Browsing by Author "Dariani, Wiwik"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenyidikan Kasus Kematian Babi di Kabupaten Minahasa dan Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2023(2023-12-15) Dariani, Wiwik; Syahril Sulaiman; SukriTerjadi kematian babi di Desa Tounelet 1 Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa dan di Desa Matani Satu Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan dan selanjutnya dilakukan penyidikan untuk mengetahui penyebab kematian. Penyidikan dillakukan dengan pengumpulkan data dan informasi serta pengambilan spesimen di lapangan untuk mengetahui penyebab kasus kematian pada babi di dua kabupaten tersebut. Gejala klinis yang teramati antara lain nafsu makan menurun bahkan hilang, demam, bintik bintik kemerahan di kulit, diare, abortus, dan perdarahan pada telinga dan mulut. Berdasarkan kerangka waktu, masa inkubasi berkisar 4 hari. Hasil pengujian laboratorium menyatakan bahwa kematian babi di Kabupaten Minahasa karena penyakit African Swine Fever dan Clasical Swine Fever, sedangkan kematian babi di Kabupaten Minahasa Selatan disebabkan bukan karena African Swine Fever dan Classical Swine Fever. Munculnya kasus African Swine Fever dan Classical Swine Fever di peternakan di Desa Tounelet 1 Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa diduga akibat kontak dengan angkutan babi dan pakan. Pelaksananaan biosekuriti, pemberian vitamin, komunikasi, informasi, dan edukasi peternak merupakan langkah pengendalian dan pencegahan penyakit
- ItemPrevalensi Coccidiosis pada Ayam Ras di Wilayah Layanan Balai Besar Veteriner Maros(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021-04) Sulaxono, Hadi; Sulaxono, Ratna Loventa; Dariani, Wiwik; Salam, St Aminah; Balai Besar Veteriner MarosCoccidiosis merupakan penyakit parasiter yang disebabkan oleh Eimeria spp., yang menyebkan kerugian ekonomis akibat patologis yang ditimbulkan. Penyakit menyerang berbagai ras unggas, ayam broiler, ayam layer dan ayam buras serta burung. Surveilans aktif telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk mengetahui prevalensi Coccidiosis pada ayam broiler dan ayam layer di daerah sentra pengembangan ayam ras ini. Sampel untuk pengujian berupa tinja segar ayam yang diambil langsung dari ayam dalam kandang. Sebanyak 276 sampel tinja ayam yang berasal sari 120 tinja ayam broiler, 156 ayam layer dari 4 kabupaten, yaitu Sidenreng Rappang, Pinrang, Bau-bau dan Maros telah diuji apung untuk mengetahui ada tidaknya ookista Eimeria spp. Hasilnya menunjukkan bahwa prevalensi coccidiosis pada ayam broiler sebesar 25,00% sedangkan pada ayam layer sebesar 1,28%. Infestasi Eimeria spp pada ayam layer ditemukan pada ayam layer di Pnrang sebesar 33,33% dan pada ayam broiler di Maros sebesar 25%.
- ItemPrevalensi Coccidiosis pada Ayam Ras di Wilayah Layanan Balai Besar Veteriner Maros(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021) Hadi, Sulaxono; Sulaxono, Ratna Loventa; Dariani, Wiwik; Salam, St Aminah; Balai Besar Veteriner MarosCoccidiosis merupakan penyakit parasiter yang disebabkan oleh Eimeria spp., yang menyebkan kerugian ekonomis akibat patologis yang ditimbulkan. Penyakit menyerang berbagai ras unggas, ayam broiler, ayam layer dan ayam buras serta burung. Surveilans aktif telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk mengetahui prevalensi Coccidiosis pada ayam broiler dan ayam layer di daerah sentra pengembangan ayam ras ini. Sampel untuk pengujian berupa tinja segar ayam yang diambil langsung dari ayam dalam kandang. Sebanyak 276 sampel tinja ayam yang berasal sari 120 tinja ayam broiler, 156 ayam layer dari 4 kabupaten, yaitu Sidenreng Rappang, Pinrang, Bau-bau dan Maros telah diuji apung untuk mengetahui ada tidaknya ookista Eimeria spp. Hasilnya menunjukkan bahwa prevalensi coccidiosis pada ayam broiler sebesar 25,00% sedangkan pada ayam layer sebesar 1,28%. Infestasi Eimeria spp pada ayam layer ditemukan pada ayam layer di Pnrang sebesar 33,33% dan pada ayam broiler di Maros sebesar 25%
- ItemSurvey Triangulasi pada Hewan Domestik di Pulau Sulawesi : Hasil Pengujian Round 1 Sulawesi Utara dan Gorontalo Tahun 2016(Balai Besar Veteriner Maros, 2017) Muflihanah; Hendrawati, Ferra; Zakaria, Faizal; Djatmikowati, Titis Furi; Dariani, Wiwik; Amaliah, Fitri; Supri; Firdaus, Taman; Said, Sitti Hartati; Hadi, Sulaxono; Zenal, Farida Camallia; Arasy, Ali Risqi; Hartaningsih, Nining; Harsono, Audi Tr; RamlanPenyakit zoonosis berdampak pada manusia dan ekonomi secara global. Terdapat kurang lebih 75% penyakit yang baru muncul (emerging diseases) merupakan zoonosis. Dalam era globalisasi dan perdagangan, perjalanan penyakit ini sangat cepat berpengaruh pada kesehatan masyarakat dan ekonomi. Melalui program USAID-EPT 2 program, FAO ECTAD Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBVet Maros) dan PREDICT2 melakukan surveilans triangulasi dan pengumpulan sampel ternak (hewan domestik) dalam rangka memahami potensi penularan patogen dari satwa liar ke hewan domestik dan manusia. Tujuan surveilans triangulasi adalah untuk mengindentifikasi ancaman virus zoonosis pada interface penularan patogen pada ternak dari satwa liar yang berisiko tinggi, mengidentifikasi faktor biologi yang menggerakkan munculnya, penularan dan penyebaran penyakit zoonosis pada ternak dan kaitannya dengan satwa liar serta memperkirakan risiko relatif spillover patogen yang tidak dikenal atau dikenal dari satwa liar ke hewan domestik, yang memungkinkan penularan virus zoonosis antar wilayah. Desain surveilans adalah berbasis risiko untuk meningkatkan kemungkinan deteksi virus. dengan populasi target hewan domestik yang diternakkan (sapi, kerbau, kuda, babi, kambing) yang memiliki keterkaitan (interface) yang tinggi dengan satwa liar di dua Kabupaten Provinsi Gorontalo (Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato) dan Sulawesi Utara (Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan, Minahasa dan Kota Tomohon). Telah dilakukan pengujian terhadap 172 sampel swab rektal untiuk mendeteksi lima target family virus yaitu Influenza (HPAI, Human Flu), Paramyxovirus (Nipah, Hendra), Coronavirus (SARS, MersCov), Filovirus (Ebola), Flavivirus (JE) menggunakan protokol PREDICT dengan teknik PCR konvensional. Hasil menunjukkan sebanyak 6,97% sampel presumptif positif terhadap Influenza A, 0,58% presumptif positif terhadap paramyxovirus, dan 172 sampel presumptif negatif terhadap Coronavirus, Flavivirus dan Filovirus
- ItemSurvey Triangulasi pada Hewan Domestik di Pulau Sulawesi : Hasil Pengujian Round 1 Sulawesi Utara dan Gorontalo Tahun 2016(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Muflihanah; Hendrawati, Ferra; Zakaria, Faizal; Djatmikowati, Titis Furi; Dariani, Wiwik; Amaliah, Fitri; Supri; Firdaus, Taman; Said, Sitti Hartati; Hadi, Sulaxono; Zenal, Farida Camalia; Arasy, Ali Risqi; Hartaningsih, Nining; Harsono, Audi TriPenyakit zoonosis berdampak pada manusia dan ekonomi secara global. Terdapat kurang lebih 75% penyakit yang baru muncul (emerging diseases) merupakan zoonosis. Dalam era globalisasi dan perdagangan, perjalanan penyakit ini sangat cepat berpengaruh pada kesehatan masyarakat dan ekonomi. Melalui program USAID-EPT 2 program, FAO ECTAD Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBVet Maros) dan PREDICT2 melakukan surveilans triangulasi dan pengumpulan sampel ternak (hewan domestik) dalam rangka memahami potensi penularan patogen dari satwa liar ke hewan domestik dan manusia. Tujuan surveilans triangulasi adalah untuk mengindentifikasi ancaman virus zoonosis pada interface penularan patogen pada ternak dari satwa liar yang berisiko tinggi, mengidentifikasi faktor biologi yang menggerakkan munculnya, penularan dan penyebaran penyakit zoonosis pada ternak dan kaitannya dengan satwa liar serta memperkirakan risiko relatif spillover patogen yang tidak dikenal atau dikenal dari satwa liar ke hewan domestik, yang memungkinkan penularan virus zoonosis antar wilayah. Desain surveilans adalah berbasis risiko untuk meningkatkan kemungkinan deteksi virus. dengan populasi target hewan domestik yang diternakkan (sapi, kerbau, kuda, babi, kambing) yang memiliki keterkaitan (interface) yang tinggi dengan satwa liar di dua Kabupaten Provinsi Gorontalo (Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato) dan Sulawesi Utara (Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan, Minahasa dan Kota Tomohon). Telah dilakukan pengujian terhadap 172 sampel swab rektal untiuk mendeteksi lima target family virus yaitu Influenza (HPAI, Human Flu), Paramyxovirus (Nipah, Hendra), Coronavirus (SARS, MersCov), Filovirus (Ebola), Flavivirus (JE) menggunakan protokol PREDICT dengan teknik PCR konvensional. Hasil menunjukkan sebanyak 6,97% sampel presumptif positif terhadap Influenza A, 0,58% presumptif positif terhadap paramyxovirus, dan 172 sampel presumptif negatif terhadap Coronavirus, Flavivirus dan Filovirus.