Buku
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Buku by Subject "A Agriculture/Pertanian"
Now showing 1 - 20 of 596
Results Per Page
Sort Options
- Item1000 Teknologi Inovatif dan Penerapan Inovasi Kolaboratif Balitbangtan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2021) Editor, Ketut Gede Mudiarta, Nurjaman ... [et al]Sektor pertanian menjadi tumpuan pembangunan ekonomi nasional, dan juga dituntut mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional, bahkan menjadi sumber pangan bagi dunia, yang saat ini jumlah populasi penduduknya mendekati 10 miliar. Pada sisi lain, sektor pertanian menghadapi tantangan terkait lahan pertanian yang semakin berkurang dan juga fenomena perubahan iklim saat ini. Oleh karena itu, pembangunan pertanian harus berorientasi pada peningkatan efisiensi dan daya saing, sehingga diperlukan penguasaan dan penerapan teknologi inovatif untuk mendukung pembangunan pertanian. Balitbangtan sebagai bagian dari dinamika pembangunan pertanian, senantiasa melakukan penelitian dan pengembangan pertanian berkelanjutan untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern. Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Balitbangtan meliputi berbagai bidang seperti pemuliaan yang menghasilkan varietas unggul baru ataupun galur serta bibit ternak unggul, penelitian dan pengembangan yang menghasilkan teknologi inovatif bidang budidaya, pascapanen, alat dan mesin pertanian, pestisida, vaksin dan obat-obatan, serta model penerapan teknologi inovatif kolaboratif.
- Item120 Tahun Penelitian Tanaman Industri(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 1998) Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman IndustriPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, yang berdiri pada tahun 1980 atas dasar SK No. 453/Kpts/Org/6/1980 tanggal 23 Juni 1980, telah melalui proses kelembagaan dalam upaya penyempurnaan baik organisasi maupun mandat, cikal bakalnya adalah yang disebut Cultuurtuin. Perkembangan demi perkembangan kegiatan penelitian tanaman industri, selama kurun waktu 120 tahun dicoba merekam dan menganalisisnya dalam Buku 120 Tahun Penelitian Tanaman Industri ini.
- Item50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBuku 50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian ini merupakan teknologi inovatif bidang pascapanen pertanian yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama kurun waktu tahun 2005 – 2012. Inovasi teknologi yang merupakan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian ini, khususnya menekanan pada pengembangan teknologi yang berbasis pada sumber daya lokal dan mendukung program pembangunan pertanian berkelanjutan, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian. Badan Litbang Pertanian menerbitkan buku 50 Teknologi Inovatif Litbang Pascapanen Pertanian ini bertujuan agar menjadi alternatif teknologi yang dapat mempercepat perwujudan visi Badan Litbang Pertanian.
- Item500 Teknologi Inovatif Pertanian(IAARD Press, 2015) Editor: Erizal Jamal, Istriningsih; Toto Sutater; Riko Bintari P.; Nuning Nugrahani; Nurliani Bermawie; Heru Praptana; Sanuki Pratikno; Hasanatun Hasinah; Ume Humaedah; Ifan Muttaqien; Widhya Adhy; Kendri Wahyuni; Ida Orbani; Dody Dwi Handoko; Sri Utami; Yeni Suryani; SyahyutiBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan berbagai perubahan mendasar dalam paradigma penelitian dan pengembangan. Upaya membuat teknologi yang dihasilkan para peneliti tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna dan memenuhi 6 tepat (waktu, jumlah, jenis, mutu, harga dan tempat), menjadi target utama dalam setiap program yang dilakukan. Untuk itu ketersediaan informasi teknologi serta proses mendapatkannya mejadi penting dan perlu terus di perbaharui dari waktu ke waktu. Terkait dengan penyediaan informasi teknologi ini, Balitbangtan sejak empat tahun yang lalu telah menerbitkan buku seri Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian, mulai dari 100 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian sampai 400 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian. Informasi yang disediakan dikemas dalam bentuk ringkas tentang invensi yang telah dihasilkan selama ini, serta keunggulannya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi petani dan pelaku usaha pertanian.
- ItemA DISCIPLINED APPROACH TO THE DEVELOPMENT OF THE PRODUCTIVITY OF COCONUT LANDS(Asian and Pacific Coconut Community, 1998-01) U.V.H PERERAThe knowledge to improve the productivity of coconut lands to reasonable economic levels has been available for more than half a century.
- ItemA GUIDE TO THE PREPARATION OF RESEARCH PROPOSALS(Asian and Pacific Coconut Community, 2013) Prof. H.P.M Gunasena ChairmanWriting a good research proposal is an important skill that should be acquired by researchers in order to win the much needed financial support for their proposed research projects.
- ItemA study of optimum croppping pattern and irrigation system on cotton+soybean cropping at lowland of rainfed area(1995) Pusat Penelitian Tanaman IndustriCotton (Gossypium hirsutum L.) is the main raw material for textile industry and textile products. According to WORSHAM (1989), 90% of world requirement is obtained from cotton fiber and the rest (10%) from synthetic fibers. In Indo-nesia cotton demand increases every year propor-tionally to the demand of textile and textile pro-ducts.
- ItemAdopsi teknologi dan indek pertanaman pola usahatani berbasis lada di Nangabulik Kalimantan Tengah(1999) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanAdopsi teknologi dan indek pertanaman pola usaha tani berbasis lada (Piper nigrum L) di UPT Nangabulik, Kalimantan Tengah bertujuan untuk melihat: (a) peran gelar teknologi sebagai salah satu bentuk penelitian pengembangan terhadap tanggap petani; (b) tingkat efisiensi penggunaan lahan melalui pendekatan indek pertanaman (IP) merupakan salah satu indi-kator tingkat pendapatan. Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui analisis statistika non parametrik yaitu model uji jenjang bertanda Wilcoxon, sedangkan indek pertanaman diukur melalui model CII (Croping Intensity Index). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa gelar teknologi sebagai salah satu bentuk penelitian pengembangan sangat nyata peranannya. Pengembang-an pola tanam berbasis lada di UPT Nangabulik yang diproses secara bergulir lebih cepat, dalam waktu dua tahun akan tercapai areal pola tanam berbasis lada dalam skala ekonomi.
- ItemAgribisnis Ayam Buras Menggunakan Pakan Murah dan Bermutu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2001-12) Simon P. GintingProgram intensifikasi ayamburas (INTAB) yang telah dilaksanakan pemerintah sejak tahun 1985/1986 di Sumatera Utara telah mampu meningkatkan populasi ayam buras baik sebagai sumber produksi daging maupun telur di pedesaan.
- ItemAkar Wangi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2013) Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianAkar wangi (Vetiveria zizanioides Stapf) adalah salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang produknya berupa minyak akar wangi (vetiver oil). Minyak diperoleh melalui proses penyulingan bagian akarnya. Minyak akar wangi mempunyai aroma yang lembut dan halus yang dihasilkan oleh ester dari asam vetivenat serta senyawa vetiveron dan vetivenol yang saat ini belum dapat dibuat secara sintetis. Minyak akar wangi digunakan secara luas untuk pembuatan parfum, kosmetik, pewangi sabun dan obat-obatan, serta pembasmi dan pencegah serangga (Departemen Pertanian, 1977).
- ItemAkselarasi Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan: Revitalisasi Peran Sektor Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009-08-11) Sudaryanto, TahlimKinerja ekonomi Indonesia secara makro tumbuh menggembirakan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam periode 2000-2008 rata-rata 5,2% per tahun (BPS, 2003; 2008; 2009a). Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi hanya satu digit dengan rata-rata 6,4% per tahun (BPS, 2003; 2008). Meskipun demikian, ekonomi Indonesia masih menyisakan masalah, terutama terkait dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat pengangguran terbuka masih tinggi, rata-rata 9,6% dalam periode yang sama. Tingkat kemiskinan menunjukkan trend penurunan, tetapi penduduk miskin masih cukup banyak, sekitar 16,9% dari jumlah penduduk (BPS, 2009b).
- ItemAnalisis ekonomi dan teknik konservasi pada usahatani akar wangi di kabupaten Garut(1998) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPenelitian analisis ekonomi dan teknik konservasi pada usaha tani akar wangi (Vetiveria zizaniodes Stapt) dilakukan dari bulan Maret 1996 sampai dengan bulan Mei 1997 di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Data primer diambil dari petani dan penyuling akar wangi masing-masing sebanyak 100 dan 22 orang. Model analisis yang dilakukan adalah (1) analisis usaha tani (2) RRA untuk inventarisasi teknik konservasi, dan (3) fungsi keuntungan untuk menentukan skala usaha, efisiensi ekonomi, dan fungsi permintaan input dan penawaran output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha penyulingan minyak akar wangi di daerah penelitian belum memberikan tingkat keuntungan maksimum kepada penyuling, dimana alokasi penggu-naan input tidak tetap secara keseluruhan belum optimal.
- ItemAnalisis faktor produksi pada usahatani panili di jabung, Lampung tengah(1997) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPanili merupakan salah satu komoditas eks-por non migas Indonesia yang mempunyai pe-ranan cukup penting dalam kehidupan sosial eko-nomi masyarakat. Di samping sebagai sumber penghasilan sebagian penduduk, komoditas ini juga sebagai sumber penerimaan devisa negara. Peranannya dari waktu ke waktu semakin menon-jol yang ditunjukkan dengan semakin meningkat-nya penerimaan ekspor. Pada tahun 1984 nilai ekspor panili Indonesia US $ 6.646 juta, me-ningkat menjadi US $ 20.976 juta pada tahun 1993 (ANON, 1994). Suatu peningkatan yang cukup ber-arti, selama 10 tahun nilai ekspornya meningkat 215%.
- ItemAnalisis Harga pala Di Pasar Internasional(1995) Pusat Penelitian Tanaman IndustriIndonesia adalah negara produsen pala terbe-sar di dunia, yang memiliki pangsa pasar sekitar 70%. Negara produsen lain adalah Grenada de-ngan pangsa pasar sekitar 25% dan sisanya dipa-sok oleh beberapa negara, antara lain India dan Madagaskar (ANON, 1992). Negara pengimpor adalah negara-negara di Eropa sebagai pengimpor utama dan negara-negara di Amerika Utara.
- ItemAnalisis kelayakan usahatni iles-iles pada lahan hutan produksi di kabupaten Madium(1996) Pusat Penelitian Tanaman IndustriIles-iles merupakan salah satu tanaman indus-tri yang menghasilkan umbi dan mempunyai nilai ekonomi. Peluang pengembangannya cukup cerah, ditunjukkan oleh pertumbuhan dan nilai ekspornya yang meningkat. Rata-rata peningkatan volume ekspor dari tahun 1985 sampai 1995 adalah 58.59 persen tiap tahun, sedang nilai ekspornya rata-rata meningkat 34.78 persen tiap tahun (ANON, 1985-1994) data diolah. Berarti permintaan iles-iles un-tuk ekspor dapat ditingkatkan dengan memperhati-kan mutu maupun kontinuitas penyediaannya. Penanamannya masih terbatas yaitu dikawasan hu-tan produksi, sebagai tanaman sela dengan teknik budidaya yang sangat sederhana
- ItemAnalisis keragaman fenotipik dan heritabilitas 3 kultivar kelapa dalam unggul(1996) Pusat Penelitian Tanaman IndustriKeberhasilan suatu program pemuliaan tanaman sangat bergantung pada variasi genetik yang diturunkan. Karena tanpa variasi genetik ti-dak akan terjadi perbaikan sifat tanaman (POEHLMAN, 1983). Apabila suatu sifat memiliki keragaman genetik rendah, maka setiap individu dalam populasi tersebut secara teoritis sama se-hingga tidak akan diperoleh perbaikan sifat melalui kegiatan pemuliaan, kecuali melalui tin-dakan kultur teknis, seperti pemupukan, dan lain-lain. Oleh karenanya informasi mengenai besarnya nilai pendugaan parameter (variasi genetik, variasi fenotipik, heritabilitas dan sebagainya) untuk ber-bagai sifat tanaman sangat diperlukan dalam pro-gram pemuliaan untuk memperoleh kultivar yang diharapkan (MURDININGSIH et al, 1990).
- ItemAnalisis keunggulan komparatif usaga tanilada hitam di lampung dan lada putih di Kalimantan Barat,(1999) Pusat penelitian dan pengembangan perkebunanPenelitian tentang keunggulan komparatif usaha tani lada telah dilakukan di dua tempat yaitu di Lampung sebagai sentra produksi lada hitam dengan pola usaha tani tidak intensif dan Kalimantan Barat sebagai sentra produksi lada putih dengan pola usaha tani semi intensif
- ItemAnalisis Kinerja Perdagangan Karet Semester II 2023(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2023-12) Penyunting: Mas’ud; Sri WahyuningsihPublikasi Analisis Kinerja Perdagangan Karet Tahun 2023 merupakan bagian dari publikasi Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian tahun 2023. Publikasi ini menyajikan keragaan data series komoditas karet secara nasional dan internasional selama 5 tahun terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis indeks spesialisasi perdagangan, analisis daya saing, indeks keunggulan komparatif serta analisis deskriptif lainnya.
- ItemAnalisis pemasaran jahe di Jawa tengah dan ekspor jahe Indonesia(1996) Pusat Penelitian Tanaman IndustriPermintaan jahe untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor terus meningkat dengan trend peningkatan konsumsi 18.71% tiap tahun selama periode 1984-1990 (KEMALA, et al., 1993). Sedangkan data dari BPEN memperlihatkan trend peningkatan ekspor jahe Indonesia 101.8% selama periode 1986-1990, Peningkatan ekspor jahe In-donesia ini meningkatkan pangsa pasar jahe Indo-nesia di pasar Internasional dari 2.4% tahun 1988 menjadi 12.9% tahun 1991 walaupun pada saat itu permintaan jahe di pasar internasional meningkat 9% tiap tahun.
- ItemAnalisis pendapatan dan efisiensi ekonomi pada usahatani kenaf di lahan bonorowo, Bojonegoro(Badan Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri, 1997-11)Penelitian ini dilakukan melalui metode survei untuk mengetahui tingkat pendapatan dan efisiensi ekonomi penggunaan ſakor produksi pada usaha tani kenal di lahan bonorowo. Data usaha tani dikumpulkan dari 40 petani dari bulan April sampai Juni 1995 di Desa Semanding, Kecamatan Hojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Pendapatan usaha tani diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya total usaha tani selama satu musim tanam. Sedangkan efisiensi ekonomi diukur dari perbandingan antara Nilal Produk Marjinal (NPM) dengan harga satuan pada masing-masing faktor produksi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa usaha tani kenaf di lahan bonorowo layak dilakukan, karena memberikan nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 1.31. Pendapatan usaha tani kenaf atas biaya tunai sebesar Rp 614 155 sedangkan pendapatan atas biaya total sebesar Rp 206 675 tiap hektar. Rata-rata penggunaan lahan seluas 0.3694 ha paling efisien secara ekonomi, dengan nilai perbandingan antara NPM dan harga sewa lahan sebesar 1.09. Penggunaan faktor produksi benih, pupuk urea, pestisida, dan tenaga kerja belum mencapai efisiensi ekonomi, sehingga masih perlu ditambah.