Browsing by Author "Rosita, Dina"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya Jeruk Teknologi Bujangseta(Kementerian Pertanian, 2022) Nuraini, Farida; Rosita, Dina; Fajarsari, Intan M; Sutopo; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaDi Indonesia, pola pembungaan tanaman jeruk secara alami sangat dipengaruhi oleh curah hujan (ketersediaan air). Karena itu, tempat tempat yang memiliki pola curah hujan yang sama/mirip mengalami musim panen bersamaan atau berdekatan. Selain bersamaan, panen raya jeruk di sebagian besar daerah sentra produksi terjadi dalam periode yang relatif singkat hanya sekitar 3 bulan (Juni-Agustus). Hal ini tentu saja tidak menguntungkan petani karena pada bulan bulan tersebut ketersediaan buah jeruk melimpah, sedangkan di bulan yang lain ketersediannya sangat terbatas. Limpahan buah jeruk saat panen raya belum termanfaatkan dengan baik karena sentra sentra produksi jeruk belum didukung oleh industri pengolahan buah yang memadai dan secara umum industri pengolahan buah di Indonesia belum maju. Akibatnya, petani sangat dirugikan karena harga buah pada musim panen raya merosot tajam. Sebaliknya di luar bulan Juni Agustus, harga buah jeruk melambung tinggi dan pasar jeruk dipenuhi oleh buah jeruk impor. Untuk mengalasi masalah kelangkaan buah jeruk lokal pada saat di luar musim panen raya dan meningkatkan daya saingnya dibutuhkan teknologi yang mampu menghasilkan panen beberapa kali setahun. Sistem Budi daya Buah Berjenjang Sepanjang Tahun atau disingkat BUJANGSETA adalah teknologi untuk menghasilkan pembungaan bertahap atau beberapa kali dalam satu tahun pada satu pohon sehingga bisa menghasilkan panen bertahap.
- ItemBudidaya Jeruk Teknologi Bujangseta(Pertanian Press, ) Nuraini, Farida; Direktorat Buah dan Florikultura; Rosita, Dina; Fajarsari, Intan Mulia; Sutopo; Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika; Cahyani, Ermi Nur
- ItemBudidaya Jeruk Teknologi Sitara(Kementerian Pertanian, 2022) Nuraini, Farida; Rosita, Dina; Fajarsari, Intan M; Sutopo; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaProduksi jeruk nasional harus ditingkatkan secara nyata dan berkelanjutan dengan mutu buah yang lebih baik, dalam memenuhi kebutuhan pasardomestic dan menangkap peluang ekspor. Salah satu permasalahan penting dalam pengembangan jeruk di Indonesia adalah keterbatasan lahan dan pemahaman aplikatif teknologi budidaya. Hal ini menyebabkan produktifitas dan kontinuitasnya kurang mampu bersaing dengan jeruk impor. Populasi normal tanaman jeruk yang diterapkan di Indonesia antara 400 - 500 pohon/ha. Dengan populasi tersebut hasil panen diperkirakan 20 - 40 ton/ha tergantung penerapan teknologi di kebun. Produktivitas ini masih kurang dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh negara-negara eksportir jeruk dunia dengan rata-rata 40 60 ton/ha. Salah satu upaya dalam menjawab permasalahan di atas, Balijestro telah mengembangkan budidaya jeruk dengan teknologi jarak tanam rapat atau Sistem Tanam Rapat yang disingkat dengan SITARA. Metode SITARA bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan, dengan populasi lebih padat per satuan luas, sehingga akan mendapatkan produktivitas lebih tinggi dengan mutu buah yang baik.
- ItemBuku Lapang Budidaya Alpukat(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021-04) Indrajati, Siti Bibah; Rosita, Dina; Saputra, Lukman DaniAlpukat merupakan jenis tanaman buah yang diperkirakan berasal dari Amerika Tengah, khususnya Mexico, Peru dan Venezuela. Persebaran Alpukat telah meluas ke berbagai negara hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Alpukat yang saat ini berkembang di Indonesia merupakan persilangan dari ketiga kultivar, yaitu Mexico, Guatemala, dan India Barat. Persilangan tersebut terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangan persilangan kultivar alpukat yang begitu pesat telah mendorong munculnya kultivar-kultivar alpukat unggul baru di Indonesia. Agribisnis alpukat memiliki prospek yang sangat cerah untuk pasar dalam dalam negeri maupun luar negeri. Trend permintaan alpukat semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan masyarakat dan kesadaran mengkonsumsi alpukat sebagai buah bergizi (lampiran 1). Alpukat memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai sumber pendapatan masyarakat dan petani baik berskala kecil, menengah maupun besar. Alpukat dipandang memiliki berbagai keunggulan diantaranya nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta potensi serapan pasar dalam bentuk segar dan olahan di dalam negeri dan mancanegara.
- ItemBuku Lapang Budidaya Mangga Teknologi UHDP(Kementerian Pertanian, 2022) Nuraini, Farida; Fajarsari, Intan Mulia; Rosita, Dina; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaMangga merupakan salah satu buah unggulan tropis yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditi unggulan ekspor. Disamping itu, mangga juga banyak dijadikan sebagai produk olahan. Sehingga potensi pasar masih sangat terbuka. Untuk meraih peluang pasar tersebut, diperlukan pengembangan budidaya mangga skala komersial yang dikelola secara profesional. Pengembangan mangga skala komersial perlu didorong dengan memanfaatkan investasi baik dari perusahaan maupun lembaga pembiayaan lainnya dalam menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produk segar sesuai permintaan pasar, serta perlu didorong juga investasi untuk mengembangkan industri olahan mangga. Buku Lapang Budidaya Mangga teknologi jarak tanam rapat/ UHDP (Ultra Higt Density Planting) disusun sebagai acuan bagi pelaku agribisnis mangga untuk meningkatkan kuantitias dan kualitas buah dengan penerapan budidaya yang baik dan benar. Teknologi UHDP menjadi solusi untuk masalah keterbatasan lahan, dan merupakan upaya pemanfaatan lahan secara optimal untuk menghasilkan produk mangga yang memiliki daya saing baik di pasar domestik maupun pasar internasional.
- ItemBuku Lapang Budidaya Mangga Teknologi UHDP(Pertanian Press, ) Nuraini, Farida; Direktorat Buah dan Florikultura; Fajarsari, Intan Mulia; Rosita, Dina; Cahyani, Ermi Nur
- ItemBuku Lapang Budidaya Manggis(Direktorat Buah dan Florikultura, 2021-04) Indrajati, Siti Bibah; Rosita, Dina; Saputra, Lukman DaniTanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) berasal dari daerah tropis termasuk Indonesia. Buah manggis merupakan buah yang unik dilihat dari bentuk, warna kulit, warna daging buah, rasa, maupun khasiat kulitnya yang sedemikian banyak. Secara umum, tanaman manggis hanya dijumpai di wilayah tropika basah, namun perdagangan buahnya sudah mendunia, dan manggis mendapat julukan sebagai “Queen of Fruits” karena semua bagian buah manggis dapat dimanfaatkan. Indonesia merupakan tempat asal dan penyebaran berbagai kultivar manggis. Variasi genotipe telah tumbuh dan tersebar di berbagai agroklimat yang memunculkan berbagai varietas lokal unggulan. Sampai saat ini sudah 14 kultivar varietas manggis di daftar di Kementerian Pertanian dan memungkinkan adanya calon-calon kultivar baru yang belum terdaftar. Wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke sepanjang 5.000 km menyebabkan musim panen manggis tidak serentak dan cenderung berurutan hampir sepanjang tahun. Produksi manggis selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2016-2020) menunjukkan kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2020 produksi manggis mencapai 322.414 ton, hal ini merupakan potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan berpeluang untuk di ekspor.
- ItemProfil Manggis Mendukung Ekspor(Kementerian Pertanian, 2022-12) Nuraini, Farida; Fajarsari, Intan Muliani; Rosita, Dina; Cahyani, Ermi Nur; Direktorat Buah dan FlorikulturaManggis yang dikenal sebagai queen of fruit merupakan tanaman tropis yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam memenuhi permintaan pasar ekspor. Direktorat Jenderal Hortikultura telah mendorong pengembangan manggis di beberapa daerah sentra melalui bantuan APBN dalam upaya memenuhi permintaan pasar ekspor tersebut. Dalam rangka memberikan gambaran pengembangan agribisnis manggis secara nasional dan profil masing-masing daerah sentra manggis, maka telah disusun buku Profil Manggis Mendukung Ekspor. Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk 1) menyediakan informasi sebagai bahan penyusunan perencanaan kegiatan di dalam pengembangan kawasan manggis; 2) menyediakan informasi bagi para stakeholder dalam turut mendorong industri manggis dari hulu ke hilir agar berdaya saing; 3) sebagai bahan informasi bagi pelaku agribisnis manggis terutama eksportir dalam menetapkan strategi bisnisnya. Kami berharap buku profil ini bermanfaat dalam upaya pengembangan agribisnis manggis yang berdaya saing terutama dalam meningkatkan ekspor.
- ItemTeknologi Pembungaan Lengkeng(Pertanian Press, 2023) Nuraini, Farida; Fajarsari, Intan Muliana; Rosita, Dina; Cahyani, Ermi NurKementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, terus mendorong peningkatan produksi buah nasional, baik dalam rangka menyediakan permintaaan dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Lengkeng merupakan salah satu komoditas yang dikembangkan secara luas dalam 3 tahun terakhir ini dalam rangka subtitusi impor. Melalui APBN 2020-2022 pengembangan lengkeng sekitar 2.330 ha. Lengkeng salah satu komoditas yang sangat responsive dengan perlakuan pembungaan, maka masa panen lengkeng bisa diatur dengan perlakuan tersebut. Tujuan dalam pengembangan kampung-kampung lengkeng di beberapa daerah adalah untuk kesejahteraan petani, dan karena masa panen lengkeng bisa diatur, maka harga lengkeng tetap bisa stabil dan menguntungkan petani. Namun disisi lain perlakuan pembungaan yang tidak diikuti dengan pemeliharaan tanaman secara optimal, maka dapat menyebabkan tanaman merana dan mati, yang ujungnya akan merugikan petani, selain juga sangat berpengaruh kepada kelestrian lingkungan. Tantangan dalam pengembangan komoditas lengkeng adalah bagaimana memilih jenis lengkeng yang sesuai dengan kondisi agroklimat, berumur genjah, daging tebal, manis, dan renyah, serta biji kecil; kemudian bagaimana memberikan pemahaman kepada petani melakukan teknologi pembungaan tanaman lengkeng secara tepat guna; pemeliharaan bunga dan buah agar optimal produksinya; serta recovery tanaman setelah panen
- ItemTeknologi Produksi Melalui Pengaturan Fase Pembungaan dan Pembuahan Durian(Pertanian Press, 2023) Nuraini, Farida; Fajarsari, Intan Muliani; Rosita, Dina; Cahyani, Ermi NurDurian (Durio zibetinus Muur.) merupakan salah satu buah unggulan tropis yang bernilai ekonomi tinggi dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B, C dan kalori yang cukup tinggi. Tanaman durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis tersebar dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Australia bagian utara. Dengan keragaman agroklimat dan rentang wilayah yang cukup luas, Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis durian, sehingga buah durian dapat diperoleh sepanjang tahun. Sebagai buah tropis eksotik, keragaman jenis dengan rasa, aroma dan cita rasanya merupakan cerminan terhadap potensi nusantara sebagai aset kebanggaan bersama. Berbagai teknologi budidaya durian dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas, salah satunya adalah pengaturan fase pembungaan dan pembuahan agar waktu panen dapat diatur dan tidak terjadi secara serentak yang menyebabkan penumpukan hasil panen. Perkembangan teknologi in-off season saat ini dapat diaplikasikan pada semua varietas durian. Namun demikian pemanfaatan teknologi ini harus memperhatikan dan menjaga kesehatan juga pertumbuhan tanaman durian yang optimal, kualitas durian yang diproduksi, serta agroekosistem di mana tanaman durian tersebut tumbuh.