Browsing by Author "Hikmah, Zaqiah M."
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemDinamika Perkembangan OPT Padi pada Pemupukan Silika di Beberapa Populasi(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Hikmah, Zaqiah M.; Susanti, Zuziana; Firmansyah, Imam Uddin; Sriyana; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianTingkat perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan salah satu penyebab produksi padi menurun. Pengendalian dan komponen budidaya yang tepat diharapkan dapat mengendalikan perkembangan OPT. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemupukan Silika terhadap dinamika perkembangan OPT pada beberapa populasi tanaman. Penelitian dilakukan di KP. Sukamandi pada bulan April - September 2018. Penelitian menggunakan varietas Inpari 32, pupuk 180 kg N, 45 kg P2O5, 45 kg K2O, dan Biosilika 3 l/ha. Rancangan yang digunakan adalah RAK dengan 3 taraf populasi yaitu populasi 213.000/ha dengan legowo 2:1, populasi 400.000/ha dengan legowo 4:1 semua sisip, dan populasi lebih dari 400.000 dengan tabela (tanam benih langsung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan OPT berupa hama dan penyakit memberikan respon yang berbeda sebelum dan sesudah aplikasi silika. Perkembangan hama putih palsu setelah aplikasi silica menurun. Awal serangan mencapai 12% menjadi dibawah 3% dan tingkat serangan tertinggi pada tabela. Aplikasi silica mampu menurunkan tingkat serangan penyakit kerdil rumput dari 1,5% menjadi dibawah 0,5%. Berbeda dengan kerdil hampa, aplikasi silica dapat menurunkan serangan kerdil hampa sampai 66% pada populasi 213.000 tanaman/ha dan 400.000 tanaman/ha namun tidak jika populasi lebih dari 400.000 tanaman/ha. Kerdil hampa mampu menurunkan produktivitas padi yaitu pada tabela dengan populasi lebih dari 400.000 tanaman/ha dan hanya mampu berproduksi gabah 4,89 t/ha. Hasil tertinggi diperoleh pada populasi 400.000 yaitu pada jarwo 4:1 mencapai 10,49 t/ha GKG tanpa serangan kerdil hampa.
- ItemPengaruh Pengelolaan Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi di Lahan Rawa Lebak Dangkal(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Pratiwi, Gagad R.; Hikmah, Zaqiah M.; Rozakurniati; Jamil, AliSalah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan kebutuhan pangan dalam negeri adalah dengan meningkatkan luasan pertanaman padi terutama di lahan sub optimal. Lahan rawa lebak merupakan salah satu lahan sub optimal yang mempunyai potensi untuk pengembangan padi. Permasalahan gulma menjadi salah satu kendala dalam budidaya padi di lahan rawa lebak dangkal. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan rawa lebak dangkal di Kayu Agung, Kab. OKI, Provinsi Sumatera Selatan selama musim tanam 2014 yang disusun menggunakan rancangan split-split plot dengan 3 ulangan. Petak utama terdiri dari pengolahan tanah, yaitu tanpa olah tanah dan olah tanah. Anak petak adalah varietas, terdiri dari Siputih (varietas lokal) dan Inpara 4 (VUB). Anak-anak petak terdiri dari cara pengendalian gulma terdiri dari tanpa pengendalian, manual, herbisida pra tanam+manual, herbisida pra tanam, herbisida pasca tumbuh, herbisida pra tanam dan pasca tumbuh, serta manual+herbisida pra tanam+herbisida pasca tumbuh. Parameter yang diamati adalah identifikasi jenis, populasi dan biomas gulma selama fase pertumbuhan vegetatif dan generatif, pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan, data komponen hasil yaitu jumlah malai per rumpun, jumlah gabah per malai, persen gabah isi, bobot 1000 butir dan hasil. Pengendalian gulma pada lahan rawa lebak dangkal lebih efektif bila dilakukan pengolahan tanah dengan pengelolaan gulma secara manual dikombinasikan dengan penggunaan herbisida pra tanam dan pasca tumbuh. Adanya investasi gulma di lahan rawa lebak dangkal dapat menurunkan produksi hingga 38% bila tidak dikendalikan dengan tepat
- ItemSistem Tanam Padi Yang Optimal Untuk Produksi Padi Maksimal(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Hikmah, Zaqiah M.; Pratiwi, Gagad R.; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiRata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 252 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya angka kelahiran. Padi sebagai bahan pangan pokok penduduk Indonesia maka bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan padi juga semakin meningkat. Tantangan dalam produksi padi saat ini adalah adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian, rusaknya infrastruktur irigasi, lingkungan dan semakin terbatasnya sumber air. Namun demikian, peningkatan produksi padi masih dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi pertanaman melalui penggunaan sistem tanam yang tepat, teknik yang benar dan hasil optimal sesuai dengan spesifik lokasi. Tujuan penulisan review ini untuk mengetahui sistem tanam yang optimal yang sesuai spesifikasi lokasi sehingga diperoleh pertumbuhan dan produksi padi yang maksimal. Beberapa sistem tanam yang telah dikenal yaitu sistem tanam tegel, legowo 2:1, legowo 4:1 dan legowo 8:1 telah diterapkan dibeberapa daerah. Keuntungan penerapan sistem jajar legowo diantaranya meningkatkan populasi tanaman, memudahkan dalam perawatan tanaman padi baik saat pemupukan maupun perawatan tanaman. Sistem tanam jajar legowo merupakan salah satu metode intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui peningkatan populasi tanaman dengan memanipulasi jarak tanam. Sistem tanam yang terbaik berdasarkan hasil penelitian di beberapa lokasi, varietas dan tahun menunjukkan bahwa legowo 2:1 mampu meningkatkan produksi rata-rata 19,9% hingga 22% dibandingkan tegel.