Prosiding Seminar Nasional Mewujudkan Kedaulatan Pangan melalui Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi pada Kawasan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Mewujudkan Kedaulatan Pangan melalui Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi pada Kawasan Pertanian by Subject "adaptasi"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemUJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU BAWANG MERAH DI DATARAN RENDAH, MANOKWARI - PAPUA BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Basundari, Fransiska R.A.; Krisdianto, Arif Y.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratBawang merah (Allium ascalonicum) merupakan sayuran rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi, berfungsi sebagai penyedap rasa, dan dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Prospek pengembangan bawang merah sangat baik, yang ditandai dengan meningkatnya konsumsi bawang merah. Peningkatan ini belum dapat diikuti oleh peningkatan produksinya, karena teknologi perbenihan untuk peningkatan produktivitas belum dapat diadopsi oleh petani secara progresif. Teknologi yang mudah diaplikasikan oleh petani perlu diterapkan, diantaranya melalui pengaturan pemupukan, jarak tanam, dan varietas yang tepat dalam produksi umbi benih bawang merah. Perbedaan varietas tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, diantaranya pemupukan dan populasi tanaman. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2016 di Kebun Percobaan di Anday, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi varietas yang diuji, yaitu varietas Bauji, Bima Brebes, Katumi, Mentes, Pikatan, Trisula, dan lokal sebagai kontrol. Penelitian dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan ketujuh varietas sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas yang memiliki hasil yang baik, dan dinilai mampu beradaptasi dengan baik adalah varietas Bauji, Bima Brebes, Mentes, dan Pikatan. Keempat varietas tersebut dinilai dapat dikembangkan untuk pengembangan bawang merah di lain di Papua Barat.
- ItemUJI POTENSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH DALAM MENGHASILKAN BIJI BOTANI DI DATARAN TINGGI SULAWESI SELATAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Nurjanani; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPenelitian bertujuan mengetahui satu sampai dua varietas bawang merah yang bisa menghasilkan biji botani (TSS) di atas 1 g/rumpun. Penelitian dilaksanakan di Desa Loka, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto dari bulan Maret hingga September 2015. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan varietas, dan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan tinggi tanaman dan jumlah anakan empat varietas yaitu Trisula, Pancasona, Mentes dan Maja Cipanas tidak berbeda nyata. Varietas Trisula menunjukkan waktu berbunga tercepat (3-7 hari) dari varietas lainnya. Produksi biji tertinggi diperoleh pada varietas Trisula dan Pancasona yakni 4,90 g dan 4,18 g per rumpun. Hasil analisis R/C ratio menunjukkan bahwa produksi benih TSS kedua varietas tersebut layak diusahakan dengan R/C ratio 1,3. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Varietas yang menghasilkan biji terbanyak adalah Trisula dan Pancasona masing-masing 4,90 g dan 4,18 g per rumpun, dengan persentase tanaman berbunga masing-masing 93% dan 90%. Sedangkan varietas Maja Cipanas dan Mentes menghasilkan biji masing-masing 1,85 g dan 1,49 g, namun persentase tanaman yang berbunga pada varietas Maja Cipanas hanya 60% dan varietas Mentes 30%. Sehingga dua varietas bawang merah yaitu Trisula dan Pancasona dapat direkomendasikan sebagai penghasil benih TSS bawang merah di dataran tinggi kering Sulawesi Selatan.