Browsing by Author "Moeljopawiro, Sugiono"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemDukungan Pemuliaan Molekuler dan Sumber Daya Genetik dalam Meningkatkan Produksi Padi(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2012) Moeljopawiro, Sugiono; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemMarka Mikrosatelit sebagai Alternatif Uji BUSS dalam Perlindungan Varietas Tanamam Padi(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2010) Moeljopawiro, Sugiono; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian untuk mencari kemungkinan penggunaan marka mikrosatelit untuk uji BUSS pada varietas padi. Varietas padi Fatmawati dan tujuh varietas pembandingnya dianalisis keragamannya menggunakan genetic analyzer dengan sepuluh marka mikrosatelit. Terdapat seratus dua puluh lima alel pada kromosom 1, 2, 5, 6, 7, 10, dan 11 pada delapan varietas padi yang diuji, dengan kisaran alel dari 6 (BPC) sampai 33 (Fatmawati), dengan marka-marka utama RM11 pada varietas Fatmawati, Maros, Barumun, Gilirang, dan Memberamo, RM237 pada Cisadane dan BP630 varieties, serta marka RM133 dan RM287 pada varietas BPC. Berdasarkan jarak genetiknya dalam pohon keterkaitan, kedelapan varietas dan populasinya mengelompok secara terpisah. Keragaman genetik dalam setiap varietas menunjukkan bahwa varietas tersebut masih memiliki heterogenitas yang tinggi. Hal ini menunjukkan kemampuan marka mikrosatelit dalam membedakan varietas maupun populasi dalam varietas, sehingga dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam perlindungan varietas tanaman.
- ItemPemanfaatan Bioteknologi Pertanian secara Aman dan Legal(Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, 1997-11) Moeljopawiro, Sugiono; Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, BogorBioteknologi pertanian adalah suatu alat baru dalam ilmu perbaikan tanaman dan hewan. Teknik ini menggunakan teknologi penggabungan/penyambungan sel dan gen (DNA) untuk memperbaiki tanaman dan hewan, atau untuk menghasilkan produk baru. Meskipun demikian, istilah bioteknologi pertanian juga digunakan untuk proses lain-selain penyambungan gen. Sebagai contoh mikropropagasi, diagnostik, pupuk hayati, biopestisida. Bioteknologi menyediakan teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu produk pangan, obat-obatan dan industri. Bioteknologi, seperti penemuan baru lainnya, seringkali disampaikan secara sensasional. Tetapi kenyataannya sekarang bioteknologi tidak lagi terlihat sebagai kekuatan revolusi yang mampu merubah sesuatu dalam semalam. Melainkan terlihat sebagai suatu alat yang secara bertahap akan merubah dan memperbaiki pertanian. Pemanfaatan bioteknologi secara komersial hanyalah merupakan suatu cara untuk memperbaiki metode-metode yang telah terbukti baik dari ilmu pertanian yang sudah ada. Meskipun demikian, masyarakat masih tetap ingin tahu bagaimana bioteknologi pertanian akan dapat mempengaruhi kesehatan, lingkungan, dan keamanan dari pangan mereka. Sebagian dari mereka juga menanyakan tentang bagaimana bioteknologi akan mempengaruhi pendapatan petani, kualitas pangan, dan harga. Tidak ada jawaban sederhana yang dapat diberikan atas pertanyaanpertanyaan tersebut. Untuk dapat memanfaatkan bioteknologi secara maksimal, diperlukan adanya kebijakan dalam menetapkan teknologi yang akan digunakan untuk menunjang pembangunan pertanian. Hal ini sangat erat kaitannya dengan alih teknologi yang tidak dapat dipisahkan dari hak atas kekayaan intelektual, yang harus kita kuasai. Selain adanya ketentuan keamanan hayati produk bioteknologi pertanian hasil rekayasa genetik, perlu segera dilakukan pengembangan sumber daya manusia yang mampu dan terampil dalam melakukan pengkajian dan pengelolaan risiko, agar pemanfaatan bioteknologi dapat dilakukan secara efektif, efisien dan aman, baik terhadap kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan lingkungan.
- ItemPemendekan Umur Padi Adan Krayan Menggunakan Teknik Marker Assisted Backcrossing(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Prasetiyono, Joko; Moeljopawiro, Sugiono; Syahril; Riyanto; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPadi Adan merupakan salah satu padi lokal di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (sebelumnya Provinsi Kalimatan Timur) yang memiliki rasa yang enak. Padi ini memiliki harga tinggi di tingkat petani, dan dikonsumsi oleh pejabat dan masyarakat Malaysia dan Brunei Darussalam. Namun, umur Padi Adan yang panjang (6 bulan) membatasi petani menanam padi tersebut hanya satu kali dalam setahun. Pemendekan umur padi bisa dilakukan dengan memanfaatkan lokus yang mengatur waktu pembungaan. Tujuan penelitian ini adalah memendekkan umur Padi Adan dengan metode Marker Assisted Backcrossing. Materi yang digunakan adalah Padi Adan putih (=Padi Kelabit) sebagai tetua yang diperbaiki dan padi Nipponbare sebagai tetua donor. Marka RM1362 dan RM7601 yang terletak pada lokus gen Hd2 digunakan sebagai marka untuk alat seleksi untuk setiap generasi. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan Laboratorium Biologi Molekuler, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor, sejak tahun 2010 s.d. 2014. Persilangan dilakukan secara konvensional dan seleksi tanaman dilakukan menggunakan marka molekuler (RM1362 dan RM7601) sejak tanaman F1 sampai BC2 F2 . Sejak tanaman F1 sampai BC2 F1 dipilih tanaman yang memiliki pita heterozigot untuk lokus gen Hd2, sedangkan pada tanaman BC2 F2 dipilih tanaman yang memliki pita homozigot untuk lokus tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan pemendekkan umur yang signifi kan. Sebanyak 41 dari 200 tanaman BC2 F2 (20,5%) mengandung lokus gen Hd2 dalam kondisi homozigot, dengan rentang umur berbunga 92-117 hari, sedangkan Padi Adan sendiri umur berbunganya 112 hari. Hal ini menunjukkan introgresi lokus gen Hd2 dari Nipponbare berhasil memendekkan waktu berbunga Padi Adan.