Jurnal Agrica Ekstensia
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Jurnal Agrica Ekstensia by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 125
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.).(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dalam pembibitan tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Penelitian ini dilaksanakan di kampus Politeknik pembangunan Pertanian medan yang berlangusng dari bulan Juli sampai dengan Desember 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap non factorial dengan 5 kali ulangan. Faktor pertama M0 = control ; M1 = Tanah Top Soil + Pupuk Kandang (1:1); M2= Tanah Top Soil + Pupuk Kandang (1:2); M3= Tanah Top Soil + Abu Sekam + Pupuk kandang (1:1:1); M4= Tanah Top Soil + Abu Sekam + Pupuk Kandang (1:1:2). Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), luas daun (cm2), dan diameter daun (cm). hasil analisis ragam menunjukkan bahwa rasio komposisi media tanam berpengaruh signifikan terhadap semua variable yang diamati.
- ItemRespon Padi Hitam Dan Padi Ungu Pada Berbagai Pupuk Nitrogen Terhadap Daya Hasil, Kandungan Amilosa, Dan Kandungan Pati(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Suharno; Junianto; Hasna; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPadi unggul lokal pada umumnya memiliki sifat respon yang rendah terhadap serapan unsur hara nitrogen. Respon yang rendah berdampak terhadap daya hasil. Padi unggul lokal pada penelitian ini adalah padi hitam dan padi unggu. Pada umumnya tekstur nasi ditentukan oleh prosentase kandungan amilosa dan kandungan pati. Penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk Nitrogen terhadap daya hasil, kandungan amilosa, dan kandungan pati; b. Untuk mengetahui daya hasil, kandungan amilosa, dan kandungan pati dari padi unggul lokal, dan c. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan jenis pupuk Nitrogen terhadap daya hasil, kandungan amilosa, dan kandungan pati pada padi unggul lokal. Metode penelitian dengan RAKL faktorial yaitu padi lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat jenis pupuk Nitrogen berpengaruh tidak nyata dan berbeda tidak nyata terhadap daya hasil padi, kandungan amilosa, dan kandungan pati. Daya hasil, kandungan amylose, dan kandungan pati dari padi hitam dan padi ungu berpengaruh sangat nyata dan berbeda nyata. Kombinasi perlakuan empat jenis pupuk Nitrogen terhadap padi hitam dan padi ungu, berpengaruh sangat nyata dan berbeda nyata terhadap daya hasil, kandungan amilosa, dan kandungan pati.
- ItemPersepsi Peternak Terhadap Pemberian Ramuan Herbal Di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri Kecamatan Windusari(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Wahyuni, Ika Nur; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanTugas akhir dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Dewi Sri Desa Windusari.Tujuan yang dicapai adalah mengetahui persepsi dan hubungan karakteristik persepsi peternak. Desain penelitian menggunakan One- Shot Case Study.Pengambilan sampel menggunakan metode sensus yaitu seluruh anggota sejumlah 31 responden. Variabel persepsi yang diamati: keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, dapat dicoba, dan dapat diamati. Sedangkan variabel karakteristik responden: umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, dan jumlah tanggungan keluarga. Metode analisa data persepsi peternak menggunakan deskriptif dan hubungan karakteristik responden menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 18 orang (58,1%) memiliki persepsi baik. Sedangkan hasil analisis kolerasi Rank Spearman hubungan umur dengan persepsi menunjukkan tingkat hubungan kuat dan sangat signifikan (p<0,01). Hubungan tingkat pendidikan dengan persepsi menunjukkan tingkat hubungan sedang dan sangat signifikan (p<0,01). Hubungan pengalaman berternak dengan persepsi menunjukkan tingkat hubungan sedang dan sangat signifikan (p<0,01). Hubungan jumlah tanggungan keluarga dengan persepsi menunjukkan tingkat hubungan lemah dan tidak signifikan (p>0,05). Simpulannya adalah persepsi peternak pada kategori baik. Faktor karakteristik yang berhubungan dengan persepsi peternak terhadap materi penyuluhan.Berdasarkan hasil analisis umur berhubungan sangat kuat, tingkat pendidikan dan pengalaman berternak menunjukkan hubungan yang sedang, sedangkan jumlah tanggungan keluarga menunjukkan hubungan yang lemah.
- ItemTanggap Salinitas Terhadap Pertumbuhan Bibit Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides L.)(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Novita, Aisar; Julia, Hilda; Rahmawati, Nini; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanSalinitas dapat dengan cepat menghambat pertumbuhan akar sehingga kapasitas penyerapan air dan nutrisi mineral penting dari tanah. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yaitu cekaman salinitas (S) yang terdiri dari 3 faktor: tingkat salinitas EC sebesar 0 (air suling), 4 dan 8 ds/m. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), berat kering, dan luas daun spesifik (cm g-1). Perlakuan cekaman salinitas memperlihatkan pengaruh nyata menurunkan pada peubah pertumbuhan seperti tinggi tanaman, berat kering daun, dan luas daun spesifik. Cekaman salinitas menyebabkan turgor sel berkurang dan tingkat tekanan dari akar dan pucuk, hal ini menunjukkan bahwa salinitas lingkungan bertindak terutama pada penyerapan air.
- ItemPemberian Bahan Organik Pada Lahan Miring Kelapa Sawit Terhadap Analisis Kimia Tanah(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Harahap, Fitra Syawal; Arman, Iman; Wicaksono, Makruf; Wico, Whin Themas; Rauf, Abdul; Walida, Hilwa; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanBahan organik dapat memperbaiki sifat kimia tanah, dimana salah satu upaya penambahan bahan organik dapat dilakukan dengan pemberian kompos. Metode Penelitian dengan cara Pengambilan sampel tanah dilakukan secara vertikal dengan membedakan bidang tempat dari titik koordinat yang telah ditentukan dengan 2 titik kedalaman 0 cm – 30 cm dan 30 cm - 60 cm. Sampel tanah dianalisis di laboratorium PT. Socfindo Indonesia dan laboratorium riset dan teknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan organik tanah banyak terkandung di lahan kelapa sawit yang sudah berumur tua hingga mencapai 2,61% yang didominasi lebih dari setengah komposisi tanah ideal. Hal ini dikarenakan pelapukan dari bagian tanaman yang terjadi selama bertahun-tahun dapat menjadi sumber bahan organik yang kemudian dapat dimanfaatkan secara optimal oleh tanaman, akan tetapi dibutuhkan cara yang tepat dalam pengelolaan pemberian bahan organik pada lahan yang memiliki topografi miring seperti penggunaan metode konservasi yang dapat meningkatkan kembali kualitas tanah.
- ItemKepuasan Petani Kelapa Sawit Terhadap Kegiatan Penyuluhan Pertanian Di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Perangin-angin, Mawar Indah; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanKepuasan Petani Kelapa Sawit Terhadap Kegiatan Penyuluhan Pertanian Di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan petani kelapa sawit terhadap kegiatan penyuluhan pertanian dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan petani kelapa sawit terhadap kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Pengkajian dilakukan di Kabupaten Langkat pada tanggal 26 Maret 2018 sampai 04 Mei 2018. Jenis pengkajian ini adalah pengkajian Survei. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi, dan wawancara. Sampel ditentukan dengan metode Purposive Sampling jumlah sampel dalam pengkajian ini adalah 40 orang, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data diolah dengan bantuan program SPSS for Windows 25 dan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan petani kelapa sawit terhadap kegiatan penyuluhan pertanian tergolong tinggi atau puas yaitu sebesar 76,27%. Secara Simultan variabel umur, pendidikan, luas lahan, penyuluh, materi, metode, media, tempat, dan waktu berpengaruh yang nyata terhadap kepuasan petani kelapa sawit dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh nyata terhadap kepuasan petani kelapa sawit adalah luas lahan dan materi penyuluhan
- ItemPersepsi Peternak Terhadap Yoghurt Susu Kambing Dengan Penambahan Jahe Di Desa Giripurno Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Suharti; Sumaryanto; Fitriyanti, Eka; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPengkajian Tugas Akhir dilakukan untuk mengetahui persepsi peternak terhadap yoghurt susu kambing dengan penambahan jahe yang dilakukan di Desa Giripurno Kecamatan Borobudur dan untuk mengetahui karakteristik responden berupa umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman beternak yang berpengaruh terhadap persepsi peternak. Sampel yang digunakan yaitu 63 responden dengan menggunakan metode purposive random sampling. Pengukuran persepsi menggunakan kuesioner berisi karakteristik inovasi berupa tingkat keuntungan relatif, tingkat kesesuaian, tingkat kerumitan, dapat dicoba, dan dapat diamati. Dilakukan analisis deskriptif, serta pengaruh karakteristik responden menggunakan analisis regresi logistik. Hasil yang diperoleh adalah peternak yang memiliki persepsi baik terhadap yoghurt susu kambing dengan penambahan jahe sebesar 57,14% atau sebanyak 36 orang sisanya memiliki persepsi tidak baik. Hasil analisis regresi logistik yaitu Variabel umur dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,041 (P<0,05) berpengaruh signifikan terhadap persepsi, tingkat pendidikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,049 (P<0,05) berpengaruh signifikan terhadap persepsi, dan pengalaman beternak dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,007 (P<0,01) berpengaruh sangat signifikan terhadap persepsi. Simpulan dari pengkajian ini yaitu persepsi peternak adalah baik dengan presentase 57,14% dan tidak baik dengan presentase 42,86%. Variabel umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman beternak berpengaruh signifikan terhadap persepsi peternak.
- ItemMetode Pengukuran Impedensi Listrik Tanah Secara Langsung Untuk Memprediksi Kekeringan Air Tanah Di Lahan Pertanian Saat Musim Kemarau(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2019-12) Subatra, Kurniawan; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanTanaman budidaya membutuhkan jumlah air yang cukup dalam pertumbuhannya. Untuk mengetahui kandungan air tanah secara langsung biasanya menggunakan metode gravimetrik yang dilakukan di laboratorium. Namun metode ini harus membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar air tanah.. Ada suatu cara sederhana yang mungkin bisa digunakan oleh petani dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengukur impedensi atau hambatan listrik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengukuran sifat impedensi listrik tanah atau hambatan listrik tanah di laboratorium. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di laboratorium menggunakan sampel tanah yang diukur hambatan listrik tanahnya yang diukur melalui sensor yang dihubungkan dengan alat pengukur hambatan listrik. Pengukuran hambatan listrik tanah dilakukan mulai dari tanah tersebut jenuh air (mewakili musim penghujan) hingga tanah tersebut kering air (mewakili musim kemarau). Tanah jenuh air hingga kering air dapat terlihat dari berat tanah tersebut yang ditimbang dari keadaan jenuh air hingga mencapai kadar kering air. Parameter yang diamati adalah nilai impedensi listrik, kadar air tanah, hubungan antara impedensi listrik dengan kadar air tanah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa adanya hubungan erat antara berat tanah terhadap impedensi listrik tanah. Dimana semakin kering suatu tanah, maka semakin besar nilai impedensi listrik tanahnya, sebaliknya semakin basah suatu tanah maka semakin kecil nilai impedensi listrik tanah. Dengan demikian pengukuran nilai impedensi listrik tanah dapat dijadikan metode pengukuran kadar air tanah secara tidak langsung di lahan pertanian.
- ItemAplikasi Biochar Dan Pupuk Kandang Terhadap Budidaya Bawang Merah Di Tanah Inceptisol Kebun Percobaan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Pakpahan, Tience Elizabet; Hidayatullah, Taufiq; Mardiana, Eva; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanBawang merah adalah komoditas pertanian yang memiliki banyak manfaat. Bawang merah dapat tumbuh di berbagai tipe habitat, seperti dataran rendah sampai tinggi, sawah, kebun rumah, atau bahkan lahan kering. Biochar adalah konversi dari limbah pertanian melalui pembakaran tidak sempurna atau pyrolysis menjadi bahan padat kaya karbon. Pemanfaatan biochar pada tanah bisa meningkatkan kesuburan tanah karena menyediakan hara tanah, terutama nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek penerapan biochar dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah di Kebun Percobaan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan (Polbangtan Medan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok dan analisis dengan ANOVA (5%) dan beda nyata terkecil (5%), serta menggunakan dua parameter penelitian, yaitu tanah dan tanaman. Parameter tanah awal sebelum aplikasi biochar yaitu, pH tanah, C-organik, N, P dan K- total tanah, Kapasitas Tukar Kation (KTK), sedangkan parameter tanaman adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun, jumlah umbi, bobot umbi basah per bedengan (g), bobot umbi basah per bedengan (g). Hasilnya mengungkapkan bahwa sifat kimia Inseptisol yaitu, pH, KTK, N, P, K, dan C-organik adalah rendah dan sangat rendah. Pengaruh biochar dan pupuk kandang berbeda nyata pada parameter jumlah daun dan berat umbi kering bawang merah. Berdasarkan uji beda nyata terkecil menunjukkan kontrol berbeda nyata dengan biochar kulit durian + pupuk kandang dan biochar kulit durian + biochar jagung pada jumlah daun. Lebih lanjut, kecuali pupuk biochar sekam + pada berat kering umbi, semua perlakuan berbeda secara signifikan dari kontrol. Sehingga pemanfaatan biochar dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi bawang merah.
- ItemPemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Dan Getah Karet Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Biobriket(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Jayanti, Astri; Adriani, Adelina; Kristiani, Meri; Basri, Arie Hapsani Hasan; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanBiomassa merupakan sumber energi potensial yang dikembangkan sebagai sumber alternatif pengganti bahan bakar fosil dan dapat diperbaharui. Salah satu bahan bakar yang berasal dari biomassa adalah biobriket limbah tongkol jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik (nilai kalor dan kerapatan) sifat kimia (kadar air, abu, zat terbang, dan karbon) dan daya tahan (stabilitas dan kekuatan). Metode penelitian ini adalah eksperimental, yaitu pengamatan secara langsung melalui proses karbonisasi dan pengukuran data secara kuantitatif. Bahan perekat yang digunakan adalah tepung kanji dan aquadest dengan rasio 1:4, untuk mengukur nilai kalor briket menggunakan alat bomb calorymeter. Dari hasil penelitian briket A, B dan C dapat diketahui sifat fisik, sifat kimia dan daya tahan yang dihasilkan ternyata tidak jauh berbeda dibandingkan dengan briket batubara. Nilai kalor tertinggi yang dihasilkan briket batubara adalah sekitar 6.058,62 kal/g sedangkan nilai kalor pada biobriket komposisi A yaitu 5.956,21 kal/g, komposisi B yaitu 5.241,78 kal/gdan nilai kalor yang paling rendah terdapat pada biobriket komposisi C yaitu 4.935,91kal/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biobriket dari tongkol jagung dan getah karet dengan komposisi A dan B masih sesuai dengan SNI.
- ItemRespon Produktivitas Padi Sawah Dengan Pemberian Kompos Sampah Kota Di Desa Aras Kabu(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Harahap, Fitra Syawal; Arman, Iman; Rauf, Abdul; Hasibuan, Rosmidah; Yana, Rendi Fitra; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanTujuan penelitian untuk mendapatkan dosis kompos sampah kota yang terbaik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi di Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan di Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang dengan Ketinggian 11 dpl. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 sampai Mei 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak non faktorial dengan perlakuan dosis bahan organik (B) Kompos Sampah Kota, yang terdiri dari 5 (lima) taraf yaitu B0 = Kontrol B1 = 1,5 % (28,70 ton/ha), B2= 3 % (57,40 ton/ha), B3= 4,5 % (96,10 ton/ha), B4= 6 % (104,8 ton/ha). Hasil penelitian dengan pemberian bahan organik kompos sampah kota sebanyak 96,10 sampai 104,80 ton/ha signifikan pertumbuhan tinggi tanaman (cm), jumlah anakan produktif. jumlah gabah bernas/malai, persentase gabah bernas/malai dan produksi padi sawah hasil gabah kering panen/petak (kg), bobot 1000 butir gabah kering panen (gram) dengan varietas inpari 10 di Desa Aras Kabu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
- ItemEvaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa Sawit Di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Nora, Silvia; Manullang, Windy; Wijoyo, Hadi; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanSalah satu metode yang sering digunakan untuk memilih lahan dan pertimbangan biofisik lahan serta sosial ekonomi adalah kesesuaian lahan. Paramater yang digunakan dalam menilai suatu lahan adalah karakteristik lahan diantaranya unsur iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik tingkat kesesuaian lahan kelapa sawit, yaitu kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan potensial di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Menganalisis usaha – usaha perbaikan yang perlu dilakukan dalam meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit, membuat peta kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan potensial tanaman kelapa sawit di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat serta membuat rekomendasi pemupukan pada lahan tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda survei yang terdiri dari lima tahap yaitu persiapan, pra survei, survei utama, analisis tanah di Laboratorium serta analisis data. Hasil Penelitian adalah kesesuaian lahan kelapa sawit di Kecamatan Secanggang, yaitu S2 wa, na (dengan faktor pembatas ketersediaan air dan Unsur hara) terdapat pada 10 Desa. Desa-desa dengan kesesuaia lahan S2 adalah Desa Perkotaan, Secanggang, Sei Ular, Selotong, Tanjung Ibus, Telaga Jernih, Teluk, Karang gading, Kebun Kelapa, Pantai Gading. S2 wa, nr, na (faktor pembatas ketersediaan air, retensi hara, dan ketersediaan UH) terdapat pada Desa Kepala Sungai. S2 wa, eh (faktor pembatas ketersediaan air, dan bahaya erosi) terdapat pada Desa Hinai Kiri. S2 wa (faktor pembatas ketersediaan air) terdapat pada Desa Karang Anyar. Usaha perbaikan untuk faktor pembatas retensi hara dengan penambahan bahan organik, faktor pembatas ketersediaan hara yang rendah dengan pemupukan, faktor pembatas curah hujan yang cukup tinggi dengan pembuatan saluran drainase. Faktor pembatas kedalaman efektif dan temperatur tidak dapat dilakukan perbaikan, karena faktor alam.
- ItemRespons Dosis Dan Interval Waktu Aplikasi Kompos Azolla Pinnata Terhadap Produktivitas Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Ramadhani, Elrisa; Refnizuida; Kesuma, M. Lisman Puja; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanTanaman kacang panjang merupakan salah satu tanaman hortikultura yang dapat dikembangkan dengan menggunakan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval waktu dan dosis pemberian kompos Azolla terhadap produktivitas tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2015 di Dusun XVI Desa Percut, kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, 3 ulangan dan 16 kombinasi perlakuan. Faktor I Interval waktu pemberian kompos Azolla yaitu saat tanam, 1 minggu setelah tanam , 2 minggu setelah tanam dan 3 minggu setelah tanam, dan faktor II Dosis kompos Azolla yaitu 0,5 kg; 1,0 kg; 1,5 kg dan 2,0 kg kompos Azolla /Plot. Luas plot yang digunakan 1 m2. Interaksi antara perlakuan pengaruh interval waktu dan dosis pemberian kompos menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval waktu pemberian Azolla berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 5 MST, jumlah cabang, produksi per sampel dan produksi per plot, namun berpengaruh tidak nyata pada umur berbunga tanaman, sedangkan perbedaan dosis berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 5 MST, jumlah cabang, produksi per sampel dan produksi per plot, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap umur berbunga. Perlakuan Azolla pada saat tanam menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu dengan produksi per sampel sebesar 414,04 g. Aplikasi Azolla dengan dosis 1,5 kg kompos Azolla/ Plot dapat memberikan hasil yang lebih baik terhadap produktivitas tanaman kacang panjang yaitu dengan produksi per sampel sebesar 419,56 g.
- ItemFaktor Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Petani Penangkar Bawang Merah Di Kabupaten Deli Serdang Dan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Harahap, Nurliana; Siregar, Ameilia Zuliyanti; Lestari, Yusra Muharami; Hamdan; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanSalah satu cara mengurangi impor bawang merah karena kebutuhan yang tinggi adalah dengan meningkatkan produksi bawang merah di dataran rendah. Penelitian tentang petani penangkar bawang merah telah dilaksanakan bulan April sampai Juli 2019 di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan, Sumatera Utara bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan petani penangkar bawang merah dan untuk mengetahui faktor-faktor kemampuan diri, tingkat pendidikan, pengalaman, pendapatan, teknologi, pemasaran, peran pemerintah, peran penyuluh serta sarana dan prasarana yang mempengaruhi keberhasilan petani penangkar bawang merah di Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan mengumpulkan informasi secara observasi, kuisioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan petani penangkar bawang merah di kedua lokasi tergolong sangat tinggi, sebesar 83,7%. Berdasarkan pengujian yang dilakukan secara simultan menunjukkan pengaruh sebesar 70% dan pengujian secara parsial menunjukkan tiga faktor, seperti: kemampuan diri, peran pemerintah dan peran penyuluh tidak berpengaruh secara signifikan, manakala tingkat pendidikan, pengalaman, pendapatan, pemasaran, dan teknologi menunjukkan signifikan pada p<0,05 terhadap keberhasilan petani penangkar bawang merah di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. Bawang merah merupakan komoditas potensial yang memiliki prospek untuk dikembangkan di Sumatera Utara.
- ItemTingkat Adopsi Teknologi Sistem Jajar Legowo Padi Sawah Di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Effendy, Lukman; Pratiwi, Siska Dinia; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanTeknologi sistem tanam jajar legowo (Jarwo) sudah dikenal petani sejak awal tahun 2000-an. Namun di lapangan penerapannya oleh petani belum memuaskan karena masih banyak petani yang belum menerapkan dilahan sawahnya, sehingga pengkajian ini bertujuan: (1) untuk mendeskripsikan tingkat adopsi jarwo padi sawah oleh petani dan (2) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap adopsi jarwo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2018 di Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung kepada petani sebanyak 65 orang dari populasi 178 petani, menggunakan kuesioner tertutup. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menjelaskan peran variabel-variabel yang terpilih, selanjutnya untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi maka dilakukan analisis rank spearman. Hasil menunjukkan: (1) sebagian besar responden berada pada kategori sedang dalam adopsi teknologi jarwo, (2) faktor eksternal yang terdiri atas sumber informasi, kegiatan penyuluhan, dan sifat inovasi menunjukan hubungan yang nyata pada adopsi jarwo, sementara faktor internal, yaitu:umur, tingkat pendidikan dan luas lahan menunjukkan hubungan tidak nyata.
- ItemKeefektifan Penyuluhan Pertanian Dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Jagung Di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Yahya, Mukhlis; Herawaty; Misiyem; Lestary, Eka Widya; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPenelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui tingkat keefektifan penyuluhan pertanian dalam meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Langkat. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan penyuluhan pertanian dalam meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, metode analisis data yang digunakan yaitu dengan menghitung persentase perolehan skor dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keefektifan penyuluhan pertanian dalam meningkatkan produksi tanaman jagung di Kabupaten Langkat tergolong sangat efektif yaitu sebesar 82,97%. Berdasarkan pengujian yang dilakukan hanya satu faktor yang mempengaruhi keefektifan penyuluhan pertanian dalam meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Langkat yaitu faktor media penyuluhan (X3) sebesar 68,4% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
- ItemPerubahan Komposisi Kimia Dan Aktivitas Antioksidan Pada Pembuatan Tepung Dan Cake Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Prasetyo, Healthy Aldriany; Winardi, Rafael Remit; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari aktivitas antioksidan yang berkaitan dengan kadar antosianin selama pengolahan ubi jalar ungu segar menjadi tepung dan cake. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2 Diphenyl-1-picrylhidrazil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap parameter yang diamati. Pada ubi jalar ungu segar diperoleh ; kadar air (56,586%), kadar abu 2,211%), kadar lemak (0,589%), kadar protein (5,910%), kadar karbohidrat (34,704%), kadar antosianin (62,138 mg/100g) dan aktivitas antioksidan (59,332%). Pada tepung ubi jalar ungu diperoleh; kadar air (3,51%), kadar abu (2,404%), kadar lemak (0,334%), kadar protein (3,933%), kadar karbohidrat (92,977%), kadar antosianin (20,196 mg/100 g) dan aktivitas antioksidan (50,600%). Pada cake ubi jalar ungu diperoleh; kadar air (21,564%), kadar abu (1,464%), kadar lemak (15,179%), kadar protein (7,035%), kadar karbohidrat (54,758%), kadar antosianin (3,254 mg/100g) dan aktivitas antioksidan 49,337%). Pengolahan ubi jalar ungu segar menjadi tepung dan cake mengakibatkan penurunan komposisi kimia dan aktivitas oksidan.
- ItemKelayakan Ekonomi Dan Respon Petani Terhadap Vub Padi Gogo Dan Sistem Largo Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Rahayu, Heni SP; Muharni, Masyitah; Ishak, Andi Baso Lompengeng; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPotensi lahan kering yang luas di Sulawasi Tengah merupakan alternatif peningkatan produksi padi dalam keterbatasan luasan lahan padi sawah. Akan tetapi produktivitas padi lahan kering saat ini masih rendah dengan budidaya yang seadanya. Salah satu upaya peningkatan produktivitas adalah introduksi inovasi teknologi sistem tanam Larikan Jarwo Padi Gogo (Largo) dan Varietas Unggul Baru (VUB) padi gogo Balitbangtan. Namun teknologi yang baru belum tentu sesuai dengan preferensi petani yang berpengaruh pada tingkat adopsi teknologi. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui kelayakan ekonomi dan respon petani terhadap introduksi teknologi VUB padi gogo dan sistem Largo di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode survai secara purposif kepada kelompok tani kooperator kegiatan demonstrasi teknologi sebanyak 20 orang. Data dianalisis secara kualitatif yaitu menggunakan metode skoring untuk mengetahui respon petani terhadap inovasi petani yang diintroduksikan, serta menggunakan Marginal Benefit Cost Ratio (MBCR) antara teknologi eksisting dan introduksi untuk mengetahui kelayakan ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap inovasi teknologi yang diintroduksikan adalah tertarik pada komponen teknologi VUB dan sistem Largo. Hal ini dikarenakan teknologi yang diintroduksikan merupakan teknologi baru yang dibutuhkan oleh petani dan mudah diterapkan. Karakteristik VUB Inpago 11 dan Situ Bagendit secara umum disukai oleh petani. Hasil MBCR menunjukkan bahwa teknologi introduksi menggunakan sistem largo dan VUB padi gogo lebih menguntungkan secara ekonomi dengan nilai 1,67.
- ItemPemberian Pupuk Kotoran Ayam Dalam Upaya Rehabilitasi Tanah Ultisol Desa Janji Yang Terdegradasi(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Walida, Hilwa; Harahap, Darmadi Erwin; Zuhirsyan, Muhammad x; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanKotoran ayam merupakan bahan organik yang banyak digunakan sebagai pupuk organik yang memberikan pengaruh terhadap ketersediaan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah yang sangat kekurangan unsur hara organik sehingga masalah degradasi tanah sangat banyak terjadi belakangan ini, yang akhirnya mempengaruhi produktivitas suatu lahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji alternatif pengelolaan lahan melalui pemberian pupuk organik kotoran ayam di Desa Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai April 2020 di Rumah Kasa, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu sampel tanah diambil Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu dengan ketinggian 32 meter diatas permukaan laut. Metode Penelitian menggunakan metode eksperimen di Rumah Kasa, penelitian menggunakan Rancang Acak Lengkap non faktorial dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan: K0 = Kontrol (tanpa perlakuan), K1 = 1,5% (18,70 ton/ha), K2 = 3,0% (27,40 ton/ha), K3 = 4,5% (46,10 ton/ha), K4 = 6,0% (60,80 ton/ha). Pemberian dosis sendiri berdasarkan jumlah bahan organik yang terdapat didalam tanah sebanyak 3%. Hasil penelitian pemberian bahan organik kompos kotoran ayam sebanyak 46,10 ton/ha sampai 60,80 ton/ha signifikan memperbaiki sifat kimia tanah (pH tanah, C-organik, N-total, C/N, P-tersedia, KTK) pada tanah ultisol di Desa Janji, Kecamatan Bilah Barat.
- ItemPeran Penyuluh Pertanian Lapangan (Ppl) Dalam Mendukung Adopsi Budidaya Tanaman Kopi Arabika Yang Baik (Good Agriculture Practices) Oleh Petani Di Kabupaten Tapanuli Selatan(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Kansrini, Yuliana; Febrimeli, Dwi; Mulyani, Puji Wahyu; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPenelitian ini mengkaji tentang peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam mendukung adopsi budidaya tanaman kopi arabika yang baik (Good Agricultural Practices) oleh petani di Kabupaten Tapanuli Selatan. Tujuan dasar dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat capaian peran PPL dalam mendukung adopsi budidaya tanaman kopi arabika yang baik oleh petani di Kabupaten Tapanuli Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif analitis. Dasar pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive methode). Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini yakni sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuisioner. Analisa data dilakukan dengan tabulasi data kuantitatif hasil penilaian dengan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran PPL dalam mendukung adopsi budidaya tanaman kopi arabika yang baik (Good Agriculture Practice/ GAP) oleh petani di Kabupaten Tapanuli Selatan termasuk kategori sedang yakni sebesar 66,24 %. Tingkat peran PPL sebagai fasilitator memperoleh persentase tertinggi yakni 70,00 % dibandingkan dengan tingkat peran lainnya. Sementara itu, peran PPL sebagai monitoring dan evaluasi memperoleh persentase terendah yakni 57,96 %.