Browsing by Author "Meithasari, Dian"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemDAMPAK PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) TERHADAP PENINGKATAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DAN PANGSA PENGELUARAN PANGAN DI DESA WAY ISEM KECAMATAN SUNGKAI BARAT KABUPATEN LAMPUNG UTARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Zahara; Rumbaina Mustikawati, Dewi; Meithasari, Dian; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKebutuhan akan pangan setiap tahunnya bertambah mengikuti pertambahan jumlah penduduk. Disisi lain luas areal pertanian di Indonesia semakin menurun akibat alih fungsi lahan baik dari pertanian ke non pertanian maupun pertanian tanaman pangan ketanaman perkebunan. Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan produksi bahan pangan juga menurun. Oleh sebab itu perlu mengoptimalkan lahan-lahan marginal dan lahan-lahan tidur yang tidak terpakai. Luas pekarangan di Indonesia mencapai 10,3juta Ha dan di Lampung mencapai 239.386 ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Pangan Harapan (PPH) dan dampak pemanfaatan pekarangan terhadap peningkatan PPH. Lokasi penelitian terletak di Desa Way Isem Kecamatan Sungkai Barat Kabupaten Lampung Utara pada Bulan Juli-Oktober 2012. Jumlah sampel sebanyak 21 orang. Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuisioner. Wawancara dilakukan sebelum dan setelah kegiatan MKRPL berakhir. Data karakteristik ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Data konsumsi pangan dianalisis menggunakan pendekatan PPH. Untuk mengetahui dampak Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor PPH meningkat dari 71,70 sebelum ada Kegiatan MKRPL menjadi 81,65 setelah kegiatan M-KRPL berjalan. Ada peningkatan sebesar 7,09 atau 13,88%. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 0,869 dan nilai t-tabel 2,086 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05), karena t-hitung < t-tabel maka Ho diterima. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata terhadap kenaikan PPH sebelum dan sesudah adanya pemanfaatan pekarangan melalui kegiatan M-KRPL. Proporsi pengeluaran pangan meningkat setelah adanya Program M-KRPL dari 1.945,23 menjadi 2.040,35.
- ItemKAJIAN PEMBUATAN MIE KERING DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE DENGAN TEPUNG MOCAF SUBSTITUSI TERIGU DI SUMATERA UTARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) .M.Romauli Hutabarat, N.D.M.; Sembiring, Perdinanta; Meithasari, Dian; Balai Pengkajian Teknologi PertanianTidak seperti penggunaan tepung mocaf yang sudah mulai banyak digunakan di Sumatera Utara, tepung ubi jalar oranye varietas lokal masih belum banyak dimanfaatkan untuk menjadi produk olahan pangan. Tujuan penelitian untuk memperoleh rasio tepung komposit ubi jalar oranye dengan tepung mocaf dan terigu yang terbaik terhadap kualitas mie yang dihasilkan. Pengkajian dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Medan, pada bulan Maret sampai bulan Juli 2014. Penambahan tepung ubi jalar oranye dilakukan pada taraf 20; 25; 30; 35; dan 40% yang dikombinasikan dengan tepung mocaf dan tepung terigu 60; 50; 40; 30; dan 20%. Hasil pengujian menunjukkan mie kering dengan tepung komposit yang terbuat dari 25% tepung ubi jalar oranye, 25% tepung mocaf dan 50% tepung terigu memiliki nilai tingkat kesukaan yang cukup tinggi dengan kandungan kadar protein sebesar 3,1270 %, kadar beta karoten 1,8447 mg/100g dan kadar air 9,21%. Keuntungan yang diperoleh dari pembuatan mie kering dengan tepung komposit sebesar Rp. 58.176,- lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu (Rp. 26.176) dengan B/C rasio berturut-turut 1,16 dan 1.06.
- ItemKAJIAN PEMBUATAN MIE KERING DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE DENGAN TEPUNG MOCAF SUBSTITUSI TERIGU DI SUMATERA UTARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Hutabarat, N.D.M.Romauli; Sembiring, Perdinanta; Meithasari, Dian; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungTidak seperti penggunaan tepung mocaf yang sudah mulai banyak digunakan di Sumatera Utara, tepung ubi jalar oranye varietas lokal masih belum banyak dimanfaatkan untuk menjadi produk olahan pangan. Tujuan penelitian untuk memperoleh rasio tepung komposit ubi jalar oranye dengan tepung mocaf dan terigu yang terbaik terhadap kualitas mie yang dihasilkan. Pengkajian dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Medan, pada bulan Maret sampai bulan Juli 2014. Penambahan tepung ubi jalar oranye dilakukan pada taraf 20; 25; 30; 35; dan 40% yang dikombinasikan dengan tepung mocaf dan tepung terigu 60; 50; 40; 30; dan 20%. Hasil pengujian menunjukkan mie kering dengan tepung komposit yang terbuat dari 25% tepung ubi jalar oranye, 25% tepung mocaf dan 50% tepung terigu memiliki nilai tingkat kesukaan yang cukup tinggi dengan kandungan kadar protein sebesar 3,1270 %, kadar beta karoten 1,8447 mg/100g dan kadar air 9,21%. Keuntungan yang diperoleh dari pembuatan mie kering dengan tepung komposit sebesar Rp. 58.176,- lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu (Rp. 26.176) dengan B/C rasio berturut-turut 1,16 dan 1.06.
- ItemMEKANISME DAN KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DI LAHAN RAWA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Maryana, Yeni Eliza; Meithasari, Dian; Balai Pengkajian Teknologi PertanianABSTRAK Gabah merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang mengandung kadar air cukup tinggi saat dipanen. Komoditas ini akan mengalami kerusakan bila tidak dikeringkan dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang mekanisme dan kinerja beberapa alat pengering gabah. Beberapa tipe alat pengering saat ini telah diaplikasikan di petani seperti pengering tipe tumpukan datar (Flat Bed Dryer) dan pengering tipe fluidisasi. Manfaat alat, biaya dan kesesuaian alat dengan lingkungan merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan tipe alat pengering oleh petani.
- ItemMEKANISME DAN KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DI LAHAN RAWA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Maryana, Yeni Eliza; Meithasari, Dian; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungGabah merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang mengandung kadar air cukup tinggi saat dipanen. Komoditas ini akan mengalami kerusakan bila tidak dikeringkan dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang mekanisme dan kinerja beberapa alat pengering gabah. Beberapa tipe alat pengering saat ini telah diaplikasikan di petani seperti pengering tipe tumpukan datar (Flat Bed Dryer) dan pengering tipe fluidisasi. Manfaat alat, biaya dan kesesuaian alat dengan lingkungan merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan tipe alat pengering oleh petani.