Prosiding Seminar Teknologi Sistem Usaha Tani Lahan Rawa dan Lahan Kering
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Teknologi Sistem Usaha Tani Lahan Rawa dan Lahan Kering by Author "Anwar, Khairil"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASAM TIPE B(Balittra, 1996) Anwar, Khairil; Alwi, Muhammad; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaKebutuhan tiga pupuk utama (N, P, K) torus mcningkat dari tahun ke tahun. Walaupun demikian onsionsl pemupukan torus monurun. Hal ini karena pemberian pupuk tidak borsifat sposifik lokasi. Agar pomupukan padi di lahan sawah rawa pasang sutut lebih cfisien maka pertu molakukan pemupukan yang mengacu pada hasit-hasil penelitian pada lahan tersebut. Lahan rawa pasang surut sulfat masam tipe B umumnya merupakan tanah sulfat masam yang masih muda (Sulfic Hydraquen0, dimana ait pasang besar (pasang tunggal) dapat masuk ke persawahan. Lahan tersebut cukup potensial untuk dikembangkan menjadi areal pertanian. Hasil-hasil penetitian pada lahan tersebut di atas menunjukkan bahwa dari ketiga macam pupuk tersebut. pupuk Nitrogen merupakan pupuk yang paling besar dan jelas pengaruhnya datam meningkatkan hasil gabah. Karena itu pupuk tersebut harus merupakan yang utama diperhatikan. Pemberian pupuk N sampai takaran 135 kg Niha meningkatkan hasil gabah secara linear. Pemberian pupuk N dilakukan setiap musim tanam, karena tidak punya efek residu. Pemberian urea briket lebih efisien dibanding urea butiran (pill), dan pemberian satu kali (umur7 HST) lebih efisien daripada dua kali. Sedangkan pemberian pupuk P tidak mampu meningkatkan hasil, sehingga pemberian pupuk P cukup dengan takaran kg P205/ha (50-75 kg TSP/ha) setiap musim tanam, guna menjaga kesuburan tanah tersebut, takaran dapat ditingkatkan bila mulai terlihat geja!a kahat P. Pengaruh pemberian pupuk K terhadap peningkatan hasil gabah relatif kecil. walaupun demiklan pupuk tersebut tetap diperlukan guna keseimbangan hara tanah dan memperbaiki daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dan keracu nan besi. Pemberian cukup dengan takaran 30 kg K20/ha (50 kg KCtma) pada saat tanam
- ItemPENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI PEMUPUKAN N, P DAN K DI LAHAN SULFAȚ MASAM TIPE C(Balittra, 1996) Alwi, Muhammad; Anwar, Khairil; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPenaneman kedelai di Iahan pasang surut sulfat masam umumnya dihadapkan kemesaman tanah tinggî akibat oksidesi lapisan pirit yang menghasițkan esam sulfat Dalam keadaan masam, kelarutan Al, Fe dan Mn meningkat. Keadaan hi menpakbatkan terflksasinya ion P oleh Al menjadi Al-P yang tidak Iarut, sehingga P dalam tanah berkurang dan tanaman mengalami defisiensi P. Sefain basa-basa seperti K, Ca dan Mg umumnya rendah. Lahan pasang surut sulfat masam memiliki karakteristik kimia tanah sangat beragam. Tergantung pada kedataman lapisan bahan organik, kedalaman lapisan pirit dan sistem pengeblaan ait yang dłgunakan. Keseimbangan takaran pupuk N, P dan K yang sesuai untuk perF'aman kedelai di Iahan pasang surut sulfat masam berhubungan erat dengan karak. kimie tanahnya. Oleh karena itu kebutuhan pupuk N, P dan K untuk mercapai hasî kedeiai optimal perlu disesuaikan dengan karakteristik kimia tanahnya Bila ketersediaan N, P dan K tanah rendah, maka diperlukan tambahan pupuk N, P dan K daiam jumlah besar. Sebaliknya bila ketersediaan N, P dan K tanah tinggi, maka pupuk N, P dan K relatif kecil.