Browsing by Author "S.A.N. Aryawati"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenampilan Agronomis Galur Harapan Padi Sawah Mendukung Terwujudnya Kedaulatan Pangan Di Subak Guama Tabanan Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) S.A.N. Aryawati; Sunanjaya, Wayan; Sitaresmi, Trias; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penyediaan varietas unggul baru padi memegang peranan yang menonjol diantara inovasi teknologi yang dihasilkan untuk peningkatan hasil. Galur-galur harapan telah dihasilkan oleh pemulia tidak semua dapat beradaptasi baik pada suatu daerah. Oleh karena itu uji multi lokasi di beberapa agroekosistem dilaksanakan dalam upaya memperoleh genotipe yang keunggulannya stabil secara umum yang dapat dijadikan VUB padi adaptif perubahan iklim untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk mengidentifikasi penampilan agronomis galur harapan padi sawah pada lingkungan pengujian setempat sebanyak 14 galur dan dua varietas pembanding yaitu Zhongzu 14, Huanghuazhan, B11143D-MR-PN-1-14-1-Si-2-MR-1-PN-1; B11007E-MR-3-2- PN-2-1-3-MR-1-4; Bahriang; Bari; BP10620F-BB4-13-BB8; BP10622F-BB4- 15-BB4; Bio193-437-TB; Bio191-AC-FWS-4-1-3-1, IPPHTI-14; B IPPHTI-16, Bio194-R-68; Bio195-R-13, varietas Conde dan Ciherang sebagai pembanding. Lokasi pengujian di Subak Guama, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, pada bulan Agustus sampai Desember 2013. Pengujian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Komponen yang diamati antara lain umur berbunga 50%, tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi, gabah hampa, total gabah per malai, bobot 1000 butir, dan hasil GKG per hektar. Keseluruhan parameter dianalisis menggunakan Uji Sidik Keragaman (ANOVA) dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan semua komponen pertumbuhan dan hasil berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Galur harapan yang sesuai dengan agroekosistem di Kabupaten Tabanan, Bali adalah galur Zhongzu14 yakni 8,03 t/ha GKG yang berbeda nyata dengan galur maupun varietas lainnya, kecuali dengan varietas Huanghuazhan atau meningkat lebih tinggi 60,27 dan 49,14% dibandingkan dengan varietas pembanding Conde (5,01 t/ha GKG) dan Ciherang (5,18 t/ha GKG).
- ItemPengkajian Varietas Unggul Baru Inpari 10 dan Inpari 13 Dengan Inovasi Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu di Empat Kabupaten Provinsi Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) S.A.N. Aryawati; A.A.N.B. Kamandalu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiProduksi padi tahun 2011 di Bali mencapai 858.314 ton, menurun dibandingkan pada tahun 2010 yang tercatat 869.160 ton gabah kering giling. Data menunjukkan bahwa penerapan PTT mampu meningkatkan produktivitas sebesar 15-22%, dimana varietas sangat menentukan keberhasilan produksi. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil Inpari 10 dan Inpari 13 di empat kabupaten yaitu Gianyar, Tabanan, Badung, dan Klungkung. Pengkajian inovasi teknologi PTT dilakukan pada bulan Maret - November 2012, menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang lima kali. Variabel tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi dan hampa, bobot 1000 butir, dan hasil panen GKP. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa perlakuan VUB berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil di empat kabupaten. Hasil tertinggi dihasilkan oleh Inpari 13 yaitu sebesar 8,90 ton/ha GKP di Kabupaten Badung dan Inpari 10 (8,50 ton/ha) di Kabupaten Badung. Kisaran hasil Inpari 10 dan Inpari 13, 7,20–8,90 t/ha GKP.
- ItemPeningkatan Produktivitas & Pendapatan Usahatani Padi Petani Melalui Penerapan (PTT) di Kab Tabanan Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) S.A.N. Aryawati; A.A.N.B. Kamandalu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiProgram pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia melalui Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kabupaten Tabanan merupakan sentra tanaman padi di Provinsi Bali. Untuk mendukung program tersebut BPTP Bali bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tabanan melaksanakan penelitian bertujuan untuk mengetahui produktivitas padi, kelayakan usaha dan peningkatan pendapatan petani melalui penerapan PTT. Penelitian dilaksanakan di Subak Tungkub II Kecamatan Kediri dan Subak Sungsang Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan September 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demplot di lokasi LL menggunakan Teknologi PTT dan survei dengan kelompok tani setempat. Varietas yang diuji pada demplot yaitu Inpari 15 dan Inpari 16, masing-masing lokasi seluas satu ha dengan kontrol Varietas Ciherang (non PTT). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, anakan produktif, gabah isi dan hampa/malai, produktivitas GKP (t/ha), dan biaya usahatani. Produksi padi yang dihasilkan merupakan produksi ubinan. Untuk mengetahui kelayakan usahatani digunakan analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C rasio). Hasil penelitian menunjukkan produktivitas meningkat yaitu Inpari 15 sebesar 9,30 t/ha (35,48%) di Subak Tungkub II dan 7,42 t/ha (0,27%) di Subak Sungsang, dan Inpari 16 sebesar 8,96 t/ha (33,04%) di Subak Tungkub II dan 7,49 t/ ha (1,20%) di Subak Sungsang, sedangkan varietas Ciherang sebagai pembanding sebesar 6,00 t/ha di Subak Tungkub II dan 7,40 t/ha di Subak Sungsang. Pendapatan meningkat rata-rata untuk dua lokasi sebesar Rp. 26.582.000,-/ha (38,16%), sedangkan varietas Ciherang sebagai pembanding sebesar Rp. 19.240.000,-/ha. Usahatani padi layak diusahakan dengan R/C rasio yaitu usahatani PTT sebesar 4,33 dan non PTT sebesar 3,93.
- ItemPeningkatan Produktivitas Padi Melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kabupaten Gianyar Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) S.A.N. Aryawati; I B.G. Suryawan; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Perencanaan pembangunan pertanian pada periode RPJM 2015-2019 telah ditetapkan fokus pada lokasi pengembangan kawasan. Upaya peningkatan produktivitas padi difokuskan pada kawasan tanaman pangan, melalui GP-PTT disertai dengan dukungan pembinaan, pengawalan dan pemantauan oleh berbagai pihak. PTT merupakan suatu usaha untuk meningkatkan hasil padi dan efisiensi masukan produksi dengan memperhatikan penggunaan sumber daya alam secara bijak antisipasi perubahan iklim mendukung kedaulatan pangan. Penelitian dilaksanakan di Subak Gede, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada bulan April sampai dengan Juli 2015. Penelitian bertujuan mengetahui pertumbuhan, produktivitas beberapa VUB padi, kelayakan usaha dan peningkatan pendapatan petani melalui penerapan GP-PTT. Metode yang digunakan metode demplot seluas lima hektar dan survei dengan kelompok tani sebelum dan sesudah GP-PTT. Varietas yang digunakan sebelum GP-PTT yaitu varietas Ciherang, dan Setelah GP-PTT yaitu varietas Inpari 13, Inpari 20, dan Inpari 24. Data yang dikumpulkan meliputi data komponen pertumbuhan, produktivitas, biaya produksi, dan pendapatan usahatani. Komponen pertumbuhan dan hasil yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi, jumlah gabah hampa per malai, berat 1.000 butir dan hasil GKP per hektar. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dan analisis usahatani. Hasil penelitian menunjukkan keragaan pertumbuhan dan produktivitas Inpari 24 lebih tinggi dari varietas lainnya dan Ciherang sebelum GP-PTT. Peningkatan produktivitas rata-rata 1,65 ton/ha GKP atau meningkat 17,67% setelah GP-PTT. Pendapatan petani setelah GP-PTT sebesar Rp 14.284.353,74 lebih tinggi dibandingkan sebelum GP-PTT sebesar Rp 9.707.637,01. Usahatani padi layak diusahakan dengan R/C rasio sebelum GP-PTT sebesar 1,77 dan setelah GP-PTT sebesar 1,90.
- ItemPeningkatan Produktivitas Padi Melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kabupaten Gianyar Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) S.A.N. Aryawati; I B.G. Suryawan; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Perencanaan pembangunan pertanian pada periode RPJM 2015-2019 telah ditetapkan fokus pada lokasi pengembangan kawasan. Upaya peningkatan produktivitas padi difokuskan pada kawasan tanaman pangan, melalui GP-PTT disertai dengan dukungan pembinaan, pengawalan dan pemantauan oleh berbagai pihak. PTT merupakan suatu usaha untuk meningkatkan hasil padi dan efisiensi masukan produksi dengan memperhatikan penggunaan sumber daya alam secara bijak antisipasi perubahan iklim mendukung kedaulatan pangan. Penelitian dilaksanakan di Subak Gede, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar pada bulan April sampai dengan Juli 2015. Penelitian bertujuan mengetahui pertumbuhan, produktivitas beberapa VUB padi, kelayakan usaha dan peningkatan pendapatan petani melalui penerapan GP-PTT. Metode yang digunakan metode demplot seluas lima hektar dan survei dengan kelompok tani sebelum dan sesudah GP-PTT. Varietas yang digunakan sebelum GP-PTT yaitu varietas Ciherang, dan Setelah GP-PTT yaitu varietas Inpari 13, Inpari 20, dan Inpari 24. Data yang dikumpulkan meliputi data komponen pertumbuhan, produktivitas, biaya produksi, dan pendapatan usahatani. Komponen pertumbuhan dan hasil yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi, jumlah gabah hampa per malai, berat 1.000 butir dan hasil GKP per hektar. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dan analisis usahatani. Hasil penelitian menunjukkan keragaan pertumbuhan dan produktivitas Inpari 24 lebih tinggi dari varietas lainnya dan Ciherang sebelum GP-PTT. Peningkatan produktivitas rata-rata 1,65 ton/ha GKP atau meningkat 17,67% setelah GP-PTT. Pendapatan petani setelah GP-PTT sebesar Rp 14.284.353,74 lebih tinggi dibandingkan sebelum GP-PTT sebesar Rp 9.707.637,01. Usahatani padi layak diusahakan dengan R/C rasio sebelum GP-PTT sebesar 1,77 dan setelah GP-PTT sebesar 1,90.