Browsing by Author "Alfayanti"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemIDENTIFIKASI DAN DOMINANSI GULMA PADA PERTANAMAN PADI SAWAHDI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Farmanta, Y; Rosmanah, Siti; Alfayanti; BPTP JambiGulma merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya produksi padi karena dapat menurunkan produksi antara 6-87%. Pengetahuan tentang daur hidup gulma, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma, dan cara perkembang biakan gulma sangat penting diketahui untuk menentukan cara pengendalian terutama pegendalian di pertanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan dominansi gulma yang terdapat pada pertanaman padi sawah di Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian dilaksanakan di Desa Kota Pagu Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong pada bulan Desember sampai Februari 2016. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Pengumpulan data dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadrat. Pengambilan contoh gulma dilakukan dengan menggunakan kuadrat berukuran 1 x 1 m sebanyak 5 kali pada lahan seluas 1 ha yang dilakukan secara acak. Data yang dikumpulkan meliputi nama jenis gulma, jumlah individu dan kelindungan masing-masing jenis gulma. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengambilan gulma digunakan untuk mengetahui kerapatan relatif, frekuensi relatif, Summed Dominance Ratio (SDR) serta indeks dominansi menggunakan Indeks Simpson. Hasil identifikasi diperoleh sebanyak 10 jenis yang tersebar pada 6 famili dengan nilai SDR tertinggi pada jenis gulma Drymaria cordata (20,78%). Berdasarkan hasil analisis dominansi diperoleh nilai sebesar 0,12 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat psesies yang mendominasi spesies lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan stabil.
- ItemIDENTIFIKASI GULMA PADA DUA AGROEKOSISTEM YANG BERBEDA DI KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Rosmanah, Siti; Alfayanti; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKabupaten Seluma merupakan sentra pengembangan padi di Provinsi Bengkulu dengan agroekosistem terluas berupa lahan sawah irigasi dan rawa. Jenis rawa yang berada di Kabupaten Seluma adalah rawa pasang surut dan rawa lebak. Pengendalian gulma merupakan salah satu kendala yang dihadapi petani di dalam melakukan kegiatan budidaya. Agar pengendalian dapat dilakukan dengan optimal, maka perlu dilakukan identifikasi gulma untuk mengetahui jenis gulma dominan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan dominansi gulma dominan pada lahan sawah irigasi dan lahan rawa lebak di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Penelitian dilaksanakan pada Juli-Agustus 2016 pada lahan sawah irigasi dan rawa lebak luas areal penelitian ± 1,50 ha. Identifikasi gulma dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yang berukuran 1 x 1m sebanyak 10 ulangan yang diambil secara acak. Data yang dikumpulkan meliputi nama jenis gulma, nama famili serta jumlah individu masingmasing jenis. Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasi untuk diperolah nilai Summed Dominance Ratio (SDR) berdasarkan nilai kerapatan nisbi, frekuensi nisbi, dominansi nisbi serta nilai penting. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sebanyak 25 jenis gulma pada lahan sawah irigasi dan 23 jenis pada lahan rawa lebak. Jenis gulma yang dominan pada lahan sawah irigasi adalah Echinocloa colona (SDR 18,89%) dan Hedyotis corymbosa (12,52%), sedangkan pada lahan sawah rawa lebak adalah Fimbristylis miliacea (SDR 16,92%) dan Ludwigia octovalvis (16,18%). Pengendalian gulma dengan SDR tertinggi E. colonum dan F. miliacea dapat dilakukan dengan pengendalian secara budidaya yaitu pengenangan lebih awal ataupun penyiangan dengan tangan.
- ItemINTRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) INPARI 7 DAN 28 SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN VARIETAS DI KABUPATEN REJANG LEBONG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Farmanta, Yong; Rosmanah, Siti; Alfayanti; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungVarietas Unggul Baru (VUB) merupakan salah satu komponen teknologi yang berperan dalam peningkatan produksi padi. Introduksi dan penyebaran VUB harus dilakukan untuk memberikan alternatif pada petani dalam budidaya padi. Tujuan pengkajian untuk melihat keragaan pertumbuhan dan hasil padi varietas Inpari 7 dan 28 di Kabupaten Rejang Lebong. Pengkajian yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu varietas padi Inpari 7, 28 dan varietas lokal sebagai pembanding yang masing-masing diulang sebanyak 7 kali. Data yang dikumpulkan yaitu data pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah anakan), dan komponen hasil (panjang malai, gabah isi/malai, gabah hampa/malai, berat 1000 butir dan produktivitas). Data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut dengan DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Sedangkan untuk melihat pertumbuhan dan hasil secara deskriptif yaitu membandingkan hasil pengkajian dan deskripsi padi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Inpari 28 dan 7 dapat menjadi alternatif pilihan varietas yang dapat dibudidayakan oleh petani. Rata-rata produktifitas Inpari 7, Inpari 28 dan varietas lokal berturut-turut adalah 4,7 ton GKP/ha, 5,2 ton GKP/ha dan 5,00 ton GKP/ha.
- ItemKelayakan Usahatani Cabai dengan Penerapan Paket Teknologi Pengendalian Hama Terpadu di Provinsi Bengkulu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Alfayanti; Rosmanah, Siti; Artanti, Hertina; Harwanto; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianHama dan penyakit merupakan salah satu penyebab masih rendahnya produksi cabai. Kehilangan hasil yang diakibatkan karena adanya serangan hama penyakit berkisar antara 25-100% dengan intensitas yang berbeda. Pengendalian secara kimiawi yang banyak dilakukan petani mengakibatkan beberapa dampak seperti resistensi hama dan tingginya biaya pembelian pestisida. Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) dapat dilakukan sebagai solusi bagi petani. Namun perlu pengkajian terhadap penerapan paket PHT tersebut agar dapat diketahui paket yang layak untuk dikembangkan terutama layak secara ekonomi. Penelitian bertujuan untuk menentukan paket pengendalian hama terpadu cabai yang paling menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Penelitian dilakukan dari April-September 2017 di Desa Tangsi Duren, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah data primer berupa data usahatani untuk menghitung pendapatan dan kelayakan usahatani. Pendapatan usahatani dihitung menggunakan analisis parsial sedangkan kelayakan usahatani dihitung dengan melihat nilai R/C rasio, titik impas harga (TIH) dan titik impas produksi (TIP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket rekomendasi alternatif (PHT-2) memberikan pendapatan yang terbesar dan layak secara ekonomi untuk dikembangkan yaitu Rp 24.854.400,-/ha dengan nilai R/C sebesar 1,58.
- ItemKeuntungan dan Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida dengan Penerapan Rekomendasi Teknologi Sistem Informasi Tanam Terpadu(Balai Pelatihan Pertanian Jambi, ) Yahumri; Alfayanti; Hidayat, Taufik; Darkam
- ItemPELUANG PENGEMBANGAN USAHA PERBENIHAN PADI BERBASIS MASYARAKAT (Studi di Kelompok Tani Tunas Harapan Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma)(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Farmanta, Yong; Alfayanti; Rosmanah, Siti; BPTP JambiBenih bermutu merupakan salah satu komponen produksi yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam peningkatan produktivitas padi. Pembinaan untuk meningkatkan kemampuan/kapasitas calon penangkar diperlukan sebagai upaya peningkatan ketersediaan logistik atau persediaan benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kapasitas kelembagaan dan mengetahui kelayakan ekonomi usahatani perbenihan pada calon kelompok penangkar di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-September 2015 di Kelompok Tani Tunas Harapan sebagai calon kelompok penangkar. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah data primer. Data primer yang dikumpulkan berupa informasi mengenai kapasitas kelembagaan calon kelompok penangkar dan data usahatani untuk menghitung kelayakan ekonomi usaha perbenihan. Kapasitas kelembagaan dijabarkan secara deskriptif sedangkan kelayakan ekonomi dihitung dengan menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon kelompok penangkar belum memiliki aturan main tertulis dalam upaya pencapaian tujuan kelompok dengan jumlah sumberdaya manusia yang cukup banyak namun memiliki teknologi perbenihan yang masih sederhana. Usaha perbenihan memberikan keuntungan sebesar Rp 29.510.000,- atau 41,77% lebih besar dibandingakn usaha padi konsumsi. Nilai R/C ratio usahatani perbenihan diperoleh sebesar 2,11 yang artinya kegiatan usaha perbenihan menguntungkan secara ekonomi.
- ItemPREFERENSI PETANI TERHADAP VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI RAWA PADA FASE PERTANAMAN DI KABUPATEN SELUMA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Mikasari, Wilda; Alfayanti; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPenggunaan varietas oleh petani sangat dipengaruhi oleh kesukaan petani terhadap performa varietas baik pada fase pertanaman maupun panen dan pasca panen. Performa varietas pada fase pertanaman merupakan salah satu penentu keberhasilan pada fase berikutnya. Pengkajian ini bertujuan untuk: 1). mengetahui karakteristik pada fase pertanaman yang dipentingkan petani dalam pemilihan varietas; 2) mengetahui preferensi petani terhadap VUB padi rawa pada fase pertanaman. Pengkajian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2016 di Desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras dengan melibatkan 25 orang responden yang dipilih secara purposive. VUB padi rawa yang diperkenalkan pada petani sebanyak 7 varietas antara lain Inpara 1, 2, 3, 6, 7, 8 dan Dendang. Atribut karakteristik varietas yang digunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, bentuk daun bendera, panjang malai, ketahanan terhadap hama dan penyakit, bentuk gabah dan warna gabah. Data dan informasi dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik percieved quality. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa: 1) karakteristik pada fase pertanaman yang dipentingkan petani dalam pemilihan varietas adalah ketahanan terhadap hama dan penyakit, panjang malai dan jumlah anakan; 2) VUB padi rawa yang disukai oleh petani pada fase pertanaman adalah Inpara 2, Dendang dan Inpara 6.