Browsing by Author "Noor, Aidi"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Padi(BPTP Kalimantan Selatan, 2007-12) Amali, Noor; Sumanto; Noor, Aidi; BPTP Kalimantan Selatan
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Padi(BPTP Kalsel, 2007) Amali, Noor; Sumanto; Noor, Aidi; BPTP Kalsel
- ItemInovasi Teknologi Usahata i Padi pada Lahan Rawa Lebak untuk Mendukung Primatani di Kalimantan Selatan(BPTP Jambi, 2008) Zuraidi, Rismarini; Noor, Aidi; Hamdan, A.; BPTP JambiDemplot padi di desa Primatani dilaksanakan di lahan lebak Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2007 merupakan salah satu kegiatan primatani yaitu penyebaran teknologi dalam upaya peningkatan produktivitas padi di lahan rawa lebak di Kalimantan Selatan. Melibatkan 15 orang petani demplot. Teknologi padi terdiri atas penggunaan varietas unggul, pemberian bahan amelioran (pupuk organik dan kapur), pemupukan berimbang, pengendalian hama penyakit, pemeliharaan (penyiangan dan pembumbunan), dan cara tanam jajar legowo, adapun sebagai pembanding/ kontrol petani di luar demplot.
- ItemKERAGAAN TANAMAN BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KCL DI LAHAN RAWA LEBAK(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, ) Yasin, Muhammad; BPTP Kalimantan Selatan; Pramudyani, Lelya; Noor, Aidi; Qomariah, Retna
- ItemMenghemat Pupuk Kimia Hingga 50% Dengan Menggunakan Pupuk Organik Pada Lahan Pasang Surut(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) D. Ningsih, Rina; Napisah, Khairatun; Noor, Aidi; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penelaahan hasil-hasil penelitian yang dilakukan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan menunjukkan bahwa lahan rawa dapat dikembangkan menjadi lahan produktif melalui pengelolaan yang tepat. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki Sifat fisika tanah. Struktur tanah yang semula padat menjadigembur sehingga mempermudah pengolahan tanah. Tanah berpasir menjadi lebih kompak dan tanah lempung menjadi lebih gembur. Penyebab kompak dan gemburnya tanah ini adalah senyawa-senyawa polisakarida yang dihasilkan oleh mikroorganisme pengurai serta miselium atau hifa yang berfungsi sebagai perekat partikel tanah. Dengan struktur tanah yang baik ini berarti difusi O atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologis di akar akan lancar. Dengan membaiknya sifat-sifat tanah, kemampuan tanah dalam menyediakan hara bagi tanaman menjadi lebih baik dan hara (pupuk) yang diberikan dapat lebih efisien, sehingga dapat menghemat pemupukan. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui penghematan pupuk kimia oleh beberapa jenis pupuk organik di lahan pasang surut. Pengkajian dilakukan di lahan petani (on farm research) pasang surut pada bulan Mei-September 2012. Dosis pupuk ditetapkan berdasarkan hasil analisa tanah. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dan diulang sebanyak 3 kali, petani dianggap sebagai ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah:1) sesuai dosis; 2) ½ dosis; 3) ½ dosis+kompos kotoran sapi; 4) ½ dosis+kompos jerami. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dapat mengurangi pemberian pupuk kimia hingga 50%. Pemberian pupuk organik kotoran sapi (4,94 t GKG/ha) , dan kompos jerami (5,02 GKG t/ha) meningkatkan hasil produksi padi masing-masing sebesar 14%, dan 18% dari hasil tanpa perlakuan pupuk organik (4,33 GKG t/ha).
- ItemPenampilan Galur-Galur Padi Di Lahan Pasang Surut Kalimantan Selatan(BPTPJambi, 2006) Noor, Aidi; D. Ningsih, Rina; Khairullah, Izhar; BPTP JambiLahan pasang surut seluas 9 juta ha di Indonesia merupakan salah satu alternatif pengembangan usaha pertanian, namun dalam pemanfaatannya dihadapkan pada beberapa kendala sehingga produktivitas padi masih rendah. Keracunan besi pada padi merupakan kendala utama di lahan pasang surut yang dapat mengurangi hasil dan bahkan mengakibatkan gagal panen.
- ItemPengolahan Tanaman Terpadu PTT Padi di lahan lebak(BPTP KalSel, 2007) Noor, Aidi; BPTP KalSel
- ItemPetunjuk Teknis Perbanyakan Durian Melalui Sambung Pucuk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan, 2020) Noor, Aidi; Napisah, Khairatun; Anggreany, ShintaPetunjuk teknis dalam perbanyakan durian sangat diperlukan mengingat buah durian masih menjadi primadona masyarakat dewasa ini, bahkan disebagaian tempat banyak dilaksanakan kontes durian untuk melestarikan varietas durian lokal yang memiliki kualitas baik. Petunjuk teknis ini akan menjadi acuaan bagi para pembudidaya durian untuk perbanyakan buah duruan yang diinginkan dalam rangka melestarikan durian lokasi yang dimilikinya.
- ItemSebaran dan keragaman plasma nutfah mangga di Kalimantan Selatan(IAARD Press, 2015-06) Noor, Aidi; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKeragaman agroekosistem dan sumber daya alam yang ada di Kalimantan selatan menyebabkan adanya keanekaragaman plasma nutfah tanaman. Di Kalimantan Selatan jenis buah-buahan merupakan plasma nutfah yang paling dominan dibanding dengan plasma nutfah lainnya. Mangga merupakan tanaman buah yang potensial untuk dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis dan tingkat keragaman genetik yang tinggi. Beberapa jenis plasma nutfah menjadi rawan, langka bahkan sampai punah karena terjadinya perubahan-perubahan dalam penggunaan sumber daya hayati dan lahan. Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan plasma nutfah mangga lokal perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui status, sebaran dan keragaman mangga di beberapa lokasi di Kalimantan Selatan. Untuk mengetahui sebaran dan keragaman mangga telah dilakukan survei inventarisasi di lima kabupaten di Kalimantan Selatan (Tanah Laut, Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Banjar, Barito Kuala). Di setiap kabupaten dilakukan inventarisasi jenis mangga yang ada dengan cara mengambil sampel 30 lokasi responden. Dari hasil penelitian diperoleh 19 jenis mangga dari lima kabupaten, yaitu di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebanyak 11 varietas, Banjar 10 kultivar, Tanah Laut 9 varietas, Barito Kuala 8 varietas, Tabalong 5 varietas. Mangga lokal yang dominan ditemukan adalah Kueni (Mangifera odorata) sebanyak 226 tanaman (41 aksesi), Hampalam (Mangifera sp. L.) sebanyak 218 tanaman (77 aksesi), Kasturi (Mangifera kasturi) sebanyak 53 tanaman (26 aksesi), Hambawang (Mangifera foetida) 38 tanaman (23 aksesi). Jenis mangga lokal lainnya seperti Asam Putaran, Binjai, Hambawang Putaran, Hampalam Putih, Kacapiur, Panjang, Palipisan, Pipih, dan Rawa-rawa sudah mulai jarang ditemukan di lokasi.