Browsing by Author "Matitaputty, Procula R"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemPeluang pengembangan mandalung sebagai sumber daging unggas alternatif(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
- ItemPemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Sapi Potong Melalui Pendekatan Crops Livestock System (CLS)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Kaihatu, Sheny S; Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPelaksanaan pembangunan pertanian di tingkat petani umumnya masih bersifat parsial (sub sektor), sehingga petani sebagai pelaku usahatani itu sendiri masih dikelompokkan berdasarkan jenis usahatani yang diusahakan. Dalam bidang peternakan, juga masih ada anggapan bahwa ternak hanya dapat berproduksi pada lahan khusus yang dapat menyediakan hijauan pakan ternak. Padahal melalui pemanfaatan teknologi tepat guna lahan-lahan yang hanya dimanfaatkan untuk usahatani tunggal, dapat juga dimanfaatkan untuk usahatani terpadu (integrated commodities farming system approach) denga ternak misalnya ternak sapi. Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminasia, sehingga untuk meningkatkan produksinya harus diikuti dengan peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup dan berkualitas. Untuk mengatasi kekurangan hijauan pakan dan rumput salah satunya adalah pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi. Namun demikian, nilai kecernaan dan kandungan gizi (terutama protein) jerami padi sangatlah rendah dan kurang disukai oleh ternak.. Untuk mengatasi kendala dalam pemanfaatan jerami padi ini dapat dilakukan dengan proses fermentasi. Melalui inovasi teknologi pengkayaan nutrisi, jerami padi dapat ditingkatkan kandungan protein dan meningkatkan daya cerna. Penulisan makalah ini bertujuan utnuk melihat potensi jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi potong, serta kendala pemanfaatan dan alternatif pemecahannya.
- ItemPemanfaatan Limbah Jagung Untuk Ternak Sapi Melalui Pendekatan Crop Livestock System (CLS) Mendukung Ketahanan Pangan Di Maluku(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPeningkatan produksi peternakan khususnya di Maluku merupakan bagian dari ketahanan pangan Nasional. Dengan demikian katahanan pangan bidang peternakan akan terkait dengan aspek-aspek kecukupan pangan asal ternak bagi rumah tangga, baik jumlah dan mutu. Pembangunan ekonomi yang mempertimbangkan potensi sumberdaya alam merupakan strategi pembangunan yang tepat. Salah satu kondisi dan permasalahan yang ada sekarang adalah sumber penyediaan pakan hijauan khususnya untuk ternak ruminansia yang berkualitas dalam hal gizi dan kwantitas dalam hal jumlah serta tersedia sepanjang tahun sangat kurang. Akibatnya produktivitas sapi potong semakin rendah dan gairah usaha sapi menjadi lesu. Dalam revitalisasi pertanian, tanaman-tanaman unggulan yang dapat membantu hubungan kerjasama/integrasi antara pertanian dan peternakan adalah tanaman padi, jagung, kelapa sawit, coklat dan lain-lain yang merupakan komoditas yang diprioritaskan untuk dikembangkan. Sebagai komoditas pertanian yang strategis dan sebagai tulang punggung ekonomi pedesaan, maka tanaman jagung perlu diupayakan untuk dikembangkan melalui teknologi yang dapat meningkatkan produktivitasnya sekaligus menjaga kelestarian lahan tersebut. Jagung bukan saja sebagai komoditi pangan, tetapi sudah menjadi komoditi industri, sangat berpeluang dikembangkan dengan dukungan potensi lahan dan teknologi. Peningkatan produktivitas sapi potong dapat dilakukan secara integrasi dengan tanaman jagung dalam suatu sistem usahatani, dimana ternak sapi dapat memanfaatkan limbah jerami jagung sebagai pakan. Demikian juga kotoran sapi melalui pengomposan dapat menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung. Makalah ini lebih banyak ditekankan pada limbah jagung sebagai sumber pakan ternak sapi potong.
- ItemPeranan Tanaman Gamal Sebagai Pakan Ternak Ruminansia Kecil(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Nurfaizin; Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuTernak ruminansia kecil memiliki keunggulan yaitu mudah dipelihara dengan memanfaatkan pakan hijauan.Ketersediaan hijauan pada saat musim kemarau dan kering terbatas, sehingga menjadi masalah umum dalam peternakan rakyat. Kebutuhan hijauan untuk pakan ternak terus meningkat seiring dengan peningkatan populasi ruminansia kecil karena usaha peternakan ruminansia kecil misalnya kambing dan domba memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan.Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menanam hijauan yang tahan terhadap segalacuaca dengan produktivitas tinggi, misalnya adalah tanaman gamal. Gamal merupakan tanaman berkayu yang mudah ditemui karena mudah tumbuh dan biasanya dimanfaatkan sebagai pagar hidup di lingkungan pedesaan. Daun gamal memiliki nutrisi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan oleh ternak.
- ItemPeranan Unggas Air Sebagai Sumberdaya Ternak Lokal Penghasil Daging Alternatif Mendukung Ketahanan Pangan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPeranan ternak lokal dalam rangka mendukung peningkatan katahanan pangan sangatlah penting. Katahanan pangan bidang peternakan akan terkait dengan aspek-aspek kecukupan pangan asal ternak bagi rumah tangga, baik jumlah dan mutu. Pada dasarnya ada empat aspek pokok yang ditekankan pada ketahanan pangan yaitu ketersediaan, aksesibilitas, keamanan dan waktu. Pangan sering diartikan terbatas sebagai sumber karbohidrat saja, khususnya beras, pada hal untuk hidup sehat diperlukan protein, baik nabati maupun hewani. Keanekaragaman sumber protein hewani asal unggas di Indonesia masih bertumpu pada ayam ras petelur, ayam pedaging dan ayam kampung, sementara konsumsi daging unggas air masih rendah. Kebutuhan daging di Indonesia masih sangat rendah yaitu sebesar 1.908.8 ton, ternak unggas telah menyumbangkan sebesar 1.203.3 ton, sedangkan ternak itik sangat rendah yaitu 22.9 ton (1.2%) dari total produksi daging secara Nasional. Dalam rangka mengembangkan potensi unggas air, maka pengembangan komoditas peternakan tersebut dapat dianggap sebagai komoditi unggulan, asalkan sesuai dengan agroklimat dan mendapat dukungan optimal dalam pemasarannya di wilayah tersebut. Melihat ketergantungan Indonesia pada luar negeri untuk kebutuhan daging, maka perlu dilakukan upaya untuk menguranginya dengan melakukan pengembangan sumberdaya ternak lokal. Ternak unggas air lokal yang berpotensi tinggi saat ini seperti itik, entog dan hasil persilangan antar keduanya.
- ItemPotensi Hasil Varietas Unggul Padi Sawah pada Lokasi Prima Tani di Kabupaten Buru(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Sirappa, Marthen P; Matitaputty, Procula R; Hidayah, Ismatul; Tolla, Yacob; Kaihatu, Sheny S; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPeran inovasi teknologi sangat besar dalam usaha meningkatkan produktivitas padi. Salah satu inovasi teknologi yang memberikan kontribusi cukup dominan terhadap peningkatan produksi padi adalah varietas. Komponen teknologi PTT padi sawah antara lain adalah penggunaan varietas unggul baru, penggunaan bibit muda, irigasi berkala, pemakaian pupuk secara berimbang, dan penggunaan bahan organik. Prima Tani (Program Rintisan Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian) yaitu suatu model atau konsep baru deseminasi teknologi yang dipandang dapat mempercepat penyampaian informasi dan bahan dasar inovasi baru. Tujuannya adalah untuk mempercepat waktu, peningkatatan kadar, dan memperluas prevalensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan serta untuk memperoleh umpan balik mengenai karakteristik teknologi tepat guna, spesifik pengguna dan lokasi yang merupakan informasi esensi dalam rangka mewujudkan penelitian dan pengembangan berorientasi kebutuhan pengguna. Dalam tulisan ini akan dibahas potensi hasil beberapa varietas padi sawah, yang dilakukan di daratan Waeapo kabupaten Buru. Metode statistik yang digunakan adalah metode secara diskriptif.
- ItemReview on the Performances of Cihateup Duck (Anas platyrhynchos Javanica) as Genetic Resource of Local Poultry in Indonesia(Indonesian Center for Animal Research and Development, ) Matitaputty, Procula R; ., Suryana
- ItemThe Characteristics of Meat Duck, Problems and Prevention of Off Flavor Due to Lipid Oxidation(Indonesian Center for Animal Research and Development, ) Matitaputty, Procula R; ., Suryana
- ItemUpaya Pengendalian Penyakit Rabies Sebagai Penyakit Zoonosis Di Kota Ambon(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Kotadiny, Elizabeth; Matitaputty, Procula R; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenerapan agroinovasi bidang veteriner dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan asal ternak memiliki peran strategis dalam mengacu peningkatan populasi ternak, peningkatan produksi ternak dan keamanan pangan bagi bahan pangan asal ternak. Penyakit zoonosis yang masuk ke dalam daftar penyakit hewan menular strategis di Indonesia yaitu rabies, anthrax, avian influenza, salmonellosis dan brucellosis. Rabies merupakan penyakit hewan yang sangat ditakuti dan selalu berakhir dengan kematian. Saat ini di Indonesia ada 19 daerah yang masih dalam status tertular rabies salah satunya adalah Prov. Maluku khususnya Kota Ambon. Pemerintah Indonesia khususnya provinsi Maluku terus berupaya dalam pemberantasan rabies melalui vaksinasi masal, eliminasi serta pengawasan lalu lintas hewan penular rabies (HPR). Selanjutnya penulis mengharapkan dan mengajak semua fihak, khususnya yang terkait dengan bidang peternakan dan veteriner untuk bekerja sama, bersinergis membangun dunia peternakan dan veteriner secara nyata dan memandang Indosesia secara utuh.