Browsing by Author "Atikah, Neneng"
Now showing 1 - 17 of 17
Results Per Page
Sort Options
- ItemDeteksi Gen Resistan Siprofloksasin qnrA, qnrB, dan qnrS pada Escherichia coli Multiresistan Kolistin dan Siprofloksasin(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Palupi, Maria Fatima; Andesfha, Ernes; Hayati, Meutia; Kartini, Dina; Nugraha, Eli; Atikah, Neneng; Direktorat Kesehatan HewanResistansi terhadap siprofloksasin dan kolistin yang merupakan Highest Priority Critically Important Antimicrobials for Human Medicine merupakan ancaman yang serius bagi dunia kesehatan. Penyebaran gen resistan melalui plasmid meningkatkan risiko meluasnya resistansi suatu antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen resistansi siprofloksasin yang berada di plasmid yaitu qnrA, qnrB, dan qnrS pada 20 isolat Escherichia coli resistan kolistin-siprofloksasin. Kedua puluh isolat tersebut telah dideteksi ada tidaknya gen mcr-1 dan didapatkan 15 isolat memiliki gen mcr-1. Dua puluh arsip isolat E. coli resistan kolistin-siprofloksasin arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan hasil isolasi tahun 2019 diuji deteksi gen qnrA, qnrB, dan qnrS dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Berdasarkan uji PCR terhadap 20 isolat tersebut didapatkan 7 isolat (35%) memiliki gen qnrA, 4 isolat (20%) memiliki gen qnrB, 3 isolat (15%) memiliki gen qnrS, 2 isolat (10%) memiliki gen qnrA serta qnrS, dan 4 isolat (20%) negatif terhadap ketiga gen tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ancaman resistansi yang serius mengingat isolat yang digunakan resistan terhadap kolistin dan siprofloksasin serta gen yang ditemukan berada di plasmid sehingga dapat disebarkan melalui konjugasi bakteri.
- ItemDeteksi kontaminasi Mycoplasma Gallisepticum pada Vaksin Virus Live dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Konvensional(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2021) Andesfha, Ernes; Firmanta P., Joen; Istiyaningsih; Kartini, Dina; Sarji; Hayati, Meutia; Amijaya, Deden; Atikah, Neneng; Patrianegari, Citra; Arofah, Sri
- ItemEfektifitas Vaksin Infectious Coryza terhadap Status Kekebalan pada Pre-vaksinasi Ayam Kampung, Pre-vaksinasi dan Pasca-vaksinasi Ayam Petelur di 5 Provinsi Indonesia(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2012) Maizir, Ahmad; Syaefurrosad; Andesfha, Ernes; Atikah, Neneng; Isriyanthi, Ni Made Ria
- ItemEvaluasi Nilai Konsentrasi Hambat Minimum Siprofloksasin Terhadap Isolat Escherichia coli dari Usap Kloaka Broiler(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Palupi, Maria Fatima; Nugraha, Eli; Hayati, Meutia; Atikah, Neneng; Direktorat Kesehatan HewanSiprofloksasin merupakan antimikroba golongan kuinolon yang masuk dalam Highest Priority Critically Important Antimicrobials for Human yang juga digunakan sebagai teraputik di hewan produksi di Indonesia. Salah satu parameter farmakologi yang penting bagi evaluasi antimikroba adalah nilai konsentrasi hambat minimum (KHM). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai KHM siprofloksasin terhadap Escherichia coli yang diisolasi dari usap kloaka broiler. Nilai KHM sangat berguna untuk mendapatkan praduga prevalensi resistansi siprofloksasin dan mendapatkan isolat kandidat E. coli yang digunakan untuk uji mutant prevention concentration (MPC) siprofloksasin terhadap E. coli. Sebanyak 159 isolat E. coli arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan yang diisolasi dari usap kloaka broiler pada tahun 2019 diuji nilai KHM dan patogenesitasnya. Isolat berasal dari usap kloaka broiler yang daimbil dari 48 peternakan dari tujuh provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Banten. Uji nilai KHM dilakukan dengan metode agar dilution dan uji patogenesitas dilakukan dengan menggunakan uji Congo Red. Isolat dinyatakan tidak peka atau resistan siprofloksasin apabila nilai KHMnya > 4 Ī¼g/mL. Adapun isolat E. coli dapat digunakan sebagai kandidat uji MPC jika nilai KHMnya < 4 Ī¼g/mL dan bersifat patogenik. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai KHM berkisar 0.25ā32 Ī¼g/mL dengan 94 isolat E. coli (59.12%) resistan terhadap siprofloksasin dan 41 isolat resistan patogenik (25.79%). Hasil uji juga mendapatkan 24 isolat E. coli patogenik yang dapat digunakan sebagai kandidat uji MPC dengan nilai KHM berkisar 0.25-2 Ī¼g/mL. Data ini menunjukkan bahwa resistansi E. coli terhadap siprofloksasin adalah tinggi dan data KHM untuk menentukan kandidat isolat E. coli untuk uji MPC sangat penting.
- ItemGambaran Seroprevalensi Mycoplasma Gallisepticum pada Ayam Layer dengan Uji RPA dan ELISA(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Hayati, Meutia; Astuti, Lilis Sri; Istiyaningsih; Andesfha, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Daulay, Khairul; Amijaya, Deden; Sarji; Atikah, Neneng
- ItemIsolasi dan Identifikasi Salmonella Sp dan Escherichia Coli dalam Rangka Pemetaan Resistensi Antimikroba di Peternakan Ayam Petelur dan Pedaging di 5 Provinsi di Pulau Jawa(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Rahayuningtyas, Irma; Astuti, Lilis Sri; Istiyaningsih; Andesfha, Ernes; Atikah, NenengPenyakit enteritis banyak disebabkan oleh Salmonella sp. dan E. coli yang menginfeksi unggas, mamalia, dan manusia. Bakteri tersebut sangat berbahaya bilamana resisten terhadap antimikroba dan mempunyai gen yang dapat menyebarkan sifat resistensinya ke manusia melalui konsumsi produk unggas yang tercemar bakteri tersebut. Pengkajian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat Salmonella sp. dan E. coli dalam rangka pemetaan AMR di peternakan ayam petelur dan pedaging dari 5 Provinsi di Pulau Jawa. Sampel dari swab kloaka ayam petelur 282, ayam broiler 173, dan pakan ayam 66 yang diambil secara proporsional dengan metode isolasi sesuai SNI 2987:2008. Isolat Salmonella sp. diidentifikasi sampai tingkat serotipe dengan metode PCR dan Sequencing dengan primer spesifik Salmonella enteritidis dan Salmonella thyphimurium, sedangkan isolat E. coli dilakukan uji patogenitas secara invitro dengan media congo red. Hasil isolasi dari 282 swab kloaka ayam petelur diperoleh 9 (3,2%) isolat Salmonella sp. dan 268 (95%) isolat E. coli, dari 273 swab kloaka ayam pedaging diperoleh 34 (12,4%) isolat Salmonella sp. dan 258 (94,5%) isolat E. coli, sedangkan dari 66 pakan tidak diperoleh isolat Salmonella sp. tetapi diperoleh 25 (37,9%) isolat E. coli. Hasil uji serotipe 43 isolat Salmonella sp. dinyatakan : 21 isolat Salmonella enteritidis, 19 isolat Salmonella thyphimurium, 2 isolat Salmonella waycross, dan 1 isolat Salmonella typhi. Hasil uji patogenitas 268 isolat E. coli, yang bersifat patogen sebanyak 48 (17,9%) berasal dari ayam petelur, 39 (15,1%) berasal dari ayam pedaging, dan 1 (4%) dari pakan. Semua isolat selanjutnya akan dilakukan uji resistensi antimikroba oleh Unit Uji Farmasetik dan Premiks. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa beberapa peternakan ayam petelur dan pedaging sudah terinfeksi oleh S. enteritidis, S. typhimurium, dan E. coli patogen yang sangat berbahaya bagi manusia, hal ini perlu ditindaklanjuti dengan perbaikan sistem biosekuriti pada peternakan ayam dibawah pengawasan Dinas terkait, serta program monitoring untuk mengontrol cemaran di peternakan ayam tersebut.
- ItemIsolasi dan Identifikasi Salmonella sp. pada Ayam Petelur di Indonesia dengan Teknik Kultur dan Serotyping menggunakan PCR(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2017) Rahayuningtyas, Irma; Andesfha, Ernes; Istiyaningsih; Astuti, Lilis Sri; Atikah, Neneng
- ItemIsolasi Escherichia coli dan Deteksi Gen mobilized colistin resistance (mcr)-1 pada Escherichia coli Resistan Kolistin dari Sampel Usap Kloaka Broiler di Tujuh Provinsi di Indonesia(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Andesfha, Ernes; Hayati, Meutia; Kartini, Dina; Palupi, Maria Fatima; Atikah, Neneng; Istiyaningsih; Firmanta, Joen; Rianti, Novy; Sarji; Amijaya, Deden; Nurhidayah; Komariah, Siti; Arofah, Sri
- ItemKajian Serologis Chlamydophila abortus pada Sapi Betina di beberapa Wilayah Indonesia Tahun 2011(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Hayati, Meutia; Atikah, Neneng; Maizir, Ahmad; Syaefurrosad
- ItemPengaruh Pemberian Kolistin Sulfat terhadap Penambahan Berat Badan Broiler(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2019) Palupi, Maria Fatima; Maheshwari, Hera; Darusman, Huda S.; Sudarnika, Etih; Wibawan, I Wayan T.; Atikah, Neneng
- ItemPengujian Mutu Vaksin Mycoplasma gallisepticum strain F, ts11, 104, dan R-980 pada Ayam SPF Menggunakan Metode uji ELISA, SPA, Kandungan Bakteri, dan Analisis Koefisien Kappa(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2018) Andesfha, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Istiyaningsih; Atikah, Neneng; Sarji
- ItemPengujian Vaksin Bakteri Actinobacillus Pleuropneumoniae Serotype 1-2-3-4-5-dan-7(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Andesfha, Ernes; Atikah, Neneng; Hayati, Mutia; Sarji; Isriyanthi, Ni Made Ria
- ItemResistensi Isolat Escherichia Coli dari Ayam Layer terhadap Kolistin Sulfat berdasarkan Minimum Inhibitory Concentration (MIC)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2016) Palupi, Maria Fatima; Nurhidayah; Meutia, Hayati; Atikah, Neneng
- ItemStudi Mutu Vaksin Septicemia Epizootica (SE) pada Sapi di Empat Provinsi di Indonesia Tahun 2014(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Astuti, Lilis Sri; Istiyaningsih; Daulay, Khairul; Sarji; Amijaya, Deden; Atikah, Neneng; Hayati, Meutia; Andesfha, Ernes
- ItemStudi Penyakit Koksidiosis Pada Sapi Betina di 9 Propinsi di Indonesia Tahun 2011(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2012) Fitriastuti, Erna Rahmawati; Atikah, Neneng; Istriyanthi, Ni Made Ria
- ItemTransfer Gen Mobilized Colistin Resistance (MCR)-1 dari Escherichia Coli Resistan Kolistin ke Salmonella Enteritidis ATCC 13076(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Palupi, Maria Fatima; Wibawan, I Wayan Teguh; Sudarnika, Etih; Maheshwari, Hera; Darusman, Huda S.; Andhesfa, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Atikah, NenengRisiko kegagalan kolistin sebagai last drug choice untuk pengobatan infeksi gram negatif patogen multiresistansi semakin besar ketika ditemukan adanya gen mobilized colistin resistance (mcr)-1. Gen ini dengan mudah berpindah antarspesies bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transfer gen mcr-1 dari Escherichia coli resistan kolistin ke bakteri zoonosis Salmonella enteritica serotype Enteritidis ATCC 13076 yang peka terhadap kolistin. Transfer gen mcr-1 dilakukan dengan konjugasi. Sebanyak 68 isolat E. coli resistan kolistin digunakan sebagai donor. Uji kepekaan kolistin sulfat dilakukan dengan menggunakan metode agar dilution. Uji identiļ¬ kasi gen mcr-1 dan S. Enteritidis setelah konjugasi dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR). Transfer gen mcr-1 melalui konjugasi berhasil dilakukan dari donor isolat E. coli DI15 ke S. Enteritidis. Hasil uji kepekaan atau resistansi dan PCR menunjukkan resipien S. Enteritidis yang menjadi resistan kolistin memiliki gen mcr-1 dan juga menjadi resistan terhadap doksisiklin sebagaimana sifat multiresistansi dari donor, E. coli DI15, yang juga resistan terhadap doksisiklin. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk mengurangi penggunaan kolistin sulfat pada hewan produksi guna mengurangi risiko resistansi terhadap kolistin pada hewan maupun manusia.
- ItemUji Banding antar Laboratorium terhadap Titer Antibodi Ayam Pasca Vaksinasi Coryza dengan Metode HI (Haemaglutination Inhibition)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2012) Syaefurrosad; Atikah, Neneng; Isriyanthi, Ni Made Ria