Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Seminar Hasil Penelitian Rintisan dan Bioteknologi Tanaman by Author "Budiarti ...[at al], Sri Gajatri"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Pengaruh Cekaman Abiotik pada Plasma Nutfah Tanaman Pangan(Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 2001-12) Budiarti ...[at al], Sri Gajatri; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenelitian dilaksanakan dengan tujuan memperoleh genotipe yang tahan/toleran terhadap kekeringan, keracunan Al, dan naungan. Bahan penelitian yang digu-nakan adalah 50-250 plasma nutfah padi, jagung, sorgum, kacang tanah, dan kacang hijau. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dan petak terpisah dengan dua ulangan. Percobaan dilaksanakan di Instalasi Penelitian Bioteknologi Cikeumeuh, IP2TP Tamanbogo, dan Inlitpa Jakenan pada musim kering dan musim hujan 2000. Pada percobaan evaluasi terhadap kekeringan di Inlitpa Jakenan, digunakan 250 aksesi plasma nutfah padi, 100 aksesi plasma nutfah jagung, 50 aksesi sorgum, dan 100 aksesi ka-cang tanah, serta 1-3 varietas tahan/toleran dan varietas peka sebagai kontrol. Rancangan yang digunakan adalah petak terpisah dengan dua ulangan. Petak utama adalah tanpa kekeringan dan kekeringan (tidak diairi pada fase gene-ratif). Anak petak adalah masing-masing komoditas. Pada percobaan evaluasi terhadap lahan masam/keracunan Al di IP2TP Tamanbogo, digunakan 250 ak-sesi padi, 150 aksesi jagung, 50 aksesi sorgum, dan 100 aksesi kacang tanah. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok dengan dua ulangan. Sedangkan pada percobaan naungan di Inlitbio Cikeumeuh digunakan 50 akse-si plasma nutfah kacang tanah dan kacang hijau. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terpisah, sebagai petak utama adalah tanpa naungan dan dengan naungan buatan 50%. Dari hasil evaluasi terhadap kekeringan di-peroleh 16 aksesi plasma nutfah padi, enam aksesi plasma nutfah jagung, dan delapan aksesi plasma nutfah sorgum toleran terhadap kekeringan, serta 18 ak-sesi plasma nutfah kacang tanah toleran dan agak toleran terhadap kekeringan. Hasil evaluasi terhadap keracunan Al diperoleh 32 aksesi padi, 11 aksesi jagung, tujuh aksesi sorgum, dan 11 aksesi kacang tanah toleran terhadap kera-cunan Al. Sedangkan dari hasil evaluasi terhadap naungan menunjukkan bahwa enam aksesi kacang tanah dan 14 aksesi kacang hijau toleran terhadap naungan.
- ItemRejuvenasi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Padi, Jagung, Kedelai, dan Ubi Kayu(Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 2001-12) Budiarti ...[at al], Sri Gajatri; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenelitian ini bertujuan untuk memelihara viabilitas benih dan mengkarakterisasi sifat-sifat tanaman. Penelitian dilaksanakan di Inlitbio Muara dan Cikeumeuh, serta Inlitpa Pusakanegara pada musim kering dan musim hujan 2000. Seba-nyak 980 aksesi padi, 500 aksesi jagung, 600 aksesi kedelai, dan 550 klon/ varietas ubi kayu telah direjuvenasi dan dikarakterisasi. Plasma nutfah tersebut ditanam secara pedigree tanpa ulangan dengan jarak tanam untuk padi 25 cm x 25 cm (48 rumpun/petak) di Inlitpa Pusakanegara (830 aksesi) dan kurung ka-wat Inlitbio Muara (150 aksesi) dengan ukuran petak 1 m x 2 m. Jarak tanam plasma nutfah jagung 75 cm x 20 cm (75 tanaman/petak), kedelai 50 cm x 15 cm (80 tanaman/petak), dan ubi kayu 100 cm x 60 cm (8 tanaman/klon/ varietas). Hasil pengamatan terhadap padi menunjukkan bahwa 527 aksesi ber-umur antara 111-130 hari, dengan anakan produktif 6-34 batang, tinggi tanaman 80-197 cm, bobot 1000 butir 10,1-34,0 g, jumlah gabah isi per malai 50-407 butir, panjang daun 35-77 cm, dan lebar daun 1,1-1,7 cm. Hasil karakterisasi terhahadap 50 aksesi jagung menunjukkan bahwa tinggi tanaman antara 165-274 cm, umur berbunga 41-67 hari, umur masak 74-110 hari, panjang tong-kol 9,4-22 cm, dan bobot 300 butir 48-127 g. Hasil karakterisasi plasma nutfah kedelai diperoleh empat galur yang mempunyai potensi hasil tinggi, yaitu GM 326 Si, GM 851 Si, GM 3741, dan GM 4836. Variasi tinggi tanaman kedelai an-tara 22,5-67,6 cm, umur berbunga 31-54 hari, umur masak 70-107 hari, jumlah cabang 1-5, dan bobot 100 biji 6-14,9 g. Hasil karakterisasi plasma nutfah ubi kayu diketahui panjang tangkai daun antara 12-31 cm, panjang lobus daun antara 8-21 cm, lebar lobus daun 1,0-5,3 cm, jumlah lobus daun 5-9 lobus, dan tinggi tanaman antara 140-306 cm, di mana varietas Gading merupakan varie-tas terpendek dan Valenca merupakan varietas yang tertinggi. Varietas Si Beru, Gumul GM-3, CMC 33-38-4, dan No. 726 mempunyai bobot umbi di atas 3,0 kg/tanaman.