Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan dan Tanaman Terpadu (PLTT) dan Hasil-hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan dan Tanaman Terpadu (PLTT) dan Hasil-hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi by Subject "Research Subject Categories::F Plant production/Produksi Tanaman::F07 Soil cultivation/Pengolahan Tanah"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemKendala Dan Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahan Dan Tanaman Padi Di Lahan Bergambut Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2005) Jumakir; B. Prayudi; BPTP JambiProvinsi Jambi diperkirakan memiliki lahan rawa seluas 684.000 ha, berpotensi untuk pengembangan pertanian 246.481 ha terdiri dari lahan pasang surut 206.832 ha dan lahan non pasang surut atau rawa 40.521 ha. Lahan pasang surut merupakan lahan yang berpotensi untuk pengembangan lahan pertanian.
- ItemKesesuaian Lahan Dan Iklim Untuk Budidaya Kopi Arabika Di Kabupaten Kerinci(BPTP Jambi, 2005) Yardha; Salwati; BPTP JambiDari seluruh produksi kopi di Indonesia 93% diantaranya jenis kopi Robusta dan selebihnya jenis Arabika. Di pasar Internasional hampir 76% kopi yang diperdagangkan adalah jenis Arabika sehingga peluang ekspor kopi Arabika di Kabupaten Kerinci cukup besar yang ditunjukkan dengan luas tanaman sebesar 2.980 ha dengan produksi sebesar 5.584 t atau sebesar 225kg/ha. Jumlah ini masih relatif rendah dibandingkan produksi yang dicapai daerah penghasil kopi Arabika dengan produksi sebesar 500kg/ha. Rendahnya produksi kopi Arabika di Kabupaten Kerinci disebabkan petani pada umumnya belum memahami kaedah-kaedah budidaya. Kopi Arabika merupakan komoditas yang cocok diusahakan di Kabupaten Kerinci karena memiliki ketinggian 500-1.500 m dpl, dimana kopi Arabika berproduksi dengan baik pada ketinggian 700-1.200 m dpl.
- ItemPengelolaan Lahan Dan Tanaman Terpadu Pada Lahan Pasang Surut Di Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2005) Adri; Firdaus; Endrizal; Bambang Prayudi; BPTP JambiLuas lahan pasang surut di Provinsi Jambi sekitar 684.000 ha, berpotensi dikembangkan untuk pertanian 246.481 ha terdiri dari lahan pasang surut 206.852 ha dan lahan rawa lebak seluas 40.521 ha. Luas yang sudah direklamasi untuk lahan pertanian adalah 34.547 ha, yang tediri dari lahan potensial sulfat masam 16.387 ha dan lahan gambut 17.136 ha. Pada lahan telah dilaksanakan pengkajian Pengolahan Lahan dan Tanaman Terpadu berbasis tanaman pangan di Desa Lambur Luar, Kecamatan Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Permasalahan utama pada lahan ini adalah tingkat kesuburan lahan rendah, jaringan tata air mikro atau drainase tidak berfungsi dengan baik bahkan ada yang tidak ada, lapisan pirit yang meracun tanaman serta kendala budaya dan sosial ekonomi masyarakat. Pada kegiatan ini dibandingkan penerapan paket teknologi introduksi dengan pola petani dan paket teknologi yang diperbaiki. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji paket teknologi spesifik lokasi lahan pasang surut dalam upaya peningkatan produktivitas tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket teknologi introduksi dan paket teknologi yang diperbaiki memberikan hasil dan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan pola petani. Produksi padi varietas Batanghari pada paket introduksi mencapai 5,5 ton/ha, pada paket yang diperbaiki 5.0 ton/ha, produksi padi varietas yang sama dengan pola petani hanya 3.0 ton/ha. Produksi padi varietas IR-42 pada paket introduksi mencapai 5 ton/ha, paket yang diperbaiki 4,5 ton/ha sementara pada pola petani hanya 2.5 ton/ha. Dengan adanya kegiatan PLTT pada lahan pasang surut, indek pertanaman (IP) dapat ditingkatkan dari 100 menjadi 200 dengan pola tanam palawijaya (jagung) dan padi. Di Lambur Luar produksi jagung dapat mencapai 7 ton/ha, sedang di Simbur Naik pada UPK dan UHP produksi jagung mencapai 5 ton/ha dan 4.8 ton/ha.
- ItemPengembangan Pertanian Terpadu Di Lahan Pasang Surut Dalam Mendukung Ketahanan Pangan(BPTP Jambi, 2005) Rahman, Mohammad; BPTP JambiTantangan bangsa Indonesia di masa mendatang begitu berat. Aspek pembangunan sebenarnya tidak hanya bertitik berat pada bidang pertanian saja, tetapi karena yang kita bangun pada prinsipnya adalah bangsa, sementara sebagian besar (80%) bangsa kita berada atau bergantung pada sektor pertanian maka pertanian menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa.
- ItemStudi Pengaruh Pencucian Dan Pengapuran Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Dalam Pengelolaan Lahan Salin(BPTP Jambi, 2005) Raharjo, Budi; Sri Ratmini, N.P; Purnamayani, Rima; BPTP JambiRecently, the study of utilization of marginally land becomes important for increasing and supporting natinal food production. Tidal land has potency to develop as new agriculture area. One of typology of tidal land is saline land.