Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan dan Tanaman Terpadu (PLTT) dan Hasil-hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan dan Tanaman Terpadu (PLTT) dan Hasil-hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi by Subject "Research Subject Categories::P Natural resources/Sumber Daya Alam::P30 Soil science and management/Ilmu Tanah dan Pengelolaannya"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemIdentifikasi, Karakterisasi dan Pengelolaan Lahan Pasang Surut Untuk Pengembangan Pertanian Di Kalimantan Timur(BPTP Jambi, 2005) M. Hidayanto; Isdijanto A; M. Basir Nappu; BPTP JambiLuas Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai sekitar 24.523.780 ha, dan memiliki lahan pasang surut sekitar 10,716 ha. Lahan pasang surut di daerah ini yang telah dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi sekitar 46.3% dengan tingkat produktivitas rata-rata 2t/ha. Potensi lahan rawa pasang surut di Kaltim yang cukup besar untuk pengembangan tanaman pangan, namun demikian dalam pemanfaatannya masih menghadapi berbagai masalah, sehingga produktivitas hasil belum optimal. Selain memiliki keragaman sifat dan kondisi lahan, lahan pasang surut memiliki masalah sosial ekonomi dan kelembagaan. Untuk mengidentifikasi masalah teknis dan sosial ekonomi serta kelembagaan lahan rawa pasang surut di Kalimantan Timur, telah dilakukan pengkajian di dua lokasi yaitu di Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara dan Sebankung Kabupaten Penajam Paser Utara.
- ItemLima Langkah Penting Pengelolaan Lahan Untuk Tanaman Padi Di Lahan Pasang Surut(BPTP Jambi, 2005) Ar-Riza, Isdijanto; BPTP JambiLahan pasang surut mempunyai sifat dan karakteristik yang khas dan berbeda dengan lahan-lahan pertanian lainnya, seperti lahan irigasi, tadah hujan maupun lahan kering. Sesuai karakteristiknya tidak semua lahan rawa pasang surut cocok untuk pertanian, sehingga budidaya pertanian khususnya padi memerlukan cara-cara yang sesuai dengan kondisi lahan.
- ItemPengembangan Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu Melalui Dukungan Prima Tani Lahan Pasang Surut Di Kalimantan Barat(BPTP Jambi, 2005) Muhammad Hatta; Tatang M. Ibrahim; Sigit Saptowibowo; Akhmad Musyafak; Dwi P. Widiastuti; Khaidir; Eko Dewantoro; L.M. Gufroni; BPTP JambiProvinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu kawasan pertanian khususnya daerah lahan pasang surut dengan luasan lebih kurang 51.762 hektar yang tersebar di dua lokasi yakni : Kabupaten Pontianak, dan Kecamatan Sei Kakap. Lahan tersebut sarat dengan berbagai kendala seperti tingkat kesuburan lahan rendah, jaringan tata air mikro atau drainase belum berfungsi dengan baik, dan sosial ekonomi. Komoditas yang dominan adalah : padi, kelapa, sedang komoditas pendukungnya antara lain : ikan aut, ternak itik, kambing, buah lansat dan durian. Prima tani yang sedang berkembang dengan memakai prinsip BOT : tumbuhkan, operasikan dan serahkan. Pendekatannya dilakukan secara kawasan terpadu berdasarkan wilayah agroekosistem lahan pasang surut dengan model inovasi. Agroklimat yang dikembangkan berdasarkan pada berbagai materi diseminasi teknologi baik tercetak maupun elektronik, komputer, akses internet, tenaga yang terlatih dan alat transportasi.
- ItemPenggunaan Berbagai Jenis Bahan Organik Pada Padi Sawah Pasang Surut Di Sei Itik Kalimantan Barat(BPTP Jambi, 2005) Muhammad Hatta; Dwi P. Widiastuti; BPTP JambiPeluang pengembangan lahan pasang surut di Kalimantan Barat masih terbuka luas, namun terdapat berbagai kendala baik agro fisik, biologi maupun sosial ekonomi. Lahan pasang surut yang tergolong lahan marginal dapat dimanfaatkan untuk usahatani padi. Namun demikian masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam menjadikan lahan pasang surut sebagai sumberdaya pertanian yang produktif.
- ItemPenggunaan Model AGNPS Dalam Mengkaji Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Di Daerah Aliran Sungai(BPTP Jambi, 2005) Salwati; Yardha; BPTP JambiPenelitian ini mengkaji dampak perubahan penggunaan lahan terhadap respons hidrologi dan sedimen di sub DAS Cilalawi-DAS citarum, Jawa Barat untuk produksi air berkelanjutan. Perangkat yang digunakan untuk analisis dan simulasi adalah model terdistribusi Agricultral Non-Poit Source Pollutan (AGNPS).