadap proliferasi tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas Linn.) secara invitro
    (Bayumedia Publishing, 2008) Winarsih, Sri; Sugiyarta, Eka; Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan
    Dalam usaha mempercepat penyebaran bahan tanam unggul, perlu dicari metode perbanyakan yang cepat dan efektif. Perbanyakan tanaman secara invitro dapat menghasilkan bahan tanam dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat, seragam, dan bebas penyakit. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh kombinasi zat pe-ngatur tumbuh sitokinin dan auksin terhadap proliferasi tanaman jarak (Jatropha curcas L.) yang dikembangkan secara invitro. Penelitian terdiri atas 6 kombinasi ZPT (M1-M6) dan kontrol (M0/tanpa ZPT). Masing-masing perlakuan terdiri atas 20 eksplan. Bahan tanam yang digunakan adalah tunas aksiler dari kecambah steril. Pengamatan meliputi persenta-se hidup eksplan, jumlah tunas terbentuk, jumlah daun, dan tinggi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh BAP dan IBA berpengaruh terhadap pembentukan tunas, jumlah daun, dan tinggi tanaman tetapi tidak berpengaruh terhadap persentase hidup eksplan. Kombinasi zat pengatur tumbuh terbaik pada media kultur jarak pagar adalah 4 mg/l BAP + 0,2 mg/l IBA dengan proliferasi atau tingkat multiplikasi paling tinggi mencapai 8 kali.
  • Item
    Induksi perakaran tunas invitro jarak pagar (Jatropha Curcas L.) pada berbagai komposisi media
    (Bayumedia Publishing, 2008) Purwati, Rully Dyah; Basuki, Sesanti; Adikadarsih, Sri; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
    Pengadaan bibit melalui kultur jaringan dibutuhkan untuk mendukung pengembangan jarak pagar dalam skala luas, mengingat pengadaan bibit melalui setek dan benih belum mencukupi kebutuhan. Beberapa penelitian untuk mem-peroleh teknologi yang efisien dalam pengadaan bibit jarak pagar secara invitro telah dilakukan sejak tahun 2006, an-tara lain pembentukan kalus dan regenerasi tunas dari berbagai macam eksplan pada berbagai komposisi media. Peneli-tian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya, dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan, Balittas Malang mu-lai bulan Juni hingga Oktober 2007. Tujuan penelitian adalah memperoleh komposisi media yang tepat untuk menum-buhkan akar pada tunas invitro jarak pagar. Penelitian terdiri atas 2 tahap percobaan yaitu (1) Pembentukan akar pada media dasar MS dengan penambahan NAA, Kalsium (Ca) pantotenat, dan Rhizattun F yang dikombinasikan dengan pe-nambahan arang aktif; (2) Pengaruh konsentrasi formula media dasar MS terhadap pembentukan akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Ca pantotenat atau Rhizattun F meningkatkan efisiensi pembentukan akar pada tunas invitro jarak pagar IP-1A. Penambahan arang aktif mempercepat pembentukan akar dan meningkatkan jumlah maupun panjang akar pada semua komposisi media. Kecepatan terbentuknya akar dan panjang akar pada komposisi media de-ngan konsentrasi ¼ dan ½ formula MS lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi penuh.
  • Item
    Persilangan interspesies antara Jatropha Curcas L. dan Jatropha Integerrima Jaeq. untuk ketahanan tanaman terhadap tungau dan trips
    (Bayumedia Publishing, 2008) Asbani, Nur; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
    Jatropha curcas L. dan J. integerrima Jaeq. masing-masing memiliki karakter morfologi dan fisiologi yang spe-sifik. Pemuliaan tanaman jarak pagar ditujukan untuk memperoleh sifat-sifat yang menguntungkan dari tetuanya teruta-ma terkait dengan ketahanan terhadap tungau dan trips. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompatibilitas persilangan antara J. curcas dan J. integerrima serta mempelajari sifat-sifat keturunan F1 dari hasil persilangan kedua tetua tersebut. J. curcas andromonoesious digunakan sebagai tetua betina sedangkan sebagai tetua jantannya adalah J. integerrima. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kedua spesies ini dapat terjadi persilangan. Keturunan dari hasil persilangan mempunyai morfologi yang bervariasi dan berbagi antara kedua tetuanya atau bersifat aditif. Sifat morfologi tersebut antara lain pada batang, daun, bunga, buah, dan biji. Tanaman ini bersifat trimonoesius atau poliga-mus yaitu tanaman yang menghasilkan bunga jantan, betina, dan hermafrodit. Tanaman F1 bersifat fertil.
  • Item
    Genotipe unggulan untuk pengembangan jarak pagar (Jatropha curcas L.)
    (Bayumedia Publishing, 2008) Mardjono, Rusim; Sudarmo, Hadi; Adikadarsih, Sri; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
    Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan tanaman minyak nabati, bijinya mengandung minyak yang dapat di-gunakan sebagai bahan bakar alternatif terbarukan pengganti bahan bakar minyak bumi. Dalam rangka memenuhi ke-butuhan bahan tanam untuk pengembangan tanaman jarak pagar telah dilakukan pengujian beberapa genotipe terpilih. Tujuan pengujian adalah untuk memperoleh genotipe unggul yang akan dilepas sebagai varietas unggul jarak pagar. Pengujian dilakukan di KP Asembagus mulai bulan Februari 2006, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas 12 genotipe terpilih yang berasal dari berbagai daerah. Hasil pengujian pada tahun I me-nunjukkan dari 12 genotipe tersebut diperoleh satu genotipe unggulan, yaitu genotipe Lampung. Pada musim panen I (awal tanam) hasil biji baru mencapai 315 kg/ha, namun pada musim panen II menunjukkan hasil biji 1.913 kg/ha. De-ngan hasil panen II setinggi tersebut genotipe Lampung berpotensi (punya harapan) pada tahun 4–5 bisa mencapai pro-duksi 8,0–10,0 ton biji/ha. Genotipe tersebut mulai berbunga pada sekitar 60 hst, dan panen I pada 123 hst, bijinya me-ngandung kadar minyak 39,4 % (dry basis) dan 37,3% (wet basis).