Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan dan Tanaman Terpadu (PLTT) dan Hasil-hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan dan Tanaman Terpadu (PLTT) dan Hasil-hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi by Author "Bambang Prayudi"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemInovasi Teknologi Peningkatan Produktivitas Padi Di Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2005) Endrizal; Jumakir; Bambang Prayudi; BPTP JambiPada tahun 202 luas panen padi di Provinsi Jambi adalah 138.323 ha, dengan total produksi 501.144 ton dan produksi rata-rata 3,63 ton/ha. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan produktivitas padi menjadi 603.171 ton gabah kering giling (GKG) dengan rata-rata produksi 3,91 ton/ha. Kenaikan permintaan akan beras sejalan dengan laju pertambahan penduduk, telah mendorong pemerintah untuk mencanangkan berbagai program intensifikasi padi yang dipadukan dengan rekayasa sosial ekonomi dan kelembagaan.
- ItemPengelolaan Lahan Dan Tanaman Terpadu Pada Lahan Pasang Surut Di Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2005) Adri; Firdaus; Endrizal; Bambang Prayudi; BPTP JambiLuas lahan pasang surut di Provinsi Jambi sekitar 684.000 ha, berpotensi dikembangkan untuk pertanian 246.481 ha terdiri dari lahan pasang surut 206.852 ha dan lahan rawa lebak seluas 40.521 ha. Luas yang sudah direklamasi untuk lahan pertanian adalah 34.547 ha, yang tediri dari lahan potensial sulfat masam 16.387 ha dan lahan gambut 17.136 ha. Pada lahan telah dilaksanakan pengkajian Pengolahan Lahan dan Tanaman Terpadu berbasis tanaman pangan di Desa Lambur Luar, Kecamatan Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Permasalahan utama pada lahan ini adalah tingkat kesuburan lahan rendah, jaringan tata air mikro atau drainase tidak berfungsi dengan baik bahkan ada yang tidak ada, lapisan pirit yang meracun tanaman serta kendala budaya dan sosial ekonomi masyarakat. Pada kegiatan ini dibandingkan penerapan paket teknologi introduksi dengan pola petani dan paket teknologi yang diperbaiki. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji paket teknologi spesifik lokasi lahan pasang surut dalam upaya peningkatan produktivitas tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket teknologi introduksi dan paket teknologi yang diperbaiki memberikan hasil dan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan pola petani. Produksi padi varietas Batanghari pada paket introduksi mencapai 5,5 ton/ha, pada paket yang diperbaiki 5.0 ton/ha, produksi padi varietas yang sama dengan pola petani hanya 3.0 ton/ha. Produksi padi varietas IR-42 pada paket introduksi mencapai 5 ton/ha, paket yang diperbaiki 4,5 ton/ha sementara pada pola petani hanya 2.5 ton/ha. Dengan adanya kegiatan PLTT pada lahan pasang surut, indek pertanaman (IP) dapat ditingkatkan dari 100 menjadi 200 dengan pola tanam palawijaya (jagung) dan padi. Di Lambur Luar produksi jagung dapat mencapai 7 ton/ha, sedang di Simbur Naik pada UPK dan UHP produksi jagung mencapai 5 ton/ha dan 4.8 ton/ha.
- ItemTeknologi Budidaya Panen Dan Penanganan Hasil Serta Analisis Usahatani Cabai(BPTP Jambi, 2005) Suharyon; Bambang Prayudi; Syafri Edi; BPTP JambiCabai merupakan tanaman semusim yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak atau bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan dan minuman. Selain tu juga digunakan untuk pembuatan obat-obatan dan kosmetik. Dua pemanfaatan yang terakhir ini dapat lebih meningkatkan peranan penting dan strategis komoditas cabai. Peningkatan produksi cabai merah selama kurun waktu 5 tahun terakhir dari tahun 1988-1992 terjadi karena adanya peningkatan rata-rata hasil per hektar, rata-rata produktivitas usahatani cabai ditingkat petani masih tergolong rendah yakni 4,3 ton/ha padahal kalau dikelola dengan teknoogi yang memadai dapat meningkatkan potensi hasil 6-10ton per hektar.
- ItemVarietas Unggul Tipe Baru Fatmawati(BPTP Jambi, 2005) Jumakir; Endrizal; Bambang Prayudi; BPTP JambiPadi merupakan komoditas yang menyangkut hajat hidup dan kebutuhan dasar hampir seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, tekat meraih kembali swasembada beras Nasional menjadi suatu keharusan. Kendali utama meningkatkan potensi hasil padi yang sudah terbatas dari varietas-varietas unggul yang ada. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan dan Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) terus berusaha merakit varietas-varietas unggul baru yang berpotensi hasil lebih tinggi dari pada varietas baru sebelumnya seperti IR64 dll.