Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Kurniawati, Sri"

Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Informasi Teknologi Rekomendasi Teknologi Padi BPTP Banten
    (BPTP Banten, 2022-10-13) Saryoko, Andi; Kurniawati, Sri; Nursusilawati, Pepi; BPTP Banten
    Buku informasi teknologi ini berisikan tiga rekomendasi teknologi yaitu Teknologi budidaya padi dengan sistem jajar legowo (Jarwo) Super, Teknologi budidaya padi gogo dengan sistem tanam larikan gogo (Largo) Super, dan Teknologi pengendalian WBC biotipe 2 dan 3 melalui pergiliran varietas di Provinsi Banten dan memberikan hasil yang signifikan dalam peningkatan produksi padi.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU BADUY DALAM MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT PADI
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kurniawati, Sri; Setyowat, Iin; Saryoko, Andy; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
    Masyarakat Suku Baduy sangat memegang teguh adat istiadat (pikukuh) yang diturunkan oleh para leluhurnya. Salah satu yang tetap dilakukan adalah tatacara dalam bertani padi termasuk dalam mengendalikan hama penyakit padi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dari hasil observasi dan wawancara dan data sekunder berupa studi literatur. Istilah yang digunakan oleh masyarakat Baduy dalam mengendalikan hama dan penyakit padi adalah “ngubaran pare” (mengobati padi) menggunakan “samara pungpuhunan” yaitu racikan tumbuhan yang berfungsi sebagai pestisida nabati. Tumbuhan yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut diantaranya adalah Bangban, Barahulu, Kihura, Hanjuang, Bangle, Pacing Tawa, Bingbin, Mengkudu, Laos, Jeruk Bali, Daun Walang, Teureup, Kukuyaan dan Pacing Asri. Selain penggunaan pestisida nabati tersebut, pengaturan waktu dan pola tanam dan penanaman beragam jenis padi dalam satu wilayah pengelolaan lahan merupakan salah satu komponen dalam mengendalikan hama dan penyakit padi.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Keragaan dan Analisis Finansial Petani Penangkar Benih Padi, Kasus di Penangkar Benih Binaan ΒΡΤΡ Banten
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Susilawati, Pepi Nur; Wulandari, Ratna; Kardiyono; Kurniawati, Sri
    Abstract Performance and Financial Analysis of Rice Seed Growers in Banten Province. The availability of the high yielding varieties (HYVs) of rice and their quality seeds was definitely needed by the farmers in such an intensive rice production system. Unfortunately, the HYVs and their quality seeds were still rarely adopted by the rice farmers in Banten Province. Until the present time, the rice crops in Banten areas were dominated by IR64 and followed by Ciherang variety scattered around. An experiment to analyses the performance of production, the financial, and the farmers preference was conducted in three districts of Banten Province, namely Serang, Pandeglang, and Lebak in the year of 2007. The descriptive analysis and cross tabulation method was adopted to evaluate both quantitative and qualitative data. Results of this experiment indicated that the rice production were different among locations and varieties. The seed production in Lebak, Pandeglang, and Serang Districts were 4.48, 4.44, and 3.27 t/ha, respectively. The yields of Bondoyudo, Mekongga, Cigeulis, Gilirang, Ciherang. Situ Bagendit, Cibogo, and Ciapus were 4.85, 4.76, 4.73, 4.31, 3.94, 3.84, 3.66, and 2.26 t/ha, respectively. The farmer's income reached between Rp. 4.980.000 to Rp. 15.210.000 with the highest BCR of 2.30 was observed on Bondoyudo and the lowest of 0.96 was on Ciapus, which means that the quality of rice seed farming system was financially feasible. Thee rice varieties, Cigeulis, Gilirang, and Ciheraing, were prospectively feasible to be developed as quality seed industry. Abstrak Ketersediaan benih varietas padi berdaya hasil tinggi yang bermutu, mutlak diperlukan oleh petani. Namun, penggunaan benih bermutu dan varietas unggul oleh petani di Provinsi Banten masih rendah. Saat ini perkembangan varietas padi di Banten didominasi oleh IR64 dan Ciherang. Kajian untuk menganalisis keragaan usahatani, financial, dan minat petani telah dilaksanakan di 3 kabupaten. yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak pada 2007. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil kajian menunjukkan bahwa produksi benih padi bervariasi antarlokasi dan antarvarietas. Rata-rata produksi benih padi mencapai 4,48 t. 4,44 t, dan 3,27 t/ha berturut-turut di Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang. Produksi benih yang tinggi sebesar 4,85 t, 3,84 t, 4,73 t, dan 4,31 t/ha, berturut-turut dicapai oleh Bondoyudo, Mekongga, Cigeulis, dan Gilirang. Sementara produksi rendah sebesar 3,94 t, 3,84 t, 3,66 t, dan 2,26 t/ha berturut-turut dihasilkan oleh Ciherang. Situ Bagendit, Cibogo, dan Ciapus. Secara finansial, usaha penangkaran benih sangat menguntungkan. Keuntungan berkisar antara Rp. 4,98 juta sampai Rp. 15.21 juta dengan total biaya berkisar antara Rp.5,19 juta sampai Rp. 6,60 juta. Nilai imbangan antara keuntungan dan biaya produksi (nisbah B/C) tertinggi sebesar 2,30 dan terendah 0,96, ditunjukkan berturut-turut oleh varietas Bondoyudo dan Ciapus. Namun berdasarkan minat petani varietas yang prospektif untuk dikembarıgkan dalam usaha perbenihan padi adalah Cigeulis, Gilirang, dan Ciherang.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    KERAGAMAN BAKTERI PADA PERTANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI, TADAH HUJAN DAN RAWA
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kurniawati, Sri; Hamzah Muttaqin, Kikin; Giyanto; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
    Bakteri merupakan mahluk hidup bersel satu yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Keberadaan dan keragamannya dalam suatu agroekosistem dipengaruhi oleh input teknologi budidaya yang diterapkan. Penelitian keragaman bakteri dilakukan pada pertanaman padi yang diambil di lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan dan lahan sawah rawa. Luang lingkup penelitian meliputi identifikasi teknologi budidaya padi dan isolasi bakteri. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan petani dan isolasi bakteri menggunakan metode pengenceran bertingkat dan pencawanan dilakukan pada media tryptic soy agar (TSA) 100% dan 5%, King’s B, water yeast extract agar (WYE), casamino acid yeast extract agar (YCED) dan nutrient agar (NA). Bakteri yang berhasil diisolasi sebanyak 400 isolat. Keragaman bakteri tertinggi terdapat di lahan sawah tadah hujan sebesar 37.5%, dan selanjutnya di lahan sawah rawa sebesar 31.75% dan terakhir lahan sawah irigasi 30.75%. Isolat bakteri yang diperoleh diantaranya merupakan kelompok Actinomyset, Bacillus, Cromobacterium dan Pseudomonas kelompok fluorescens yang banyak dilaporkan berpotensi sebagai agens hayati.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    KETAHANAN KACANG TANAH LOKAL SERANG BANTEN TERHADAP PENYAKIT KARAT
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kurniawati, Sri; Nur Susilawati, Pepi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
    Kacang tanah merupakan salah satu bahan pangan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Banten. Salah satu faktor pembatas produksi kacang tanah adalah adanya serangan penyakit karat daun (Puccinia arachidis). Penelitian dilakukan di Desa Sukarame Kec. Cikeusal Kabupaten Serang Provinsi Banten pada lahan seluas 1.500 m 2. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan terdiri dari 10 varietas yaitu 7 varietas lokal asal Serang dan 3 varietas unggul baru (VUB). Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (Anova) dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf nyata 5%, menggunakan piranti lunak Statistical Analysis System (SAS) versi 9.1.3 untuk Windows. Respon ketahanan kacang tanah lokal terhadap penyakit karat yang terbaik berasal dari Kecamatan Taktakan dan Walantaka. Adapun produksi terbaik adalah pada kacang tanah yang berasal dari Kecamatan Bojonegara. Namun demikian, Varietas Unggul Baru memiliki respon ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan varietas lokal. Demikian juga dengan produksi VUB Landak Sima dan Gajah lebih baik dibandingkan dengan varietas lokal.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Mengenal VUB Padi Badan Litbang Pertanian
    (BPTP Banten, 2021-12-08) Kurniawati, Sri; Rukmini, ST; Widyastuti, Dewi; BPTP Banten
    Untuk meningkatkan produksi beras antara lain adalah mewujudkan varietas unggul baru (VUB) padi. Keuntungan penggunaan VUB adalah efektif, efisien (mudah dan murah), masif, dan berkelanjutan. Beberapa VUB padi varietas potensi produksi tinggi, yaitu Inpari 32, Mantap, Inpari 45 Dirgahayu, Siliwangi Agritan, dan Inpari 43 Agritan GSR.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Panduan Produksi Benih Talas Varietas Beneng
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2021-11-05) Susilawati, Pepi Nur; Yursak, Zuraida; Kurniawati, Sri; Saryoko, Andy; BPTP Banten
    Talas Beneng (Xanthosoma undipes K.Kock) telah dilepas sebagai varietas unggul nasional dengan nama Varietas Beneng yang ditandai dengan terbitnya SK Kepmentan No.981/HK.540/C/10/2020 tanggal 13 Oktober 2020 Ketersdediaan benih sumber talas Varietas Beneng di Provinsi Banten sangat mendesak, terkait telah terbitnya SK Beneng sebagai varietas talas unggul nasional tersebut serta adanya permintaan terhadap benih Beneng yang sangat tingi. Untuk itu, panduan produksi benih talas Varietas Beneng tetap terjaga mutunya sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/PERMENTAN/TP.020/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Tanaman
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Petunjuk Teknis Budidaya dan Pengolahan Talas Beneng
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2021-11-02) Susilawati, Pepi Nur; Yursak, Zuraida; Kurniawati, Sri; Saryoko, Andy; BPTP Banten
    Talas Beneng (Xanthosoma undipes K.Kock) pada awalnya merupakan tanaman liar yang belum dimanfaatkan dan tidak memiliki nilai ekonomi, namun saat ini telah menjadi tanaman yang bermanfaat dan telah dibudidayakan secaa luas serta telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani dan masyarakat. Untuk itu, dalam rangka memberikan acuan budidaya dan pengolahan Talas Beneng agar menghasilkan talas dengan produktivitas dan kualitas yang tinggi sesuai yang diharapkan, maka disusunlah buku petunjuk teknis ini.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Petunjuk Teknis Budidaya Kedelai Tahan Naungan di Provinsi Banten
    (BPTP Banten, 2021-11-29) Saryoko, Andy; Kurniawati, Sri; Kusumawati, Septi; Yursak, Zuraida; Mulyaqin, Tian; Ahyani; BPTP Banten
    Kedelai (Glycine max Merr.) merupakan komoditas tanaman pangan yang bernilai ekonomis, namun produksi dalam negeri dan Provinsi Banten masih rendah. Dua permasalahan utama adalah semakin berkurangnya luas areal tanam kedelai dan produktivitasnya yang masih rendah. Pemanfaatan lahan naungan dan teknologi budidaya yang baik dapat menjadi solusi permasalahan tersebut.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Teknik Produksi Benih Sumber Padi
    (BPTP Banten, 2021-12-08) Kurniawati, Sri; Rukmini, ST; BPTP Banten
    Produksi benih sumber dilakukan dengan berpedoman pada teknis produksi benih sebagai berikut : penentuan lokasi, penentuan benih sumber yang digunakan, persemaian, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan, penyiangan dan pengendalian OPT, panen, pengeringan, pengolahan benih, pengemasan dan penyimpanan.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Teknik produksi benih sumber padi
    (BPTP Banten, 2022-07-04) Kurniawati, Sri; Rukmini, ST; BPTP Banten
    Teknik produksi benih sumber padi berpedoman pada aspek penentuan lokasi untuk memperbanyak benih padi dengan berbagai kriteria, dengan memperhatikan prinsip agronomik dan pronsip genetik, menggunakan benih sumber harus satu kelas lebih tinggi dari kelas benih yang akan diproduksi, melakukan persemaian melalui olah tanah selama 2 hari, kemudian dibiarkan selama mibnimal 2 hari, kemudian dibiarkan mengering sampai 7 hari agar gabah yang ada dalam tanah tumbuh. Setelah itu , tanah diolah kembali sekaligus membersihkan lahan dari tanaman padi yang tumbuh. Bedengan dibuat dengan tinggi 5-10 cm, lebar 110 cm dan panjang disesuaikan dengan ukuran petakan sawah dan kebutuhan luas lahan untuk persemaian adalah 4% dari luas areal pertanaman.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback