Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian by Subject "Mesin pemipil jagung, Uji kinerja, Analisis teknis dan ekonomi, Jagung berkelobot."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengembangan Mesin Pengering Hybrid Chip Mocaf(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Nurhasanah, Ana; Nuryawati, Titin; Harsono, Harsono; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe mesin pemipil jagung berkelobot (tanpa kupas kulit) dan melakukan uji kinerja mesin baik dari aspek teknis dan ekonomi. Pengembangan prototipe mesin dilakukan dengan memodifikasi mesin pemipil jagung yang sudah direkayasa sebelumnya oleh BBP Mektan. Modifikasi dilakukan pada bagian ayakan getar (sudut kemiringan, lubang ayakan, dan panjang langkah eksentrik), dan putaran blower pembersih. Pengujian dilaksanakan di sentra produksi jagung di Lampung dengan varietas jagung Bisi-816 dan Bisi-2, dimana ukuran dimensi tongkol jagungnya berbeda. Hasil uji lapang memperlihatkan bahwa kinerja mesin pemipil jagung berkelobot secara teknis cukup baik dan secara ekonomi menguntungkan karena dapat menekan biaya pengupasan kelobot dan penjemuran tongkol jagung. Kapasitas kerja pemipilan dipengaruhi oleh kadar air jagung dan ukuran dimensi tongkol jagung. Pemipilan jagung varietas Bisi-816 dengan kadar air awal 34% dan ukuran tongkolnya lebih kecil diperoleh kapasitas kerja pemipilan sebesar 884 kg/jam, dengan tingkat kebersihan 98 %, tingkat kerusakan biji 3,4%, dan konsumsi bahan bakar 0,96 l/jam. Sedangkan pemipilan jagung varietas Bisi-2, dengan kadar air awal 26%, dengan ukuran tongkol lebih besar diperoleh kapasitas kerja sebesar 1.213 Kg/jam; dengan tingkat kebersihan 99 %, tingkat kerusakan biji 1,0% dan konsumsi bahan bakar 0,90 l/jam. Besarnya biaya operasional mesin adalah Rp 35/kg jagung pipil. Besarnya nilai B/C rasio dan BEP berturut-turut adalah 1,14 dan 1,62 tahun. Penggunaan mesin tersebut dapat memberikan keuntungan secara ekonomi jika luas cakupan lahan tanaman jagung minimal seluas 25 ha per musim, dengan jumlah musim tanam per tahun minimal dua kali.