Buletin Diseminasi Teknologi Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buletin Diseminasi Teknologi Pertanian by Title
Now showing 1 - 19 of 19
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Partisipasi dan Respon Petani Terhadap Teknologi Pakan Murah dan Berkualitas Pada Penggemukan Sapi Di Kabupaten Barru ( Analysis Of Farmer Participation And Response On Cheap And Quality Feed Technology InFatting Cow In Barru District.(BPTP Sulawesi Selatan, 2019-06-20) Tondok Rante Abigael dan Yuliana, Abigael Rante Tondok dan Yuliana; Anida HusengABSTRAK Paradigma pembangunan pelernakan pada era globalisusi adakth terwvjudnya masyarakat yctng sehat dan produktif senu kreatif melalui peternakan tongguh berbasis sumber daya lokal. Program aksi untuk mewujudkan swasembacle daging sapi antctru lain elapstl dilakuken melalui kebijakan teknis pegembangan agribisnis sapi pola integrasi tqnaman ternok berskalc besar dengan pendekatan berkelanjutan dengan biaya mw'ah dan aptimalisasi pemanJitatan limbah atau vang dikenal tlengan istilah Low External Inptd Sttstain{tble Agricul*re (LEISA) dan zerc waste. Untuk mendukung penggemukcn sopi di clesa Tbmpok Kec. Barru Kab. Barru, Provinsi Sula-*esi Selalan, dilakanakan kegiatan Demplot teknologi Jbrmulasi pakan murah yang berkualitas, clilakenakan pacla bulanJunuari sampai Desember 2018 dengan melihatkan 25 peternak. Analisis dats terdiri analisis data deslviptif mengenai tingkat pastisipasi petani dan respon petani terhadap teknologi formulasi pakan mttrah clan berkualitas mendukung penggemukan sapi. Hasil yang diperoleh adalah ksrakterktik umur petuni 40-45 thn, pendidikan rota-rsta hanya sampai SMP, memiliki pengaluman lebih tlari I 0 tahun dan memiliki sapi I -5 ekor. Tingkat partis ipasi peternak secaro keseluruhan cukup baik (64,0%) dan tingkat partisipasi tertinggi pada 5 (lima) komponen aktivitqs, sementarq ))qng terenclah pada komponen al;tivitusyaifitpenjemuran (8,0%) kemudiandi;wul oleh aktivitets penggilingan (20,0%). Respon otautenggopan petani koaperator c,ukup baik, khususnya pada teknalogi pengolahan pakan Kuta Kunci : Partisipasi Petani, Respon Petani, Teknologi Pakan
- ItemIndustri Hilir Pengolahan Cabai (Lada katokkon)Berbasis Kelompok Wanita Tani(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Pasambe Daniel dan Kallo Repelita, Daniel Pasambe dan Repelita Kallo; Anida HusengABSTRAK penguatan kelembagaan petani sangat diperlukan dalam rangka perlindungan dan pemberdayaan petani. Ol"h kur"nu itu, petani dapat menumbuhkembangkan kelembagaan dari, oleh, dan untuk petani grrnu *.*perkuat dan memperjuangkan kepentingan petani itu sendiri sesuai dengan perpaduan antata b.rdaya, norrna, nilai, dan kearifan lokal petani. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mendorong terbentuknya industri rumah tanggayang mampu membangun sinergitas antar petani dan antar Kelompok Tani dalam upaya mencapai efisiensi usaha yang berorientasi pada peningkatan ketahanan pangan. Metode yang aitatcut 0 yang berarti usaha ini menguntungkan Kata Kunci : Cabai Katokkon, ketahanan pangan
- ItemKajian Preferensi Petani Terhadap Varietas Unggul Baru Dalam Menentukan Benih Padi Di Provinsi Sulawesi Selatan(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Arief Farida dan Suriany, Farida Arief dan Suriany; Anida HusengABSTRAK Kajian preferensi petani terhadap varietas unggul baru dalam menentukan benih padi di Provinsi Sulawesi Selatan bertujuan untuk : 1) mengetahui varietas unggul padi spesifik lokasi yang sesuai dengan minat elan keinginan petani, 2) mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pilihan varietas oleh petani, dan 3) sebagai acuan bagi penyedia benih/penangkar dalam menyediakan benih berdasarkan varietas yang diinginkan oleh petani. Jenis kegiatan terdiri atas kegiatan lapangan dan survey yang akan dilakukan pada bulan Maret-Desember 2015, di daerah sentra pengembangan padi yaitu fabupaten Wajo dan Maros. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara deskriptif dan analisis statistik sederhana. parameter yang digunakan pada survey meliputi umur, tingkat pendidikan formal, pengalaman usahatani padi, jumlahtanggungan, luas lahan sawah, status kepemilikan sawah, dan produksi. Hasil survey menunjukkan bahwa preferensi petani dalam memilih benih padi yang akan ditanam iebih mengutamakan pada kriteria potensi hasil yang tinggi dan ketahanan terhadap beberapa hama dan penyakit. Kabupaten wajo jumlah responden yang memilih potensi hasil tinggi sebanyak 9275 o/o dan ierhadap ketahanan 6urnu autr penyakit 87,5Yo, sedangkan kabupaten Maros potensi hasil tinggi 8'7,5 oh dan terhadap ketahanan hama penyakit I So/o.Yaietas yang telah dilepas oleh litbang pertanian dan disenangi petani yaituvarietas InPari 13. Kata kunci : varietas unggul, padi, produktivitas, benih bermutu
- ItemKinerja Unit Pengolola Benih Sumber (UPBS)Padi BPTP Sulawesi Selatan Tahun 2016(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Fauziah Kartika dan Sahardi, Kartika Fuziah dan Sahardi; Anida HusengABSTRAK Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman dan perannya tidak dapat di gantikan olehfaktor lain. karena benih sebagai bahan tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul. Ketersediaan varietas unggul baru (VUB) tanaman padi yang berdaya hasil tinggi yang telah dirilis cukup banyak. namun upaya penangkarannya untuk mendukung ketersediaan benih masih sangat terbatas. terutama pada sentra-sentra produksi padi. Guna memenuhi kebutuhan benih VUB dianggap perlu membentuk unit pengelola benih sumber (UPBS). UPBS diharapkan mampu memproduksi benih bermutu secara terus menerus. agar ketersediaan benih berkelanjutan ditingkat petani dapat terjamin. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) merupakan salah satu unit kegiatan yang ada di BPTP Sulawesi Selatan sejak tahun 201 l. Kegiatan UPBS Padi BPTP Sulsel pada tahun 2016 meliputi : 1). Produksi benih padi kelas FS dan SS yang dilaksanakan di KP Gowa, KP Luwu dan kerjasama dengan petani di IKB Ponrang, 2). Pendampingan Penangkar yang dilaksanakan di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Kecamatan Sabbang, kabupaten Luwu Utara, Kecamatan Nanggala dan Rinding Allo, kabupaten Toraja lJtara,dan Kecamatan Cempa kabupaten Pinrang, 3). Pelatihan Petani Penangkar yang dilaksanakan di IKB Ponrang Kabupaten Luwu. Untuk produksi benih, total luas lahan yang digunakan adalah 35 ha, sedangkan total benih yang dihasilkanpada semua lokasi danklas benih adalah 58,812 ton (klas FS:4,6 ton dan SS: 54,212 ton). Pada kegiatan pendampingan penangkar pada 4 kabupaten menunjukkan bahwa varietas inpari 30 produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lain. Pada pelatihan penangkar, petani penangkar sangat respon dan antusias dalam mengikuti pelatihan yang dilakukan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya umpan balik yang diberikan oleh peserla pelatihan. Kata kunci: benih, VUB, dan padi
- ItemModel Pertanian Mendukung Mutu Produk Pertanian Organik(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Halil Warda dan Satna Andi, Warda Halil dan Andi Satna; Anida HusengABSTRAK Kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian menj adikan pertanian organik menarik perhatian baik di tingkat produsen maupun konsumen. Kebanyakan konsumen akan memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan, sehingga mendorong meningkatnya permintaan produk organik. Pola hidup sehat yang akrab lingkungan telah menj adi trend baru dan telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungannutrisi tinggi (nutritional atributes), dan ramah lingkungan (ecoJabelling attributes). lndonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain: (i) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, (ii) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos' tanam tanpa olah ta;ah, pestisida hayati dan lainlain. Walaupun pemerintah telah mencanangkan berbagai kebijakan dalam pengembangan pertanian organik seperti 'Go Organic 2010', namun perkembangan pertanian organik di Indonesia masih sangat lambat. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai kendala arftara lain kendala pasar, minat konsumen dan pemahaman terhadap produk organik, proses sertifikasi yang dianggap berat oleh petani kecil, organisasi petani serta kemitraan petani dengan pengusaha. Namun mirrattettatri terhadap pertanian organik sudah tumbuh. Hal ini diharapkan akan berdampak positif terhadap pengembangan petanian organik. Kata Kunci: Peftanian, organik, pangan, ramah lingkungan
- ItemPemberdayaan Masyarakat Provinsi Bali Dengan Memanfaatkan Kearifan Lokal Pisang kayu (Musa paradisiace L.c.v Kayu)Supporting Food Diversificasion Empowerment Of Comunications In Bali Province Using Local Wisdom Of Banana Kayu (Musa paradisiaca L.cv.Kayu)Supporting Food Diversifacation(BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan, 2021-11-01) Sihombing Yennita, Yenita Sihombing; Anida HusengAbstrak Pisang (Masa spp) merupakan salah satu komuditas hortikultura unggulan yang digemari masyarakat di seluruh dunia dan memberikan kontribusi besar terhadap produksi buah Nasional sehingga ditingkatkan lagi produksinya Masyarakat Hindu Bali sangat tergantung pada tanaman pisang karna tanaman ini memiliki nilai ekonomi dan sosial sangat penting terutama untuk kebutuhan upacara salah satu varietas pisang .yang digunakan adalah Pisang Kayu. Masyarakat Hindu Bali menganggap pisang sebagai buah yang special karna pisang dianggap sebagai pohon yang keramat dan merupakan perwujudan dari Dewi Kali .Pohon pisang mengajarkan masyrakat Bali untuk hidup dengan penuh dengan manfaat dan juga dianggap Kata Kunci : pisang, pisang kayu ,masyarakat Hindu Bali
- ItemPembibitan Ayam Kampung Unggul (KUB) Di Tingkat Petani Sulawesi Selatan, Superiar Native Chiken (KUB) Breeding At Farmer 'sLevel In South Sulawesi(BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan, 2021-11-01) Nurhayu Andi, Andi Nurhayu, Matheus Saiubang, Andi Ella Sariubang Matheus, Ella Andi; Anida HusengAbstrak Ayam kampong unggul Balitbangtan (KUB) merupakan jenis ayam kampong dengan galur baru yang dihasilkan Badan Penelitian pengembangan Pertanian (Balitbangtan Kementerian Pertanian , Budidaya ayam KUB.bertujuan untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat .Tujuan kegiatan pembibitan ayam KUB di Sulawesi Selatan sehingga mampu meningkatkan prekonomian dan kesejahtraan petani bersumber dari usaha tani ayam lokal unggul .Kegiatan pembibitan ayam KUB di tingkat petani di laksanankan oleh BPTP Sulawesi Selatan di Kelompok tani ternak cisadone .Kelurahan Raya ,Kecamatan Turikale ,Kabupaten Maros,sejak bulan September 2017.Pembibitan di tingkat petani disebut sebagai kelomkpok tani ,Pembibitan ayam KUB di kelompok inti sebanyak 300 ekor indukan yang ditempatkan pada knadung 8x20 m yang disekat menjadi 10 kotak setiap kotak terdiri dari 30 ekor dengan perbandingan 27 ekor betina dan 3 ekor jantan ,mesin tetas yang digunakan sebanyak 1 unit setter dengan kapsitas 800 butir telur dan 4 unit hatcher kapasitas 200 butir produksi yang dihasilkan pada usaha pembibitan di tingkat petani yaitu produksi telur (hen day) mencapai 33%dan daya tetas sebesar 80%,Produksi DOC ayam KUB dari kelompok inti sebagai usaha pembibtan di tingkat petani kemudian disalurkan ke kelompok plasma yaitu kelompok yang akan melaksanakan budi daya atau pembesaran DOC finol sampai umur potong 12 minggu Kata kunci ; Pembibitan, ayam,KUB,petani
- ItemPeranan Komunikasi Dalam Proses Adopsi Inovasi Penyuluhan Pertanian(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Halil Warda, Warda Halil; Anida HusengABSTRAK Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menyampaikan suatu pesan kepada pengguna' hal tersebut berkaitan juga dengan proses adopsi inovasi dalam penyuluhan pertanian. Dalam proses adopsi, umumxya seseorang melalui beberapa proses, yaitu kesadaran, minat, evaluasi dan mencoba/menolak. Sedangkan keputusan untuk mengadopsi suatu inovasi melalui beberapa tahap model keputusan yaitu tahap pengetahuan, tahap persuasi, tahap pengambilan keputusan, tahap implementasi, dan tahap konfimasi. Adopsi suatu inovasi jugadipengarutri otetr iifat pengadopter seperti pembaharu, pengadopsi awa1, mayoritas awal, mayoritas lambat, dan sangat lambat. Kata Kunci: Komunikasi, Adopsi Inovasi, Penyuluhan
- ItemPersepsi Petani Tentang Pemanfaatan Limbah Ternak Kambing Pada Tanaman Sayuran Sebagai Pupuk Organik(BPTP Sulawesi Selatan, 2019-06-20) Halil Warda, Warda Halil, Idaryani, dan A.Nurhayu Idaryani, dan Nurhayu A.; Anida HusengAESTRAK Integrasi ternak kambing tlun limbah sq)turan merupakan salah sctttt madel peningkatan produksi saytran dan penggunaun limbah ternak kambing sehagai pupuk organik untuk salrurax yang memberikan nilui tambah bctgi pengembangan produksi ternak kambing dan peningkatan prodttksi sayuran. Ttriuan penelitian ini untuk mengetchui Persepsi petani terhadap pemanfaatan pupuk organic dari limbah kambing untuk tanaman sayuran. Kegiatan dileksanakan dqri bulanianuari-Desember 2015 di kelttrahan Baroko Kecamatan Baroka Kabupaten Enrekang. Jumlah responden sebanyak dipilih 30 arung petani sayuran yang beternak kambing. Pengambilan data melalui teknik w'awancarQ menggunakan ktrsioner sedangkan observasi kegiaten usahatsni integra.si temak kambing don sayurcn dilalcukan dengan mengetahui pemanfaatan limbah sayuran untuk ternak kambing. Pengumpulan dela teknologi existing, persepsi petani mengenai teknologi yaxg disumpaikan, dan crclisis usahatcni. Setl*ngkan datc sekunder diperoleh clari berbagai literautie yang terkait clengan pengkajian ini. Pengolulscn datq dengan mengg.makan analisis deskriftif ' persentse dan analisis usahutani. Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa Persepsi petani mengenai pemanf'aatcm timbah ternqk ksmbing untuk tanaman savltran umumn)t{ sangat bermanfaat dan sekitar 47,83 ,% petani yang sering menggttnakai ti*bott kotorcn paclat serta hasil uji anslisis uscthatani pituni sat'ur(tn dengan men[gunakan limbah katoran kcmbing diperoleh nilai R/C sebeser 1,84, sehingga u,saha ini loyak dikembangkan. Kutu Kunci :Persepsi, pupuk organik, limbah, kambing dan salturan
- ItemPerspektif Komoditi Sagu Dalam Perokonomian Dan Ketahanan Pangan (The Perspective Of Sagu Commuduty In The Econommy and Food Securuty(BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan, 2021-11-01) Kallo Repelita, Repelita Kallo, Sri Sasmita, Andi Satna Sasmita Seri , Satna AndiAbstrak Sagu (Metrcylon sp)merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat hidrat yang cukup potensial di Indonesia salah satu keunggulan sagu adalah mudah diperoleh karena tingkat produktivitasnya yang tinggi jika dibandingkan dengan tanaman umbi penghasil karbohidrat yang laian seperti tapioka.dengan produktivitas pati kering 5-6 to/ha /tahun .Sagu menjadi bahan makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia seperti Maluku Irian Jaya dan sebagian Sulawesi .Di Sulawesi Selatan kawasan Luwu Raya ( Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur merupakan Kabupaten yang memiliki potensi yang besar untuk pengermbangan sagu Luwu Utara memiliki wilayah potensi lahan yang lahan yang sangat luas yakni 1.932.67 Hadengan produksi 2.158.07 ton dan produktivitas mencapai 1.900 kg/ha dimana sagu tidak hanya dibudidayakan tetapi tumbuh dengaN sendirinya sagu mempunyai peran strategis dalam upaya mengembangkan penganekaragaman pangan di daerah untuk mendukung ketahanan pangan karena bahan buku trdisional terserah secara spesifik lokasi .Komponen utama dalam sagu adalah pati (karbohidrat) .Tanaman sagu yang mampu menhasilkan pati kering antara 300-500 kg per pohon selain sebagai makanan pokok di beberapa daerah tepung sagu dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama maupun bahan tambahan sebagai jenis industri seperti industri pangan, industri makanan ternak, industri kertas, industri perekat, industri kosmetika industri kimia dan industri energi, Tulisan ini bertujuan membahas tentang pemanfaatan sagu sebagai bahan pangan alternative pengganti beras dalam menjaga ketahanan pangan dan pola pemanfaatan sagu untuk menignaktkan ekonomi nasional Kata kunci: Komoditas sagu, pati sagu, ketahanan pangan
- ItemPerspektif Komoditi Sagu Dalam Perokonomian Dan Ketahanan Pangan (The Perspective Of Sagu Commuduty In The Econommy and Food Securuty(BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan, 2021-11-01) Kallo Repelita, Repelita Kallo, Sri Sasmita, Andi Satna Sasmita Seri , Satna Andi; Anida HusengAbstrak Sagu (Metrcylon sp)merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat hidrat yang cukup potensial di Indonesia salah satu keunggulan sagu adalah mudah diperoleh karena tingkat produktivitasnya yang tinggi jika dibandingkan dengan tanaman umbi penghasil karbohidrat yang laian seperti tapioka.dengan produktivitas pati kering 5-6 to/ha /tahun .Sagu menjadi bahan makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia seperti Maluku Irian Jaya dan sebagian Sulawesi .Di Sulawesi Selatan kawasan Luwu Raya ( Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur merupakan Kabupaten yang memiliki potensi yang besar untuk pengermbangan sagu Luwu Utara memiliki wilayah potensi lahan yang lahan yang sangat luas yakni 1.932.67 Hadengan produksi 2.158.07 ton dan produktivitas mencapai 1.900 kg/ha dimana sagu tidak hanya dibudidayakan tetapi tumbuh dengaN sendirinya sagu mempunyai peran strategis dalam upaya mengembangkan penganekaragaman pangan di daerah untuk mendukung ketahanan pangan karena bahan buku trdisional terserah secara spesifik lokasi .Komponen utama dalam sagu adalah pati (karbohidrat) .Tanaman sagu yang mampu menhasilkan pati kering antara 300-500 kg per pohon selain sebagai makanan pokok di beberapa daerah tepung sagu dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama maupun bahan tambahan sebagai jenis industri seperti industri pangan, industri makanan ternak, industri kertas, industri perekat, industri kosmetika industri kimia dan industri energi, Tulisan ini bertujuan membahas tentang pemanfaatan sagu sebagai bahan pangan alternative pengganti beras dalam menjaga ketahanan pangan dan pola pemanfaatan sagu untuk menignaktkan ekonomi nasional Kata kunci: Komoditas sagu, pati sagu, ketahanan pangan
- ItemPotensi Pengermbangan Beras Merah Di Sulawesi Selatan(BPTP Sulawesi Selatan, 2019-06-20) Yuniarsih Triana Eka, Eka Triana Yuniarsih; Anida HusengABSTRAK Alternctif pangan pokok mulai menjctdi perhatian mcsyarakat modern. Beras mereh menjadi salah settt pctngc,l pokok pilihan masyarakat karera nilai gizi dan kemanfaatannya. Pengembangan berus merah cli Sulawesi selatun masih terus ditingkatkan ksrena pengetahuan ntasyarakat Sulat+,esi selatan stdah muicti rneningkat mengenai kandungan berus merah, sehinggt permintaen beras merah mulai meningkat. Varielas beras merah sudah banyak clikembangkan oleh lembagct penelitian seperti Badan Litbang Pertanian , sehingga tekstur yang awulnya keras :ekarang sudah ada yang pulen sehingga masyarakat tertarik mengkonsumsi beras merqh tersebut. Kcls kunci : Pengembungan, bercs meralt, Sulawesi Selatar
- ItemPotensi Sumberdaya Alam Dan Arah Pengembangan Permurniaan Sapi Bali Di Kebun Percobaan Gowa(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Pasambe Daniel, Daniel Pasambe; Anida HusengABSTRAK Sistem pemeliharaan temak sapi di Kebun Percobaan Gowa yaitu sistem pegembalaan pada padang rumput dan sebagian masih dipelihara dalam kandang kolektif dengan menerapkan teknologi pemeliharaan . ternak secara intensif. Ketersediaan pakan hijauan dan limbah pertanian (padi dan jagung) dan penanaman rumput unggul berupa gajah mini, setaria, braciaria decumbens, rumput gajah sedangkan untuk legum berupan penanaman indogofera, lamtoro dan gamal. Kebun Percobaan Gowa dengan tujuan untuk mengantisipasi penyediaan hijauan pakan temak juga dilakukan pelaksanaan inseminasi buatan (IB) untuk menghasil bibit unggul sapi bali. Teknologi pengendalian penyakit dan pencegahan penyakit secara menyeluruh telah dilakLrkan. Programpengembangan sapi terutama diarahkanuntukmeningkatkan preformans danpermumiaan sapi Bali juga diberikan pakan tambahan berupa dedak padi sedangkan pada musim kemarau sapi yang digembala disediakan pakan tambahan untuk mencegah penurunan kondisi tubuh. Pola pengembangan sapi potong yang dapat diterapkan di Kebun Percobaan Gowa, yaitu dengan pola pembibitan, pembesaran dan penggemukan. Usaha pembibitan merupakan usaha untuk mendapatkan bibit sapi Bali mumi yang akan dibesarkan. Pembesaran merupakan penyediaan sapi-sapi yang dibesarkan sebagai bakalan untuk usaha penggemukarr. Apabila dibandingkan potensi ketersediaan pakan hijauan diestimasi sebanyak 334,62 ton/tahun sedangkan populasi temaksekarang 233 ekor denganjumlahpopulasi temaksapi di KebunPercobaan Gowahijauan yang dfoutuhkan pakanbahankering sebanyak 460,824tonltahun, dari an6lisis sementarabahwaketersedianpakantidakdimbangi dengan pertambahan populasi temak sapi di Kebun Percobaan Gowa. Kata Kunci : Potensi, Sumberdaya alam, Pengembangan dan Sapi Bali
- ItemProspek Pengembangan Porang (Amorphophulus Muelleri)Di Sulawesi Selatan Development Prospetcts Of Porang (Amorphophalus Muellerin South Sulawesi(2021-11-01) Yuniarsih Triana Eka, Eka Triana Yuniarsih; Anida HusengAbstrak Porang ( Amorhophalus Muellery) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan saat ini karna beberapa Negara membutuhkan tanaman ini sebagai bahan makanan maupun bahan industri dengan potensi yang dimiliki dan keuntungan yang cukup besar maka petani Sulawesi Selataan saat ini gencar dalam Sul-Sel diantaranya Bone ,Soppeng ,Wajo ,.pinrang,sinjai, dan hamper semua daerah di Luwu Kendala yang dihadapi saat ini yakni harga bibit yang mahal .biaya pemanenan dan pemasaran masih tinggi ,umbi porang yang dipanen tidak dapat bertahan lama.Strategi yang perlu dilakukan diantaranya melakukan kemitraan ,program ,penyuluhan, kelompok tani aktif dan dukungan permodalan melalui porang ini juga di Peroleh manfaat yatu bebas kemiskinan .bebas kelaparan dan bebas bencana alam karena melindungi kelestarian alam khusunya hutan, Repon petani terhadap usahatani porang di bebwerapa kabupaten di Sul-Sel harus disambut dengan tindakan pemerintah melalui program pemberdayaan dan pelatihan terkait usahatani porang sehingga dapat meningktakan kesejahtraan.petani. Kata Kunci: Porang, pengembangan, Sulawesi Selatan. Abstrak Porang ( Amorhophalus Muellery) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan saat ini karna beberapa Negara membutuhkan tanaman ini sebagai bahan makanan maupun bahan industri dengan potensi yang dimiliki dan keuntungan yang cukup besar maka petani Sulawesi Selataan saat ini gencar dalam Sul-Sel diantaranya Bone ,Soppeng ,Wajo ,.pinrang,sinjai, dan hamper semua daerah di Luwu Kendala yang dihadapi saat ini yakni harga bibit yang mahal .biaya pemanenan dan pemasaran masih tinggi ,umbi porang yang dipanen tidak dapat bertahan lama.Strategi yang perlu dilakukan diantaranya melakukan kemitraan ,program ,penyuluhan, kelompok tani aktif dan dukungan permodalan melalui porang ini juga di Peroleh manfaat yatu bebas kemiskinan .bebas kelaparan dan bebas bencana alam karena melindungi kelestarian alam khusunya hutan, Repon petani terhadap usahatani porang di bebwerapa kabupaten di Sul-Sel harus disambut dengan tindakan pemerintah melalui program pemberdayaan dan pelatihan terkait usahatani porang sehingga dapat meningktakan kesejahtraan.petani. Kata Kunci: Porang, pengembangan, Sulawesi Selatan. Abstrak Porang ( Amorhophalus Muellery) merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan saat ini karna beberapa Negara membutuhkan tanaman ini sebagai bahan makanan maupun bahan industri dengan potensi yang dimiliki dan keuntungan yang cukup besar maka petani Sulawesi Selataan saat ini gencar dalam Sul-Sel diantaranya Bone ,Soppeng ,Wajo ,.pinrang,sinjai, dan hamper semua daerah di Luwu Kendala yang dihadapi saat ini yakni harga bibit yang mahal .biaya pemanenan dan pemasaran masih tinggi ,umbi porang yang dipanen tidak dapat bertahan lama.Strategi yang perlu dilakukan diantaranya melakukan kemitraan ,program ,penyuluhan, kelompok tani aktif dan dukungan permodalan melalui porang ini juga di Peroleh manfaat yatu bebas kemiskinan .bebas kelaparan dan bebas bencana alam karena melindungi kelestarian alam khusunya hutan, Repon petani terhadap usahatani porang di bebwerapa kabupaten di Sul-Sel harus disambut dengan tindakan pemerintah melalui program pemberdayaan dan pelatihan terkait usahatani porang sehingga dapat meningktakan kesejahtraan.petani. Kata Kunci: Porang, pengembangan, Sulawesi Selatan.
- ItemProspek Pengembangan Talas Jepang Satoimo Di Sulawesi Selatan(BPTP Sulawesi Selatan, 2019-06-20) Kallo Repelita, Repelita Kallo , Andi Satna Satna Andi dan Nappu Basir M; Kallo Repelita, Repelita Kallo , Andi Satna dan M.Basir Nappu Satna Andi dan Nappu Basir M; Anida HusengABSTRAK Trcnd pola konsumsi pangen sumber kerbohidrat masih ditlominasi oleh beras tlun terigu, .sedangkut kontribusi umbi-umbian dalem kansumsi pangan penduduk masih rendah. Talas mentpakan salah satuienis umbiyang mempunyai potensi besar sebugai nmber karbohiclrat yang belum banyak dikembangkan menitrdi bahan makanan pokok yang diwkai masyerakaL Thlas Jepang Satoimo (Colocasia esculento var antiquorum) utau yaxg dikenal dengan sebutan Talas Satoimo adalch komoditi pangan non beras yang soal ini popular elan digalakkan pengembanganxya cli berbagai duerah oleh Pemerintah Prcpinsi Stiawesi Selatan. Kebtfitthzn Talss di Negara Jepang mencapai + 360.0A0 tun per tahun, sedangkan kapasitas prodttksi di Jepang tertts menurun hingga 250 tonpertahun karena keterbatason lahan danJaktor iklim yqng tidak memungkinkan ttntuk bertani sepanjang tahun. Kekurangan pasokan Talas Satoimo tli Jepang sebagian besar diimpor dcu"i China, yaitu mencapci + 55.000 ton s/d 60.0A0 tun. Chine, sqlah satu negara pengekspor Titlas Satoimo terbesar seat ini, namun helum mampu memenuhi perminlaan tersebut. Oleh kttrenQ itu Jepang musih kekurangan pasokan klas Satoimo sebesar * 40.000 ton - 50.000 ton per tahun. Sulawesi Selatan berpotensi rmtttk memenuhi kekuremgan pasokan Thlas Sstolmo ke Negara Jepang karena memiliki potensi lahan yang cttkup luas dengan dua musim 1,ang dapat mendxkung kegiatan pertanian sepanjang tqhun. Unthk mementrhi kebuluhan Talus, Pemerintah Jepang menawarkan pretyek kerjasana budidaya Talas Salointo kepada pemerintah sejumlah negara, termasuk Indonesia. Untuk keperluan pasokan talas, seiak tahun 2A06, Konsorsium Satoimo Indanesiu-Jeparg telah terbentuk. Ksta Kanci : Talas iepang Satoimo
- ItemProspek Pengembangan Varietas Inpari 24 Beras Merah Sebagai Beras Sehat(BPTP Sulawesi Selatan, 2017-05-18) Suriany, Suriany; Anida HusengABSTRAK Padi beras merah merupakan salah satu jenis padi yang mengandung nilai gizi yang tinggi dan mempunyai khasiat yang lebih dibanding dengan beras putih. Beras merah termasuk pangan fungsional dan berdasarkan kandungan gizinya. maka padi beras merah sangat baik untuk daerah rawan pangan khususnya masyarakat yang berstatus kurang gizi. Dtharapkan ketersediaan beras merah di pasaran dapat mengurangi masalah gizi yang ada serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Padi beras merah umumnya merupakan varietas lokal yang ditanam pada lahan kering dengan tingkat produktivita s 2-3 ton/ha,umur tanam yang panj ang sekitar 5-6 bulan, dan umumnya tekstur nasinya agak pera sampai pera sehingga-kurang disukai konsumen. Varietas inpari 24 merupakan salah satu varietas yang telah dilepas oleh Badan Litbang pertanian tahun 2012 denganpotensi hasll7,7 ton/ha serta rasa nasi pulen. Hasil kaj ian yang telah dilakukan dibeberapa lokasi, tingkat produktivitas Vari etaslnpari24 berkisar 5,5 - 8,0 ton/ha sefta tahan terhadap berbagai hama dan penyakit. Kata Kunci : Varietas, Inpari 24,beras merah, beras sehat.
- ItemRespon Petani Terhadap Varietas Unggul Padi Di Kabupaten Takalar(BPTP Sulawesi Selatan, 2019-06-20) Muslimin dan, Muslimin dan Warda HalilHalil Warda; Anida HusengABSTh4K Sulawesi Selatan dikenal sebapi lumbungpadi Nasionaldi BagianTimur Indcnesia. Luas ianaman padi sawah disulawesi selatan 995,335 ha dengan produksirata-rab 5,292U\'n. Salal satu penyebab masih rendalnya produki padi di Sulawesi Selatan adalah penggruraan teknologi Varieta Unggul Baru di tingkat petani masih rendah. Pengginnaan varicias unggul baru padi dan teknik budidaya yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan produksi padi nasional. Berbagai upya penrrintah telah dilakukan dalam nrcngembangkan varietias unggul bam pdi. Salah saar yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan pernahanran ptani dalam menperkenalkan berbapi varieias unggul baru melalui pendanpingan Sekolah Lapang. Kegiatan ini dilahrkan guna mendukLurg percepa:an adopsi inovasi teknologi pengg$aan varietas rxrggul baru di tingkat petani. Pengkajiandilaksanakar pada Tahun 2018, di Desa Calanra, Kecanntan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Thkaiar dengan nrenggunakan metode sru:vey denpn nrelibatkan peiani pelaksana kegiatan dengan wawancra langu:lg nrnggrur,akan kubsioner terstruktw. Pargambilan sanpel dilalcukan secara sengaja (purposive). Jun{ah responden 25 orang yang terdiri dari petani pelaksana dan petugas di lapangan. Data yang diperoleh adalah data respon petani terhadap bebaapa varietas padi r:nggul, data dianalisis denganmenggunakan lljiChi-Square menggrurakan SPSS Non paranretric. Hasil Kaiian nrenunjukkanbahwa, umumnya petani menyukai varietas uriggut padi Inpari 4, Inpari 41 dan IryNri 42 denpn pruluksi rata.rata 5-7 tlhl, dibandingkan dargan produki prdi seternpal dengan meng$nakan varietas lokal rata-rata 3-5 tAa. Produksi varietas terringgt dan disukai petani adalah varietas lnpari 4. Masing-masing varietas padi Inpari 4, Inpri 41 dan lnpari 42, menpgnyai R/Cratio 1,28: l,l6dan I,l6sehingga PenggunaanketigavarietasinidalamuahatanipadidiKabupaten Takalar layak diwahakan. Kata Kunci :\&rietas unggul baru, Respon peta:ri, Padi
- ItemTeknologi Budidaya Tanaman Ganyong Dan Prospek Pengembanganya Sebagai Pangan Alternatif Ganyong Cultivation Technology And Prospects Of Their Development As An Alternatve Food(BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan, 2021-11-01) Maintang, Maintang,,; Anida HusengAbstrak Ganyong (Cana edulis) merupakan tanaman umbi yang dapat menjadi salah satu sumber penyediaan pangan keluarga dan mendukung ketahanan pangan masyarakat .kandungan gizi dalam 100 g umbi ganyong terdiri atas kalori 95 kal.Protein 1,0.g Karbohidrat 22.6 g. kalsium 21,00g.Fasfor 70,00 g, besi 1,90 Vitamin B1 0.00, Vitamin C.10.00 mg dan air 75 g,Tepung dan pati ganyong dapat digunakan sebagai bahan dasar industri makanan seperti pembuatan kue, mie bihun,kripik bahkan produk makanan bayi .Upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan tanaman umbi termasuk gonyong diantaranya adalah penignaktan produktivitas dengan menggunakan jenis unggul dan penerapan teknologi budidaya yang baik penigkatan kualitas dengan menggunakan jenis yang mempunyai kandungan zat gizi tinggi ,pengembangan cara pengayaan cara pengolahan untuk meningktakan citra dan nilai tambah umbian-umbian agar lebih bergensi dengan produktivitas dan kualitas yang lebih baik ,tanamanv ganyong dapat menjadi salah satu sumber penyediaan pangan terutama pada saat terjadi gagal panen atau kekeringan dan petani dapat mengendalikan kelebihan tersebut sebagai salah satu suber penghasilan keluarga. Kata kunci: Budidaya,ganyong,pangan alternatif
- ItemTeknologi Iseminasi Buatan (IB) Mebdukung Upsus Siwab Untuk Meningkatkan Sapi Potong Di Sulawesi Selatan Artificial Isemination (ib) Technology Supports SIWAB UPSUS To Increase Beef Cattle Populationm In South Sulawesi(BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan, 2021-11-01) Pasambe Daniel, Nurhayu A., Sariubang Matheus, Syam Amiruddin; Anida HusengAbstrak Upsus siwab bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi potong dan mengarah kepada swasembada daging sapi di Sulawesi Selatan dilaksanakan sejak tahun 2017 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Sulawesi Selatan mendapatkan mandat untuk mendampingi UPSUS SIWAB TIGA Kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu buatan (IB) melalui IB sapi potong diharapkan dapat memaksimalkan potensi genetik untuk teras menghasilkan pedet di dalam Negeri target UPSUS SIWAB di Sulawesi Selatan untuk sapi potong populasi sapi betina produktif 453.728 ekor ekspor IB sebanyak 336.915 ekor dengan presentase kebuntigan sebesar 208,708% .Realisasi IB di Kabupaten Sidrap sebesar 8.580 ekor, target akseptor sebanyak 6.300 ekor ,pencapainya 136,19% .Kabupaten Pinrang realisasi IB.sebanyak 2,441 ekor ,target ekspor sebesar 2000 ekor dengan pencapianya 122,06% Kota Pare-Pare sebesar 275 ekor dari target ekspor 275 ekor pencapainya 109.09% kesimpulan yang dapat ditarik adalah keberhasilan Upsus SIWAB di lokasi pendampingan BPTP Sul-Sel di Kabupaten Sidrap ,Pinrang, dan Kota Pare-Pare maupun di lokasi demfarm ditandai dengan realisasi ternak sapi yang di IB tingkat kebuntingan dan kelahiran melampau target yang telah disiapkan Kata kunci: UPSUS SIWAB, Iseminasi buatan, populasi sapi