MEKANISME DAN KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DI LAHAN RAWA

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
ABSTRAK Gabah merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang mengandung kadar air cukup tinggi saat dipanen. Komoditas ini akan mengalami kerusakan bila tidak dikeringkan dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang mekanisme dan kinerja beberapa alat pengering gabah. Beberapa tipe alat pengering saat ini telah diaplikasikan di petani seperti pengering tipe tumpukan datar (Flat Bed Dryer) dan pengering tipe fluidisasi. Manfaat alat, biaya dan kesesuaian alat dengan lingkungan merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan tipe alat pengering oleh petani.
Description
Padi setelah dipanen secara umum mempunyai kadar air cukup tinggi sekitar 20- 23% basis basah pada musim kering dan pada musim hujan sekitar 24-27% basis basah (Purwadaria, 1995). Pada tingkat kadar air tersebut padi tidak aman disimpan karena sangat mudah terserang jamur atau mudah rusak, pada kondisi yang lembab proses respirasi akan berjalan dengan cepat, akibatnya terjadi butir gabah yang busuk, berjamur, berkecambah maupun terjadi reaksi browning enzimatis yang dapat menyebabkan beras berwarna kuning atau kuning kecoklatan (Nugraha et al., 2007). Penanganan pascapanen padi khususnya pengeringan merupakan proses yang sangat penting untuk mempertahankan kualitas padi selama proses penyimpanan. Pengeringan merupakan usaha mengurangi sejumlah massa air dari dalam bahan.
Keywords
mekanisme dan kinerja, pengeringan gabah
Citation