Inovasi Teknologi Jarak Pagar untuk Mendukung Program Desa Mandiri Energi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Inovasi Teknologi Jarak Pagar untuk Mendukung Program Desa Mandiri Energi by Author "Cholid, Mohammad"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPemberdayaan serangga penyerbuk dan tanaman pemikat untuk meningkatkan produktivitas jarak pagar (Jatropha Curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) Cholid, Mohammad; Winarno, Dwi; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan SeratOptimasi penyerbukan pada tanaman jarak pagar dapat dicapai dengan meningkatkan populasi serangga penyerbuk dan pemanfaatan tanaman pemikat. Observasi dilakukan di KIJP (Kebun Induk Jarak Pagar) Muktiharjo, Pati, Jawa Tengah mulai Agustus hingga Desember 2006, difokuskan pada agen-agen penyerbuk yang memiliki hubungan erat dengan bunga jarak pagar meliputi: Inventarisasi serangga penyerbuk; Pengamatan populasi serangga penyerbuk yang hadir pada tangkai tandan berbunga, dengan waktu pengamatan (pagi: 06–08 WIB; siang: 11–13 WIB; sore: 16–18 WIB); serta Pengamatan populasi serangga penyerbuk pada asalbahan tanam Kediri dan NTB. Dari hasil observasi di Kebun Induk Jarak Pagar Muktiharjo-Pati-Jawa Tengah, Asembagus-Situbondo-Jawa Timur, dan Pakuwon-Sukabumi-Jawa Barat, menunjukkan bahwa jenis dan populasi serangga penyerbuk utama yang ditemukan di pertanaman jarak pa-gar adalah lebah madu/honey bees (Apis mellifera dan A. cerena javanus), dan lalat punggung hijau (Aulacigaster leu-copeza). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa populasi lebah madu tertinggi pada pagi hari (21,6 ekor/10 tanaman), diikuti siang hari (9,4 ekor/10 tanaman), sedang pada sore hari populasi lebah madu paling rendah (3,4 ekor/10 tanam-an). Populasi lalat tertinggi juga terjadi pada pagi hari (9 ekor/10 tanaman) meskipun tidak sebanyak lebah madu, tetapi paling rendah terjadi pada siang hari (0,8 ekor/10 tanaman). Populasi serangga penyerbuk dipengaruhi oleh asal tanam-an, dimana pada tanaman yang berasal dari Kediri (lebah madu 81,3 dan lalat punggung hijau 39 ekor per 25 tanaman) lebih tinggi dibanding yang berasal dari NTB (lebah madu 47,3 dan lalat punggung hijau 38,7 ekor per 25 tanaman). Jumlah tandan bunga per tanamanbahan tanam jarak pagar yang berasal dari Kediri (105,2 tandan per 25 tanaman) lebih tinggi dibanding yang berasal dari NTB (84 tandan per 25 tanaman). Beberapa tanaman yang dapat berfungsi se-bagai pemikat serangga penyerbuk yaitu: Helianthus annuus L., Crotalaria juncea L., Mimosa pudica L., Richardia scabra L., dan Stachytarpheta indica L. Kesinambungan pembungaan jarak pagar dan tanaman pemikat, serta tingginya populasi lebah madu memberikan peluang bagi usaha peternakan lebah madu, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah pada budi daya jarak pagar.