Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman by Author "Dewi ...[at al], Iswari S."
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemBioasai Lanjutan Tanaman Padi Transgenik Putatif CryIA(b) Generasi T1, T2, dan T3(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Dewi ...[at al], Iswari S.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKeberhasilan menghasilkan tanaman transgenik adalah dengan diperolehnya ekspresi gen yang disisipkan dan munculnya fenotipe baru yang diinginkan. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan pengujian ketahanan tanaman secara langsung terhadap hama yang dituju (bioassay). Tujuan peneli-tian ini untuk mendapatkan tanaman padi putatif transgenik generasi T1, T2, dan T3 yang tahan hama penggerek batang. Sebagai bahan uji digunakan T1-T-5B, T1-T-5H, T2-B5-T1-C7, T2-B6-T1-C7, T2-B24-T1-C7, T3-A1-T-4B, T3-A2-T-4B, and T3-A3-T-4B yang merupakan tanaman putatif transgenik Taipei-309. Dari bioasai tanaman saat pertumbuhan vegetatif melalui pengamatan terhadap gejala sundep ditemukan 13 tanaman dengan kategori sangat tahan, 5 kategori tahan, 9 tanaman agak tahan, 12 tanaman agak peka, 5 tanaman peka, dan 2 tanaman sangat peka. Dari bioasai tanaman saat pertumbuhan generatif mela-lui pengamatan terhadap gejala beluk ditemukan 19 tanaman yang termasuk kategori sangat tahan, 2 tanaman tahan, 5 tanaman agak tahan, 10 tanaman agak peka, 5 tanaman peka, dan 5 tanaman sangat peka. Tanaman yang mem-punyai ketahanan terhadap hama penggerek padi kuning baik pada saat vege-tatif maupun generatif yaitu 1 nomor tanaman T1 yang berasal dari kalus T-5B dan 2 nomor dari T-5H, 10 tanaman T2 asal kalus T1-C7, serta 4 tanaman T3 asal kalus T-4B.
- ItemEvaluasi Tanaman Padi Transgenik Balitbio terhadap Hama Penggerek Batang(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Dewi ...[at al], Iswari S.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKeberhasilan dalam memproduksi tanaman transgenik adalah dengan diper-olehnya ekspresi gen yang disisipkan dan munculnya fenotipe baru yang diinginkan. Salah satu metode yang biasa dilakukan adalah dengan pengujian secara langsung (bioassay). Peneliti di Balitbio telah menghasilkan tanaman putatif transgenik yang mengandung gen cryIA(b). Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mendapatkan tanaman padi transgenik tahan hama peng-gerek batang. Dari hasil penelitian pada tanaman putatif transgenik T1 asal cv. Taipei-309 terhadap sundep, ditemukan tanaman dengan kategori sangat tahan (10 tanaman T-1C dan 1 tanaman T-2H), resisten (3 tanaman T-1C), dan agak tahan (2 tanaman T-1C, 2 tanaman T-1A, dan 1 tanaman T-2H). Beberapa tanaman menunjukkan kategori agak peka (8 tanaman) dan peka (5 tanaman), sedangkan 16 tanaman sangat peka terhadap serangan hama penggerek saat pertumbuhan vegetatif. Dari bioasai terhadap beluk, ditemukan tanaman yang termasuk kategori sangat tahan, yaitu masing-masing 15 tanaman T-1C dan 6 tanaman T-2H. Hanya 1 tanaman T-2H yang termasuk agak tahan dan tidak ada tanaman yang tahan. Beberapa tanaman menunjukkan kategori agak peka (6 tanaman), peka (7 tanaman), dan sangat peka (26 tanaman). Penelitian untuk menguji tanaman putatif transgenik lainnya masih akan dilangsungkan.
- ItemPerbaikan Galur Mandul Jantan dan Pemulih Kesuburan melalui Kultur Antera(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Dewi ...[at al], Iswari S.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKultur antera merupakan suatu teknik in vitro yang dapat menghasilkan tanam-an haploid ganda homozigot (galur murni) langsung dari tanaman F1 atau ge-nerasi bersegregasi lainnya yang telah diseleksi, sehingga dapat mempercepat siklus pemuliaan. Pada penelitian ini kultur antera tanaman F1 hasil persilangan galur pelestari atau galur pemulih kesuburan dengan varietas unggul dilakukan pada dua media induksi/regenerasi, yaitu media A1-A1R (N6/MS mengandung 10-3M putresin) dan media A2-A2R (N6/MS mengandung 2 mg 2,4-D/l). Tujuan penelitian adalah (1) mendapatkan benih dari hasil persilangan galur pelestari atau pemulih kesuburan dengan varietas unggul yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan, yaitu berdaya hasil tinggi serta tahan HPT utama; (2) menda-patkan calon galur pelestari dan pemulih kesuburan yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan tersebut melalui kultur antera. Telah diperoleh benih dari 8 per-silangan galur pelestari dengan varietas unggul, yaitu 218 benih asal IR62829B x Sintanur, 66 benih asal IR58025B x Sintanur, 643 benih asal IR62829B x Ci-herang, 165 benih asal IR58025B x Ciherang, 528 benih asal IR62829B x IR64, 64 benih asal IR58025B x IR64, 360 benih asal IR62829B x Memberamo, dan 74 benih asal IR58025B x Memberamo, sedangkan dari 8 persilangan galur pe-mulih kesuburan dengan varietas unggul, yaitu IR53942R x Ciherang diperoleh 52 benih, IR53942R x IR64 diperoleh 316 benih, IR53942R x Sintanur diperoleh 56 benih, IR53942R x Memberamo diperoleh 297 benih, BR827-35R x Ciherang diperoleh 177 benih, BR827-35R x IR64 diperoleh 308 benih, BR827-35R x Sintanur diperoleh 91 benih, BR827-35R x Memberamo diperoleh 273 benih. Media A1-A1R lebih efisien dalam menghasilkan jumlah kalus, jumlah tanaman hijau, jumlah tanaman albino, dan jumlah tanaman total dibandingkan dengan media A2-A2R. Diperoleh 43 galur Maintainer asal kultur antera tanaman F1 (IR58025B x Sintanur dan IR62829B x Ciherang) dan 55 galur Restorer asal kultur antera tanaman F1 (IR53942R x Ciherang dan BR827-35R x Sintanur).