Prosiding Penyidikan Penyakit Hewan
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Penyidikan Penyakit Hewan by Author "Adekantari, S."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemTingkat Residu Antibiotika pada Bahan Pangan Asal Hewan di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Tahun 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Handayani, N.M.S.; Puspitasari, E.; Riti, N.; Adekantari, S.; Direktorat Kesehatan HewanAntibiotika merupakan suatu substansi anti mikroba yang dipergunakan secara luas dalam pengobatan. Keberadaan residu antibiotika dalam bahan pangan asal hewan erat kaitannya dengan penggunaan antibiotika untuk pengobatan penyakit dan penggunaan sebagai imbuhan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui residu pada bahan pangan asal hewan yang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Balai Besar Veteriner Denpasar. Sebanyak 563 sampel aktif maupun pasif yang diterima tahun 2019 diperiksa dengan metode bioassay (skrining antibiotika) sesuai SNI. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 45 sampel positif mengandung residu antibiotika dengan rincian 18 (40%) sampel positif antibiotika golongan aminoglikosida, 9 (20%) sampel positif golongan makrolida, 4 (8,9%) positif golongan penisilin dan 14 (31,1%) sampel positif golongan tetrasiklin. Bedasarkan jenis sampel, terdapat sebanyak 17 (37,77%) sampel telur ayam positif aminoglikosida, 8 (17,77%) telur ayam positif makrolida, 9 (20%) telur ayam postif tetrasiklin, 4 (8,88%) daging babi positif tetrasiklin, 3 (6,66%) daging babi positif penisilin, 1 (2,22%) daging ayam postif makrolida, 1 (2,22%) daging ayam positif aminoglikosida, 1 (2,22%) daging ayam positif tetrasiklin dan 1 (2,22%) daging ayam positif penisilin. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan residu antibiotika pada bahan pangan asal hewan masih ada di masyarakat.