Browsing by Author "Widowati ...[at al], Sri"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemEfektifitas Bakteri Asam Laktat (BAL) dalam Pembuatan Produk Fermentasi Berbasis Protein/Susu Nabati(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Widowati ...[at al], Sri; Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPada penelitian isolasi dan karakterisasi bakteri asam laktat (BAL) diperoleh 5 isolat unggul dalam menghasilkan asam laktat pada substrat de Man Rogosa Sharpe broth. Lima isolat unggul tersebut adalah F3, Nb3, KBB3, NNb PR5, dan SLB 22. Isolat-isolat tersebut belum diketahui efektifitasnya dalam memfermen-tasi substrat susu kacang-kacangan sebagai media pertumbuhannya. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui efektifitas BAL unggul dalam memfermen-tasi substrat susu kacang-kacangan dan (2) menguji organoleptik terhadap susu kacang-kacangan asam hasil fermentasi. Lima isolat unggul diuji efektifitas terhadap susu kacang-kacangan sebagai media fermentasi. Parameter efekti-fitas BAL adalah kadar asam laktat setelah 24 jam fermentasi. Susu asam hasil fermentasi diuji tingkat penerimaannya oleh konsumen dengan uji organoleptik. Pengujian ini menggunakan yoghurt komersial sebagai pembanding. Hubungan susu kacang-kacangan dengan isolat paling efektif dan persentase meningkat-nya asam laktat yang dihasilkan secara berurutan adalah kacang hijau-Nb3 = 1,55; kacang merah-KBB3 = 1,05; kacang tanah-NNB PR5 = 0,85; kacang tunggak-SLB 22 = 1,55; kedelai-F3 = 0,95. Tingkat kesukaan panelis terhadap susu kacang merah, susu kacang hijau, susu kacang tunggak tidak berbeda nyata terhadap yoghurt komersial, sedangkan tingkat kesukaan panelis terha-dap susu asam berbahan dasar kedelai dan kacang tanah berbeda nyata. Susu kacang merah asam paling disukai oleh panelis.
- ItemKarakterisasi Fitase dari Bacillus coagulans(Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 2001-12) Widowati ...[at al], Sri; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianFitase (mio-inositol heksakisfosfat fosfohidrolase, E.C. 3.1.3.8.) merupakan suatu fosfomonoesterase yang mampu menghidrolisis asam fitat menjadi orto-fosfat anorganik dan ester-ester fosfat dari mio-inisitol yang lebih rendah. Asam fitat adalah sejenis ester fosfat yang dapat mengikat mineral penting (Ca++, Fe++, Mg++) dan protein sehingga sulit diserap tubuh. Pemanfaatan fitase untuk menurunkan kadar asam fitat dalam bahan makanan dan meningkatkan nilai cernanya, perlu memperhatikan karakteristik enzim, sehingga enzim bekerja pada kondisi aktivitas optimumnya. Fitase yang digunakan berasal dari Bacillus coagulans E.1.4.4., dilakukan semipurifikasi, yaitu dengan metode pengendap-an garam amonium sulfat 70%, dilanjutkan dengan dialisis. Fraksi hasil dialisis kemudian dikarakterisasi. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas spesifik fitase hasil dialisis ialah 0,8754 U/mg protein dengan kemurnian 1,83 kali. Enzim ter-sebut memiliki aktivitas optimum pada suhu 40oC dan pH 6,0. Penurunan aktivitas enzim terjadi bila konsentrasi substrat >0,7 mM. Nilai Km yang diper-oleh dari kurva Lineweaver-Burk sebesar 0,562 mM, Vmaks 0,73 mol PO4-3/ menit/ml. Mineral kalsium, mangan, dan magnesium dapat berperan sebagai aktivator bagi fitase B. coagulans, sedangkan besi sebagai inhibitornya.
- ItemStudi Pengaruh Penambahan Mineral terhadap Aktivitas Protease dari Bacillus circulans 9b3(Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 2001-12) Widowati ...[at al], Sri; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKelemahan enzim semi kasar ialah stabilitas dan aktivitasnya rendah. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan aktivitas enzim, yaitu pemberian aditif berupa mineral atau ion logam. Pengaruh ion logam ter-hadap aktivitas protease bervariasi tergantung jenis logam dan konsentrasi. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh beberapa jenis mineral terha-dap aktivitas protease dari Bacillus circulans 9b3. Jenis mineral divalen yang ditambahkan, yaitu MgSO4, MnSO4, ZnSO4, CaCl2, dan FeSO4 dengan konsen-trasi 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mM. Pengaruh penambahan mineral terhadap aktivitas protease dihitung dalam persen, dibandingkan dengan aktivitas prote-ase kontrol (tanpa mineral) yang dianggap 100%. Hasil penelitian menunjukkan pada semua tingkat konsentrasi, ion logam Mn2+ dan Ca2+ dapat meningkatkan aktivitas protease. Kenaikan aktivitas tertinggi dicapai pada konsentrasi 1,5 mM, berturut-turut untuk penambahan Ca2+ dan Mn2+, yaitu 5 dan 31%. Pada semua tingkat konsentrasi, ion Mg2+ menurunkan aktivitas protease, sedangkan ion lo-gam lain pengaruhnya tidak menentu. B. circulans 9b3 yang dipakai untuk pro-duksi dua buah plasmid.