Browsing by Author "Rosmanah, Siti"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya, Produksi Benih dan Pascapanen Cabai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2021) Dinata, Kusmea; Oktavia, Yulie; Astuti, Herlena Bidi; Yesmawati; Sudarmansyah; Calista, Irma; Puspitasari, Monita; Yuliasari, Shannora; Nurmegawati; Afrizon; Mikasari, Wilda; Ivanti, Lina; Rosmanah, SitiCabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Cabai dapat ditanam di berbagai tempat dan musim, tergantung pada varietasnya. Kegunaan cabai cukup banyak, dari kebutuhan sehari – hari untuk bumbu masak, dalam bentuk segar atau olahan, juga untuk bahan industri dan farmasi. Oleh karena itu, komoditas ini banyak diusahakan oleh petani kecil secara konvensional/tradisional sampai pengusaha besar yang menggunakan sistem agribisnis. Keberhasilan usaha tani cabai salah satunya ditentukan oleh kualitas benih. Panduan teknis produksi benih inti dan benih penjenis cabai disusun untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan produksi benih inti dan benih penjenis varietas – varietas unggul tanaman cabai, sehingga diperoleh benih cabai berkualitas
- ItemIDENTIFIKASI DAN DOMINANSI GULMA PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Rosmanah, Siti; Kusnadi, Harwi; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungGulma merupakan salah satu kendala di dalam budidaya tanaman pada berbagai agroekosistem. Keberadaan gulma pada dataran tinggi relatif berbeda dibandingkan dengan gulma yang berada pada dataran rendah. Pada dataran tinggi adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak terlalu besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan dominansi gulma pada lahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-April 2016 di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupaten kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan pada lahan kering dengan ketinggian ± 800 meter di atas permukaan laut (m dpl) pada lahan seluas ± 0,25 ha. Lahan yang digunakan merupakan lahan yang selalu ditanami komoditas hortikultura pada setiap musimnya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil gulma pada petak contok secara acak sebanyak 10 titik. Pengambilan sampel gulma dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yang berukuran 1 m x 1 m. Data yang dikumpulkan adalah nama jenis dan jumlah individu masing-masing jenis gulma yang terdapat pada petak contoh. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengambilan gulma digunakan untuk mengetahui kerapatan relatif, frekuensi relatif serta Summed Dominance Ratio (SDR). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh sebanyak 31 jenis yang tersebar pada 15 famili yang merupakan jenis gulma berdaun lebar (20 jenis), gulma berdaun sempit (8 jenis), teki (2 jenis) dan paku (1 jenis). Jenis gulma dominan pad alahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Ageratum conyzoides (SDR 13,95%).
- ItemIDENTIFIKASI DAN DOMINANSI GULMA PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Rosmanah, Siti; Kusnadi, Harwi; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungGulma merupakan salah satu kendala di dalam budidaya tanaman pada berbagai agroekosistem. Keberadaan gulma pada dataran tinggi relatif berbeda dibandingkan dengan gulma yang berada pada dataran rendah. Pada dataran tinggi adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak terlalu besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan dominansi gulma pada lahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-April 2016 di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupaten kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan pada lahan kering dengan ketinggian ± 800 meter di atas permukaan laut (m dpl) pada lahan seluas ± 0,25 ha. Lahan yang digunakan merupakan lahan yang selalu ditanami komoditas hortikultura pada setiap musimnya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil gulma pada petak contok secara acak sebanyak 10 titik. Pengambilan sampel gulma dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yang berukuran 1 m x 1 m. Data yang dikumpulkan adalah nama jenis dan jumlah individu masing-masing jenis gulma yang terdapat pada petak contoh. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengambilan gulma digunakan untuk mengetahui kerapatan relatif, frekuensi relatif serta Summed Dominance Ratio (SDR). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh sebanyak 31 jenis yang tersebar pada 15 famili yang merupakan jenis gulma berdaun lebar (20 jenis), gulma berdaun sempit (8 jenis), teki (2 jenis) dan paku (1 jenis). Jenis gulma dominan pad alahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Ageratum conyzoides (SDR 13,95%).
- ItemIDENTIFIKASI DAN DOMINANSI GULMA PADA PERTANAMAN PADI SAWAHDI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Farmanta, Y; Rosmanah, Siti; Alfayanti; BPTP JambiGulma merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya produksi padi karena dapat menurunkan produksi antara 6-87%. Pengetahuan tentang daur hidup gulma, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma, dan cara perkembang biakan gulma sangat penting diketahui untuk menentukan cara pengendalian terutama pegendalian di pertanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan dominansi gulma yang terdapat pada pertanaman padi sawah di Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian dilaksanakan di Desa Kota Pagu Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong pada bulan Desember sampai Februari 2016. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Pengumpulan data dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadrat. Pengambilan contoh gulma dilakukan dengan menggunakan kuadrat berukuran 1 x 1 m sebanyak 5 kali pada lahan seluas 1 ha yang dilakukan secara acak. Data yang dikumpulkan meliputi nama jenis gulma, jumlah individu dan kelindungan masing-masing jenis gulma. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengambilan gulma digunakan untuk mengetahui kerapatan relatif, frekuensi relatif, Summed Dominance Ratio (SDR) serta indeks dominansi menggunakan Indeks Simpson. Hasil identifikasi diperoleh sebanyak 10 jenis yang tersebar pada 6 famili dengan nilai SDR tertinggi pada jenis gulma Drymaria cordata (20,78%). Berdasarkan hasil analisis dominansi diperoleh nilai sebesar 0,12 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat psesies yang mendominasi spesies lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan stabil.
- ItemIDENTIFIKASI GULMA PADA DUA AGROEKOSISTEM YANG BERBEDA DI KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Rosmanah, Siti; Alfayanti; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKabupaten Seluma merupakan sentra pengembangan padi di Provinsi Bengkulu dengan agroekosistem terluas berupa lahan sawah irigasi dan rawa. Jenis rawa yang berada di Kabupaten Seluma adalah rawa pasang surut dan rawa lebak. Pengendalian gulma merupakan salah satu kendala yang dihadapi petani di dalam melakukan kegiatan budidaya. Agar pengendalian dapat dilakukan dengan optimal, maka perlu dilakukan identifikasi gulma untuk mengetahui jenis gulma dominan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan dominansi gulma dominan pada lahan sawah irigasi dan lahan rawa lebak di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Penelitian dilaksanakan pada Juli-Agustus 2016 pada lahan sawah irigasi dan rawa lebak luas areal penelitian ± 1,50 ha. Identifikasi gulma dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yang berukuran 1 x 1m sebanyak 10 ulangan yang diambil secara acak. Data yang dikumpulkan meliputi nama jenis gulma, nama famili serta jumlah individu masingmasing jenis. Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi untuk diperolah nilai Summed Dominance Ratio (SDR) berdasarkan nilai kerapatan nisbi, frekuensi nisbi, dominansi nisbi serta nilai penting. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sebanyak 25 jenis gulma pada lahan sawah irigasi dan 23 jenis pada lahan rawa lebak. Jenis gulma yang dominan pada lahan sawah irigasi adalah Echinocloa colona (SDR 18,89%) dan Hedyotis corymbosa (12,52%), sedangkan pada lahan sawah rawa lebak adalah Fimbristylis miliacea (SDR 16,92%) dan Ludwigia octovalvis (16,18%). Pengendalian gulma dengan SDR tertinggi E. colonum dan F. miliacea dapat dilakukan dengan pengendalian secara budidaya yaitu pengenangan lebih awal ataupun penyiangan dengan tangan.
- ItemINTRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) INPARI 7 DAN 28 SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN VARIETAS DI KABUPATEN REJANG LEBONG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Farmanta, Yong; Rosmanah, Siti; Alfayanti; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungVarietas Unggul Baru (VUB) merupakan salah satu komponen teknologi yang berperan dalam peningkatan produksi padi. Introduksi dan penyebaran VUB harus dilakukan untuk memberikan alternatif pada petani dalam budidaya padi. Tujuan pengkajian untuk melihat keragaan pertumbuhan dan hasil padi varietas Inpari 7 dan 28 di Kabupaten Rejang Lebong. Pengkajian yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu varietas padi Inpari 7, 28 dan varietas lokal sebagai pembanding yang masing-masing diulang sebanyak 7 kali. Data yang dikumpulkan yaitu data pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah anakan), dan komponen hasil (panjang malai, gabah isi/malai, gabah hampa/malai, berat 1000 butir dan produktivitas). Data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut dengan DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Sedangkan untuk melihat pertumbuhan dan hasil secara deskriptif yaitu membandingkan hasil pengkajian dan deskripsi padi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Inpari 28 dan 7 dapat menjadi alternatif pilihan varietas yang dapat dibudidayakan oleh petani. Rata-rata produktifitas Inpari 7, Inpari 28 dan varietas lokal berturut-turut adalah 4,7 ton GKP/ha, 5,2 ton GKP/ha dan 5,00 ton GKP/ha.
- ItemKelayakan Usahatani Cabai dengan Penerapan Paket Teknologi Pengendalian Hama Terpadu di Provinsi Bengkulu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Alfayanti; Rosmanah, Siti; Artanti, Hertina; Harwanto; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianHama dan penyakit merupakan salah satu penyebab masih rendahnya produksi cabai. Kehilangan hasil yang diakibatkan karena adanya serangan hama penyakit berkisar antara 25-100% dengan intensitas yang berbeda. Pengendalian secara kimiawi yang banyak dilakukan petani mengakibatkan beberapa dampak seperti resistensi hama dan tingginya biaya pembelian pestisida. Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) dapat dilakukan sebagai solusi bagi petani. Namun perlu pengkajian terhadap penerapan paket PHT tersebut agar dapat diketahui paket yang layak untuk dikembangkan terutama layak secara ekonomi. Penelitian bertujuan untuk menentukan paket pengendalian hama terpadu cabai yang paling menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Penelitian dilakukan dari April-September 2017 di Desa Tangsi Duren, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah data primer berupa data usahatani untuk menghitung pendapatan dan kelayakan usahatani. Pendapatan usahatani dihitung menggunakan analisis parsial sedangkan kelayakan usahatani dihitung dengan melihat nilai R/C rasio, titik impas harga (TIH) dan titik impas produksi (TIP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket rekomendasi alternatif (PHT-2) memberikan pendapatan yang terbesar dan layak secara ekonomi untuk dikembangkan yaitu Rp 24.854.400,-/ha dengan nilai R/C sebesar 1,58.
- ItemKinerja Hasil Perbenihan Kopi Robusta di Provinsi Bengkulu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Rosmanah, Siti; Artanti, Hertina; Yuliasari, Shannora; Kosmana, Engkos; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPenggunaan benih yang bermutu dan unggul pada budidaya kopi robusta merupakan faktor penentu keberhasilan pengembangan kopi. Stek berakar merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif kopi robusta yang direkomendasikan karena hasilnya sesuai induknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja hasil perbenihan kopi robusta yang dilakukan di Provinsi Bengkulu. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Ujan Mas Bawah, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang pada Mei-Desember 2019. Benih yang digunakan merupakan hasil perbanyakan melalui stek berakar sebanyak 18.000 batang yang terdiri dari klon BP 358, BP 409, BP 534, BP 936, BP 939 dan SA 237. Klon yang digunakan diperoleh dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Pemeliharaan benih dilakukan selama 5 bulan dengan menggunakan polybag yang berukuran 15 x 20 cm. Pemeliharaan benih selama di pembibitan terdiri dari penyiraman, pemupukan, pengendalian gulma dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berdasarkan gejala serangan. Parameter yang diukur adalah jumlah benih yang tersertifikasi, jumlah petani penerima benih dan tujuan penanaman. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil, jumlah benih yang lolos sertifikasi sebanyak 16.822 batang, sedangkan sisanya sebanyak 1.178 batang (6,54%) tidak lolos sertifikasi yang disebabkan pertumbuhanya tidak tidak normal, terserang OPT dan mati. Benih didistribusikan kepada 27 orang petani di Provinsi Bengkulu. Sebanyak 24 orang petani (88,89%) menggunakan benih tersebut untuk menyulam tanaman yang mati pada kebun kopi yang telah berumur diatas 10-15 tahun sedangkan sebanyak 3 orang (11,11%) digunakan sebagai bahan tanam pada lahan bukaan baru.
- ItemPELUANG PENGEMBANGAN USAHA PERBENIHAN PADI BERBASIS MASYARAKAT (Studi di Kelompok Tani Tunas Harapan Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma)(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Farmanta, Yong; Alfayanti; Rosmanah, Siti; BPTP JambiBenih bermutu merupakan salah satu komponen produksi yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam peningkatan produktivitas padi. Pembinaan untuk meningkatkan kemampuan/kapasitas calon penangkar diperlukan sebagai upaya peningkatan ketersediaan logistik atau persediaan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kapasitas kelembagaan dan mengetahui kelayakan ekonomi usahatani perbenihan pada calon kelompok penangkar di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-September 2015 di Kelompok Tani Tunas Harapan sebagai calon kelompok penangkar. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah data primer. Data primer yang dikumpulkan berupa informasi mengenai kapasitas kelembagaan calon kelompok penangkar dan data usahatani untuk menghitung kelayakan ekonomi usaha perbenihan. Kapasitas kelembagaan dijabarkan secara deskriptif sedangkan kelayakan ekonomi dihitung dengan menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon kelompok penangkar belum memiliki aturan main tertulis dalam upaya pencapaian tujuan kelompok dengan jumlah sumberdaya manusia yang cukup banyak namun memiliki teknologi perbenihan yang masih sederhana. Usaha perbenihan memberikan keuntungan sebesar Rp 29.510.000,- atau 41,77% lebih besar dibandingakn usaha padi konsumsi. Nilai R/C ratio usahatani perbenihan diperoleh sebesar 2,11 yang artinya kegiatan usaha perbenihan menguntungkan secara ekonomi.