Browsing by Author "Zuhri, Dian Al-Munawar"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemMEMPELAJARI KINERJA DAN PERAWATAN MESIN RICE MILLING UNIT DI UPJA SARIDADI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Zuhri, Dian Al-Munawar; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Pascapanen padi adalah tahapan kegiatan yang meliputi pemungutan malai (pemanenan), perontokan gabah, penampian, pengeringan, pengemasan, penyimpanan dan pengolahan sampai siap menjadi beras untuk dipasarkan atau dikonsumsi. Penanganan pascapanen bertujuan untuk menurunkan kehilangan hasil, menekan tingkat kerusakan serta meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas untuk memperoleh nilai tambah (Setiono dkk, 2008). Teknologi dibidang pertanian sangat dibutuhkan untuk mempermudah dan mempercepat proses dalam produksi hasil pertanian. Teknologi tersebut diharapkan dapat menekan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Rice milling Unit (RMU) merupakan salah satu teknologi penggilingan gabah yang berperan penting dalam proses penanganan pascapanen gabah. RMU membantu mempercepat proses pengolahan gabah menjadi beras mengingat kebutuhan beras di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data United States Department of Agriculture menyatakan bahwa jumlah produksi beras giling di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 37.000.000 ton (USDA, 2018). Kinerja mesin RMU dalam proses produksi sangat penting untuk diperhatikan, hal ini karena sangat erat kaitannya dengan biaya operasional selama produksi dan kapasitas produksi beras yang dihasilkan. Untuk itu maka perlu dilakukan identifikasi kinerja mesin supaya dapat diketahui seberapa baik mesin tersebut bekerja, agar nantinya dapat diketahui kapasitas kerja mesin. Untuk dapat mempertahankan konsistensi kinerja mesin dengan baik maka perlu dilakukan perawatan yang dilakukan secara terjadwal atau sudah disiapkan dalam kondisi tertentu. Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Saridadi yang berada di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ini merupakan salah satu tempat penyewaan alat mesin pertanian. Adanya UPJA ini diharapkan dapat memenuhi ketersediaan alsintan bagi petani yang tidak cukup modal untuk membeli alsintan, dengan begitu produktifitas hasil pertanian dapat meningkat. UPJA saridadi memiliki beberapa alat dan mesin salah satunya adalah unit penggilingan RMU yang sampai saat ini masih beroperasi untuk menunjanang kebutuhan akan mesin tersebut, namun perlu diperhatikan agar produktifitas mesin tetap dalam kondisi baik, untuk itu kinerja mesin harus selalu diperhatikan dan harus dilakukan perawatan secara berkala sesuai dengan standar perawatan mesin RMU.
- ItemPengaruh Suhu Pada Pengering Tipe Lorong Terhadap Proses Pengeringan Umbi Talas(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09) Zuhri, Dian Al-Munawar; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaTalas merupakan komoditas yang memiliki kadar air yang tinggi sehingga diperlukan proses pengeringan, salah satunya adalah menggunakan pengering tipe lorong. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui suhu optimal dan biaya pengeringan pada proses pengeringan umbi talas menggunakan pengering tipe lorong. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022 di BBP MEKTAN Serpong. Penelitian ini menggunakan perlakuan yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor pertama suhu (T): 50, 60, 70 ℃ serta faktor kedua yaitu waktu 60 menit. Parameter yang dianalisis yaitu laju pengeringan, penurunan kadar air, susut bobot dan biaya pengeringan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan pada pengering tipe lorong memberikan pengaruh terhadap laju pengeringan, penurunan kadar air, susut bobot. Perlakukan terbaik suhu pengeringan terdapat pada suhu 70 ℃ selama 7 jam mengasilkan laju pengeringan tertinggi pada awal pengeringan dengan nilai 4,23 %/jam, kadar air menurun hingga 13,79 %, dan susut bobot 84 %. Biaya pengeringan pada suhu 70 ℃ dengan bahan talas 8 kg sebesar Rp 96.453,00, jauh lebih mahal dari hasil pengeringan dengan nilai Rp 19.200,00 dan biaya per kg Rp 12.054,00