Buletin Hasil Kajian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Buletin Hasil Kajian by Author "Fahmi, Taemi"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian suplementasi urea molases serbuk terhadap kinerjadomba garut di kelompok ternak lembur sauyunan kabupaten garut(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Tedy, Sumarno; Fahmi, Taemi; Lia Mulijanti, Siti; BPTP Jawa BaratDalam usaha pengembangan peternakan domba, perlu diketahui beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan produktivitas, karena faktor inilah yang akan merupakan dasar dalam pengembangan ternak domba. Bobot lahir merupakan salah satu faktor yang mempunyai korelasi dengan pertumbuhan dan bobot badan domba dewasa dan juga mempunyai korelasi dengan kemampuan hidup anak domba tersebut. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana produktivitas domba induk yang diberikan suplementasi urea molases serbuk ditinjau dari bobot lahir, bobot sapih, tingkat mortalitas. Pengkajian dilaksanakan di kelomternak Lembur Sauyunan Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Pada bulan Mei 2016 sampai bulan Desember 2016. yang dipergunakan dalam pengkajian adalah induk domba Garut yang sedang bunting sebanyak 40 ekor yang dibagi menjadi dua perlakuan yaitu induk yang diberikan UMS dan cara petani (tanpa pemberian UMS) data sekunder dari recording. Data yang diamati antara lain : Bobot lahir, Bobot sapih, Mortalitas (kematian). Data yang didapat selanjutnya dideskripsikan. Hasil pengkajian diperoleh rataan bobot lahir Domba Garut yang induknya diberikan perlakuan UMS yaitu seberat 2,51 kg, sementara rata-rata bobotlahir cara petani seberat 2,37 kg. Nilai tingkat mortalitas dari lahir sampai disapih yang diperoleh dari hasil pengkajian ini11,25 %, cara petani yaitu sebesar 12, 10%.
- ItemPerbaikan teknik budidaya tanaman kubis melalui penerapan teknologi konservasi pada lahan kering di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut(BPTP Jawa Barat, 2016-11-11) Fahmi, Taemi; Sujitno, Endjang; BPTP Jawa BaratBudidaya sayuran terutama komoditas kubis banyak diusahakan oleh petani di lahan kering dataran tinggi. Kondisi topografi lahan di dataran tinggi umumnya bergelombang sampai bergunung. Pada kondisi topografi tersebut perlu upaya yang bijaksana dalam mengelola tanaman semusim seperti halnya kubis melalui penerapan teknologi konservasi untuk menjaga kualitas lingkungan di dataran tinggi. Selama ini petani di dataran tinggi sebagian besar belum menerapkan tindakan konservasi dalam usahataninya sehingga mengakibatkan kerusakan lahan yang berimbas pada menurunnya tingkat produktivitas. Perlu dilaksanakan penelitian mengenai penerapan teknologi konservasi pada budidaya kubis di dataran tinggi yang bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi kepada petani mengenai pentingnya penerapan konservasi pada budidaya sayuran di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan yang digunakan adalah penerapan pembuatan teras bangku (P1), penerapan pembuatan teras gulud (P2), penggunaan mulsa jerami (P3) dan tanpa penerapan teknologi konservasi (P4) sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teras bangku, teras gulud dan penggunaan mulsa jerami nyata memberikan pengaruh terhadap peningkatan produksi kubis yang dihasilkan, dengan produksi berkisar antara 16,9 – 25,4 ton/ha lebih tinggi dari kontrol dengan produksi sebesar 16,2 ton/ha. Namun pada penggunaan teras gulud tingkat kematian tanaman masih tinggi dan tidak berbeda nyata dengan kondisi eksisting yaitu berkisar antara 16,5 – 18,2%, hal ini dimungkinkan karena pada teras bangku yang diterapkan masih terdapat genangan air akibat saluran air yang belum sempurna sehingga menyebabkan terjadinya serangan penyakit tanaman sehingga mengurangi populasi tanaman pada saat panen.