Prosiding Seminar Nasional Mewujudkan Kedaulatan Pangan melalui Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi pada Kawasan Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Mewujudkan Kedaulatan Pangan melalui Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi pada Kawasan Pertanian by Author "Alimuddin"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKAJIAN SISTEM INTEGRASI PADI-ITIK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI DENGAN DUKUNGAN SUMBER DAYA LOKAL DI PAPUA BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Alimuddin; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratTujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan paket teknologi integrasi spesifik lokasi berbasis sumber daya lokal dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini dilaksanakan di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada bulan Maret sampai November 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya dukung sumber daya alam Papua Barat sangat baik untuk penerapan sistem usaha tani integrasi padi-itik. Hasil tanaman padi yaitu 3,4 ton/ha, sementara persentase hasil telur itik tertinggi yaitu 92,1 % pada bulan juli. Komposisi pakan yang menggunakan sumberdaya lokal yaitu singkong, dedak padi dan keong masih mampu meningkatkan kemampuan bertelur ternak itik. Pendapatan petani (Pola Petani) adalah Rp. 6.035.000, dengan nilai R/C 2,4 dan nilai B/C 1,4 sedangkan pendapatan Pola Integrasi sebesar Rp. 11.625.000 untuk tanaman padi dengan nilai analisis rasio R/C 3,5 dan B/C 2,5. Tambahan hasil dari ternak itik sebesar Rp. 5.375.000 dengan nilai rasio R/C 1,6 dan B/C 0,6. Sedangkan nilai MBCR = 2,2 sehingga tingkat kelayakan introduksi tergolong baik dan menguntungkan bagi petani. Sementara hasil perhitungan imbalan kerja petani mencapai (IK) Rp. 141.667/HOK.
- ItemPROSPEK DAN PELUANG PENGEMBANGAN USAHATANI KEDELAI DI SULAWESI TENGGARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Dahya; Alimuddin; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratLuas pertanaman kedelai sampai tahun 2015 baru mencapai 5.814 hektar dengan produktivitas yang dicapai berkisar 1,3 t/ha dan masih sangat rendah jika dibandingkan hasil penelitian beberapa jenis varietas kedelai nasional yang mencapai 2 – 3 ton pe hektar. Berdasarkan data tersebut, maka dilakukan penelitian dangan menggunakan metode survey dan wawancara mendalam yang dilakukan pada empat kecamatan di kabupaten Konawe dan Konawe Selatan dengan melakukan wawancara sebanyak 15 orang setiap kecamatan serta dilakukan juga wawacara dengan pedagang dan pengusaha tahu dan tempe sebanyak 10 orang. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi potensi, masalah dan kendala pengembangan usahatani kedelai dan menganalisis input dan output kelayakan usahatani kedelai pada lahan sawah tadah hujan dan lahan kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan utama yang dihadapi petani usahatani kedelai adalah harga kedelai pada saat musim panen sangat rendah sehingga kurang menguntungkan bagi petani serta benih dan pupuk tidak tersedia tepat waktu pada musim tanam. Usahatani kedelai hanya dapat bersaing dengan jagung pada tingkat produksi minimal 1.408 kg/ha dengan harga Rp. 7.747/kg dan padi pada tingkat produksi minimal 2.309 kg/ha dengan harga Rp. 12.702/kg. Strategi pengembangan usahatani kedelai adalah perluasan areal tanam, penerapan teknologi sesuai rekomendasi dan subsidi harga output oleh pemerintah.