Prosiding Seminar Nasional Pertanian Lahan Rawa
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Pertanian Lahan Rawa by Subject "MITIGASI EMISI GAS METAN PADA TANAH GAMBUT DENGAN VARIETAS PADI"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemMITIGASI EMISI GAS METAN PADA TANAH GAMBUT DENGAN VARIETAS PADI(Balittra, 2007) Prihasto Setyanto dan Helena Lina Susilawati, Balai Penelitian Lingkungan PertanianLuas lahan gambut di Indonesia diperkirakan mencapai 18,5 juta hektar di mana 50% atau 9,46 juta hektar lahan tersebut potensial dikembangkan sebagai areal pertanian. Diperkirakan baru sekitar 3,6 juta hektar tanah gambut yang sudah direklamasi untuk keperluan terse but. Lahan gambut adalah areal yang sangat kaya akan sumber karbon yang bersifat stabil mengingat pH tanahnya yang rendah sehingga memperiambat proses dekomposisi bahan organik secara anaerobik. Pengembangan untuk pertanian diduga akan merubah ekosistim gambut sehingga dekomposisi secara anaerobik berlangsung optimal dan melepaskan emisi gas metan (CH4) dalam jumlah yang sangat besar. Gas CH4 adalah salah satu gas rumah kaca di atmosfir bumi yang dapat memantulkan kembali sinar infra merah (sinar dengan efek panas). Penumpukan gas tersebut di atmosfir akan mengarah kepada pemanasan global yang selanjutnya dapat merubah sistim iklim bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan inforrnasi teknologi mitigasi emisi gas CH4 dari tanah gambut dengan penanaman varietas padi yang adaptif untuk tanah pasang surut. Penelitian dilaksanakan pada MK 2006 di Kebun Percobaan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) dengan menempatkan tanah gambut dari Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan, pada mikroplot berukuran 1,5 m xl,S m dengan kedalamanO,5 m. Mikroplot tersebut dilapisi plastik dan ditanami padi varietas Punggur, Tenggulang, Banyuasin dan Batanghari. Gas C~ diambil dengan menggunakan boks yang terbuat dari pleksiglas, dan konsentrasi gas C~ dalam boks diukur dengan kromatografi gas yang terhubung dengan alat otomatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Punggur meng-emisi CH4 tertinggi yaitu 183.0 kg/ha/musim dibanding varietas Banyuasin, Tenggulang dan Batanghari. Emisi CH4 dari ketiga varietas tersebut berturut-turut sebesar 179,2, 124,I dan 104.0 kg/ha dan tidak ada perbedaan nyata terhadap produksi padi (berkisar antara 3,3 - 4,0 t/ha). Varietas padi Batanghari sangat ideal untuk dikembangkan di lahan gambut selain emisi gas CH4 yang dihasilkan rendah juga hasil padi tidak berbeda nyata dengan varietas padi lainnya.