Browsing by Author "Harni, Rita"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
- ItemDAMPAK KERUSAKAN OLEH JAMUR KONTAMINAN PADA BIJI KAKAO SERTA TEKNOLOGI PENGENDALIANNYA(IAARD Press, 2014) Amaria, Widi; Iflah, Tajul; Harni, Rita; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianMutu biji kakao kering dapat dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya kerusakan yang disebabkan oleh jamur kontaminan penghasil toksin (mikotoksin). Keberadaan jamur tersebut dapat dideteksi sejak kegiatan panen dan pasca panen, seperti sortasi, fermentasi, pencucian, pengeringan, dan penyimpanan. Jenis jamur kontaminan yang sering ditemukan selama tahapan ini berlangsung antara lain marga Aspergillus, Penicillium, Fusarium, Rhizopus, dan Mucor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur antara lain: suhu dan kelembaban, kadar air, aktivitas serangga, dan penanganan pascapanen. Mikotoksin dihasilkan dari metabolit jamur-jamur kontaminan, dan jenis yang mendominasi pada biji kakao adalah aflatoksin dan okratoksin. Kedua jenis mikotoksin tersebut selain dapat menurunkan mutu maupun kuantitas biji dan produk olahannya, juga bersifat toksik/racun yang berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker hati dan ginjal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian terhadap jamur kontaminan penghasil mikotoksin pada semua tahapan kegiatan untuk memperoleh biji kakao kering dengan mutu terbaik.
- ItemKETAHANAN BEBERAPA NOMOR DAN VARIETAS NILAM TERHADAP NEMATODA PELUKA AKAR Pratylenchus brachyurus (GODFREY)(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) Harni, Rita; Mustika, Ika; Hobir, Hobir
- ItemMEKANISME BAKTERI ENDOFIT MENGENDALIKAN NEMATODA Pratylenchus brachyurus PADA TANAMAN NILAM(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2012) Harni, Rita; Supramana, Supramana; Sinaga, Meity S.; Giyanto, Giyanto; Supriadi, Supriadi
- ItemPengaruh Infestasi Pratylenchus brachyurus, Meloidogyne incognita dan Radhopulus Similis Pada Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.)(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2000) Harni, Rita; Mustika, Ika; -
- ItemPERANAN AGENS HAYATI DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH PADA TANAMAN KARET The Role Of Biocontrol Agents To Control White Root Disease In Rubber(Puslitbang Perkebunan, ) Amaria, Widi; (Phytopathology), (H-index: 2), Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar; Khaerati, Khaerati; Harni, Rita
- ItemPOTENSI BAKTERI ENDOFIT MENGENDALIKAN NEMATODA PARASIT PADA TANAMAN KOPI(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2013-12) Harni, RitaKopi merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kendala dalam budidaya tanaman kopi adalah adanya serangan nematoda parasit tanaman yaitu Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Serangan OPT ini dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan menurunkan produksi baik kuantitas maupun kualitas. Gejala serangan nematoda pada tanaman kopi adalah pertumbuhan terhambat, daun-daun menguning, layu dan gugur, cabang-cabang samping tidak tumbuh. Gejala pada akar terdapat luka-luka (root lesion) yang berwarna coklat kehitaman dan akhirnya akar menjadi busuk. Serangan nematoda dapat menyebabkan penurunan produksi sampai 57%, sedangkan serangan R. similis bersama-sama dengan P. coffeae pada kopi Arabika dapat mengakibatkan kerusakan 80% dan tanaman akan mati pada umur kurang dari 3 tahun. Pengendalian nematoda pada tanaman kopi dianjurkan mengunakan teknologi yang ramah lingkungan diantaranya mengunakan bakteri endofit. Pengunaan bakteri endofit untuk mengendalikan nematoda pada tanaman kopi potensinya sangat menjanjikan, karena bakteri endofit mampu sebagai agens biokontrol, dan pemacu pertumbuhan. Cara isolasi, perbanyakan dan aplikiasinya sangat mudah.
- ItemPOTENSI CENDAWAN ENDOFIT SEBAGAI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO(2017-12) Harni, Rita; KhaeratiPenyakit busuk buah kakao (BBK) yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora merupakan penyakit penting pada tanaman kakao. Akibat serangan penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan hasil 20-40% diseluruh dunia dan kerugian akan meningkat terutama di daerah dengan curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Di Indonesia kerugian akibat penyakit ini dapat mencapai 100% terutama pada saat musim hujan. Pengendalian penyakit busuk buah kakao yang dilakukan petani adalah mengunakan pestisida kimia. Pengunaan pestisida kimia terus menerus dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, merusak kesehatan, dan terjadi resistensi pada patogen. Untuk itu pengandalian penyakit busuk buah diarahkan kepada pengendalian yang ramah lingkungan yaitu mengunakan agens hayati cendawan endofit. Cendawan endofit mempunyai prospek yang baik sebagai agensia hayati untuk pengendalian penyakit busuk buah kakao karena mereka tidak harus bersaing dalam ekosistem yang baru dan kompleks. Kelebihan lainnya, endofit juga mampu sebagai perangsang tumbuh, pemicu inang untuk memproduksi senyawa untuk pertahanan tanaman seperti fitoaleksin, bertahan dalam kondisi stres. Mekanisme endofit dalam mengendalikan cendawan adalah menginduksi ketahanan tanaman, menghasilkan senyawa metabolit yang beracun bagi patogen, atau terjadinya kompetisi ruang dan nutrisi, mereduksi produksi toksin yang dihasilkan oleh patogen sehingga tidak patogenik terhadap tanaman. Indonesia sebagai negara yang memiliki keragaman hayati tinggi, eksplorasi, dan pemanfaatan endofit sebagai agensia hayati sudah saatnya ditingkatkan untuk mendukung program pengendalian hama/ penyakit terpadu. Pengunaan endofit untuk mengendalikan penyakit busuk buah kakao telah dilaporkan oleh beberapa peneliti dan memberikan hasil yang efektif untuk mengendalikan penyakit tersebut.
- ItemRESISTENSI TANAMAN TERHADAP NEMATODA PARASIT(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-12) Harni, RitaNematoda parasit tanaman merupakan salah satu faktor pembatas produksi pertanian. Akibat serangan nematoda dapat menurunkan produksi baik kualitas maupun kuantitas. Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh nematoda dapat menggunakan tanaman yang tahan. Resistensi terhadap nematoda dapat berupa mekanisme ketahanan sebelum atau sesudah infeksi. Ketahanan sebelum infeksi terjadi pada permukaan akar atau di sekitar rizosfir, akan mempengaruhi penetrasi nematoda ke dalam akar. Mekanisme resistensi setelah terjadi infeksi dapat mempengaruhi proses fisiologis di dalam akar, seperti: mencegah proses makan nematoda, mencegah terbentuknya feeding site, menghambat perkembangan nematoda, dan menghambat reproduksi nematoda, karena pengaruh reaksi hipersensitif, akumulasi fitoaleksin dan PR protein. Mekanisme resistensi terhadap nematoda adalah rangkaian dari perubahan dalam ekpresi gen dan metabolisme sel. Berbagai gen ketahanan terhadap nematoda telah diperoleh diantaranya gen Mi, H1 dan HS1Pro-1
- ItemSERAI WANGI SEBAGAI PESTISIDA NABATI PENGENDALIAN PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK UNTUK MENDUKUNG BIOINDUSTRI KAKAO(IAARD Press, 2014) Harni, Rita; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPenyakit pembuluh kayu (vascular streak dieback/VSD) merupakan penyakit utama pada tanaman kakao di Indonesia. Penyakit ini tidak hanya menurunkan produksi tetapi juga menyebabkan kematian tanaman. Pengendalian penyakit tanaman sesuai dengan teknik pengendalian hama terpadu (PHT) adalah mudah didapat, murah, dan ramah lingkungan, salah satunya adalah penggunaan pestisida nabati. Teknik pengendalian ini sesuai dengan prinsip bioindustri, yaitu ramah lingkungan. Serai wangi dapat digunakan sebagai pestisida nabati karena sifat dari bahan aktifnya yang tidak toksik, sistemik, kompatibel dengan teknik pengendalian lain, mudah terurai dan lebih ramah lingkungan. Pestisida nabati dari minyak serai wangi telah terbukti efektif untuk mengendalikan penyakit jaringan pembuluh atau VSD di pembibitan dan lapangan. Pengunaan minyak serai wangi di pembibitan dapat memperlambat munculnya gejala (masa inkubasi) dan intensitas serangan VSD, sedangkan di lapangan minyak serai wangi dapat menekan perkembangan penyakit, dimana penekanannya sama dengan pestisida sintetik. Di samping itu minyak serai wangi juga dapat mengendalikan penyakit busuk buah kakao (BBK), hama penggerek buah kakao (PBK), dan hama Helopeltis antonii.
- ItemTeknologi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi(IAARD Press, 2015) Harni, Rita; Samsudin, Samsudin; Amaria, Widi; Indriati, Gusti; Soesanthy, Funny; Khaerati, Khaerati; Taufiq, Efi; Hasibuan, Abdul Muis; Hapsari, Arlia Dwi
- ItemTeknologi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kopi(IAARD Press, 2018) Harni, Rita; Samsudin, Samsudin; Amaria, Widi; Indriati, Gusti; Soesanthy, Funny; Khaerari, Khaerati; Taufik, Efi; Hasibuan, Abdul Muis; Hapsari, Arlia Dwi; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianHama dan penyakit tanaman kopi merupakan salah satu penyebab menurunnya produksi dan produktivitas kopi di Indonesia. Upaya pengendalian hama dan penyakit kopi umumnya masih tergantung pada penggunaan pestisida kimia sintetik. Seiring dengan kesadaran akan bahaya residu racun pada produk kopi dan cemaran logam berat terhadap ekosistem pertanian, maka tuntutan akan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan semakin meningkat. Buku ini memberikan informasi tentang biologi, morfologi, gejala serangan, faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan hama dan penyakit pada tanaman kopi, serta teknologi pengendaliannya secara terperinci.