Buletin
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Buletin by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 2428
Results Per Page
Sort Options
- ItemPembedaan tiga klon jahe dengan jumlah stomata, sel epidermis, index stomata, dan index luas daun(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 1977) E, A. M. Hadad ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPembedaan tiga klon jahe dengan jumlah stontata, sel epidermis, index stomata, dan index luas daun. Penelitian ini bertujuan membedakan klon jahe, putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah melalui indeks stomata dan luas daun. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Cimanggu, Bogor. Contoh daun jahe diambil dari kebun Petani Parungkuda Sukabumi. Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah dengan 3 perlakuan dan 10 ulangan dengan pengamatan dilakukan selama 3 bulan, di lapangan dan di laboratorium. Index stomata, letak daun dan bagian daun pada jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah kemungkinan berbeda karena beda spesies sehingga index stomta. dapat dijadikan sebagai salah satu alat pembeda spesies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah stomata dan indeks luas daun dapat membedakan jahe merah dari jahe putih besar dan jahe putih kecil, sedangkan ketiga klon jahe itu, baik dari letak daun maupun bagian daun. jahe putih besar, jahe putih kecil dan jahe merah mempunyai tipe stomata yang sama yaitu tetrasitik. Pengamatan jumlah stomata pada daun kelima dan daun ke duabelas dapat membedakam jahe putih besar dari jahe putih kecil dan jahe merah. Pengamatan jumlah sel epidermis pada semua letak daun dan bagian daun dapat membedakan jahe merah dari jahe putih besar dan jahe putih kecil. Pengamatan indeks stomata tidak dapat dipakai untuk membedakan tiga klon jahe, baik antar letak daun maupun bagian daun, karena tidak mencirikan masing-masing klon. Penelitian indeks stomata dan indeks luas daun tanaman jahe ini merupakan penelitian awal dan mengabaikan faktor lingkungan, maka untuk penelitian selanjutnya sebaiknya diikutsertakan faktor-faktor tersebut, bagaimana keadaan stomata dan epidermis terhadap faktor lingkungan.
- ItemPerbanyakan dan penyimpanan tanaman inggu melalui kultur jaringan(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 1977) Husni, AN; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPerbanyakan dan Penyimpanan Tanaman Inggu Melalui Kultur Jaringan. Inggu (Ruta angustifolia Pers.) merupakan salah satu tumbuhan obat langka yang perlu dilestarikan agar tidak punah. Salah satu cara untuk melestarikannya adalah melalui teknik kultur jaringan. Penyelamatan dengan metoda tersebut dilakukan melaui tahap-tahap; seleksi pohon induk, perbanyakan, penyimpanan dan pengujian. Jaringan tunas aksilar 1 buku dan potongan jaringan batang dapat digunakan sebagai eksplan dalam tahap perbanyakan. Media terbaik untuk perbanyakan dengan menggunakan tunas aksilar 1 buku sebagai eksplan adalah MS3/4 + BA 2.0 mg/1 dengan rata-rata jumlah tunas 18.4 dan untuk eksplan jaringan batang adalah MS3/4 + 2,4-D 0.3 mg/1 + BA 1.5 mg/1 dengan rata-rata jumlah tunas 13. Media untuk perakaran adalah MS + IAA 1.0 mg/1 dan MS + 1BA 1.5 mg/1. Penyimpanan biakan jaringan pada media MS + Manitol 1500 mg/1 dapat menekan pertumbuhan tunas. Dengan perlakuan tersebut, biakan dapat disimpan selama 9 bulan tanpa mengalami kemunduran kemampuan beregenerasi.
- ItemKarakterisasi morfometri dan evaluasi beberapa plasma nutfah ikan mas (cyprinus carpio)(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 1977) Hardjamulia ...[at al], Atmadja; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKarakterisasi morfometri dan evaluasi beberapa plasma nutfah Ikan mas (Cyprinus carpio). lkan mas merupakan jenis ikan budidaya air tawar yang terpenting di Indonesia dan memiliki keragaman plasma nutfah yang luas. Masalah yang dihadapai adalah dengan perkembangan budidaya secara intensif telah mendorong penggunaan ikan galur tunggal (monostrain) yaitu galur tunggal Majalaya, sehingga mengabaikan galur tunggal lainnya dan bahkan di antaranya ada yang mulai langka. Dalam penelitian ini strainstrain ikan mas dipelihara di dalam keramba jaring apung di Lido dan di kolam Cijeruk. Karakterisasi meliputi sifat morfometri dan wama tubuh. Evaluasi dilakukan terhadap sifat reproduksi dan insidensi terhadap penyakit. Karakteristik setiap galur telah dikemukakan dalam makalah ini untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan.
- ItemIsolasi Kuman Arizona Sp. (Salmonella Arizonae) Dari Daging Sapi Yang Diduga Sebagai Penyebab Food-Infection Pada Orang(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 1981-02) Sulaiman, Tjitjik; Balai Besar Veteriner Maros
- ItemVelabo: Buletin Laboratorium Veteriner Vol.I n0.1 Tahun 1984(1984-12-01) Balai Veteriner, Lampung; Balai Veteriner LampungPenulisan karya ilmiah medik dan paramedik veteriner tahun 1984
- ItemVelabo:Buletin Laboratorium Veteriner, Vol.I No.3 Tahun 1984(Balai Veteriner Lampung, 1984-12-31) Balai Veteriner, LampungPenulisan Karya ilmiah medik dan paramedik veteriner tahun 1984
- ItemInfectious Bursal Disease(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 1985-03) Budi Santoso, Markus; Balai Besar Veteriner Maros
- ItemKandungan Virus dan Stabilitas Beberapa Jenis Vaksin Virus Ayam(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08) Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, (BPMSOH); Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan
- ItemIdentifikasi Residu Antibakteri Sintetik dan Antibiotika Dalam Produk Asal Hewan(1985-08-02) Patriana, Unang; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Artikel ini berisikan tentang cara pengukuran residu antibiotik pada produk hewan menurut Yosici Hiro (1984) yang diukur menggunakan menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk identifikasi antibakteri sintetis pada produk hewan.
- ItemStudi Hubungan Sifat Antigenik Galur Virus Infectious Bursal Disease (IBD)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) Nurhandayani, Arini; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Artikel ini menjelaskan mengenai pengujian vaksin Infectious Bursal Diseases (IBD). Penelitian dalam artikel ini dilakukan di National Veterinary Assay Laboratory Jepang pada waktu penulis mengikuti training di Jepang tahun 1988 dengan menggunakan 5 jenis vaksin IBD produksi Jepang galur Lukert, K dan IQ yang diujikan dengan metode netralisasi silang berdasarkan uji potensi yang memenuhi persyaratan minimum produk biologik obat hewan.
- ItemMengenal Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan(Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, (BPMSOH); Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat HewanArtikel ini berisikan sejarah berdirinya Balai Pengujian Mutu dan Obat Hewan (nama awal berdirinya BBPMSOH) sebelum menjadi Balai Besar pada tahun 1985. Sejarah pendirian BBPMSOH tidak elak dari besarnya persan dan kerjasama pemerintah Jepang dengan Indonesia pada saat itu. Awalnya pada tahun 1982 pendirian Laboratorium mendapat persetujuan dari BAPPENAS yang dicantumkan dalam "Blue Book" sebagai proyek yang ditawarkan untuk mendapatkan bantuan teknis dengan nomor ATA-297. Setelah melalui proses panjang, gedung Laboratorium pengujian mutu dan sertifikasi Obat Hewan diresmikan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 2 Agustus 1985, yang disaksikan oleh yang mewakili Duta Besar Pemerintah Jepang untuk Indonesia.
- ItemPengujian Mutu Antibiotika(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) BBPMSOH, Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Artikel ini membahas tentang persyaratan pengujian mutu antibiotika yang digunakan di hewan. Artikel ini dibuat di awal berdirinya Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) pada tahun 1985. Adapun yang diujikan adalah kadar potensi dan kadar air.
- Itempemantauan penyakit pada hewan percobaan mencit dan tikus secara mikrobiologis(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) Maizir, Ahmad; Gde Anom, Agung; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Artikel ini berisikan tantang pemantauan terhadap kelayakan hewan percobaan yang digunakan dalam suatu laboratorium pengujian obat hewan. Artikel ini dibuat pada tahun 1985 oleh penulis yang merupakan hasil pelatihan di Jepang. Di jelaskan juga prosedur tatacara pemantauan hewan percobaan yaitu tikus dan mencit sehingga dipastikan dapat menjamin kualitas mutu pengujian obat hewan.
- ItemPengelolaan Kandang Ayam SPF dan Persannya dalam pengujian Mutu Obat Hewan(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) Anom, Agung Gde; Maizir, Ahmad; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Artikel ini berisikan tentang tata cara pengelolaan ayam Spesificc Pathogen Free (SPF) di Kandang yang benar dan tepat dalam pengujian mutu obat hewan. Ayam SPF adalah ayam yang dipelihara sedemikian rupa sehinga bebas penyakit tertentu dan tidak memiliki/mempunyai antibodi terhadap penyakit tertentu. Dalam artikel ini dijelaskan secara rinci bagaimana kandang yang layak, pekerja yang memenuhi standard dan elem lainnya yang mendukung ayam SPF sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk pengujian mutu obat hewan
- ItemMetode Pengkajian Resistensi Obat Pada Escherichia Coli dan Transfer R Plasmid(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) Sumadi; Zarkasie, Kamalludin; Istiyaningsih; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)Artikel ini berisikan metode yang digunakan untuk pengkajian resistensi obat pada Escherichia Coli yang diperoleh dari sampel faeces dari hewan dilapangan dan Deteksi transfer "Resisten" Plasmid. Dari artikel ini juga diperoleh gambaran terjadinya resistensi suatu obat dan transfer R plasmid di suatu daerah yang manfaatnya dapat digunakan untuk pengendalian penyakit. Ditentukan pula obat-obatan yang efektif untuk penanggulangan penyakit sehingga kerugian akibat penyakit semakin dapat ditekan.
- ItemKandungan Virus dan Stabilitas Beberapa Jenis Vaksin Virus Ayam(Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 1985-08-02) Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, (BPMSOH); Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat HewanArtikel ini membahas mengenai pengujian kandungan virus pada beberapa jenis vaksin ayam. Dalam artikel ini bahas empat (4) jenis vaksin, yaitu vaksin Newcastle Disease strain B1 dan strain La Sota, vaksin Infectious Bronchitis, vaksin Fowl Pox dan vaksin Infectious Laryngotracheitis (ILT) berdasarkan negara asal vaksin berasal, yaitu dari Eropa, Amerika Serikat dan Indonesia. Artikel ini dibuat di awal pembentukan Balai Pengujian Mutu Obat Hewan di tahun 1985 yang merupakan cikal bakal awal penelitian dan pengujian lebih lanjut mengenai vaksin virus pada ayam.
- ItemVelabo: Buletin Laboratorium Veteriner Vol.II n0.4 Tahun 1985(Balai Veteriner Lampung, 1985-12-31) Balai Veteriner, Lampung; Balai Veteriner LampungPenulisan karya ilmiah medik dan paramedik veteriner tahun 1985
- ItemVelabo: Buletin Laboratorium Veteriner Vol.II n0.3 Tahun 1985(Balai Veteriner Lampung, 1985-12-31) Balai Veteriner, Lampung; Balai Veteriner LampungPenulisan karya ilmiah medik dan paramedik veteriner tahun 1985
- ItemStudi Fluktuasi Hasil Cengkeh ( Study on clove product)(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 1986) Chairani, Fauzi
- ItemPenggunaan OLEORESIN Sebagai Bahan Penyedap Makanan dan Minuman(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 1986) Prasetyo, Agung Priyo; Mulyono, Edy; -