Prosiding Penyidikan Penyakit Hewan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Penyidikan Penyakit Hewan by Subject "Akut"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemGejala Klinis, Perubahan Patologi, Investigasi Molekuler Kematian Akut pada Kerbau di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Supartika, I Ketut Eli; Dartini, Ni LuhTelah terjadi kasus kematian pada ternak kerbau di Desa Lailara, Kecamatan Katala Hamu Lingu (Kahali) Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Pebruari 2018. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit sama yakni sebesar 4/97 (4,12%) dengan fatalitas kasus sebesar 4/4(100%). Kejadian penyakit bersifat akut, dengan gejala klinis berupa kepincangan dan kekakuan pada kaki kiri belakang. Dalam jangka waktu kurang dari 24 jam kerbau yang sakit langsung mati. Hasil nekropsi dari satu ekor kerbau yang mati ditemukan adanya edema dibawah kulit paha kaki belakang. Paru-paru mengalami edema, kongesti serta perdarahan. Epikardium jantung diselimuti eksudat serous berfi brin. Hasil isolasi dan identifi kasi bakteri dari sampel organ segar adalah Pasteurella multocida (P. multocida). Hasil uji konfi rmasi dengan PCR isolat P. multocida tersebut diidentifi kasi sebagai P. multocida tipe B penyebab Septicaemia Epizootica (SE). Berdasarkan epidemiologi penyakit, gejala klinis, perubahan patologi dan didukung oleh hasil pengujian laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa kematian ternak kerbau disebabkan oleh SE. Untuk menanggulangi kasus SE di Kabupaten Sumba Timur maka upaya yang harus ditempuh adalah melakukan vaksinasi menyeluruh pada ternak kerbau dan sapi terutama pada ternak kerbau umur-umur muda. Vaksinasi juga dilakukan berulang secara rutin setiap tahun.Jika terjadi kasus yang sama segera ditangani dengan pemberian antibiotika.