Perlindungan Perkebunan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Perlindungan Perkebunan by Subject "budi daya"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemDUKUNGAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN WIJEN DI LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH SESUDAH PADI(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) ROMLI, Moch.; Budi Hariyono; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, MalangWijen (Sesamum indicum L.) dibudidayakan di Indonesia terutama di daerah kering iklim kering. Namun akhir-akhir ini wijen mulai banyak dikembangkan di lahan sawah sesudah padi pada musim kemarau terutama di Kabupaten Nganjuk (Jawa Timur), Kabupaten Sragen dan Sukoharjo (Jawa Tengah). Rata-rata produktivitas wijen di Indonesia se-kitar 400 kg/ha, dengan umur panen antara 2,5–5 bulan. Selama pertumbuhannya wijen membutuhkan curah hujan an-tara 400–650 mm, dan menghendaki suhu tinggi, dan udara kering. Budi daya wijen tergolong relatif mudah dengan ri-siko kegagalan kecil, di samping mudah ditumpangsarikan dengan tanaman pangan atau tanaman industri. Saat ini Balittas telah menghasilkan paket teknologi budi daya yang sesuai untuk pengembangan di wilayah kering. Paket tekno-logi ini meliputi penggunaan varietas unggul dan benih bermutu, pengolahan tanah harus sesuai, waktu tanam yang se-suai, populasi yang optimal, dosis pupuk sesuai anjuran, pengendalian organisme pengganggu yang tepat. Sedangkan paket teknologi untuk pengembangan di lahan sawah sesudah padi masih terbatas pada varietas unggul saja.