PRODUKSI BERBAGAI GALUR PADI DENGAN METODE RATUN PADA TIGA LOKASI LAHAN PASANG SURUT DI PROVINSI RIAUUNTUK MEMBANGUN PERTANIAN MODERN BERKELANJUTAN DALAM RANGKA MENDUKUNG

dc.contributor.authorRitonga, Emisari
dc.contributor.authorZona, Rathi Frima
dc.contributor.otherBPTP Jambien_US
dc.date.accessioned2019-02-27T03:16:45Z
dc.date.available2019-02-27T03:16:45Z
dc.date.issued2016-05-31
dc.description.abstractPRODUKSI BERBAGAI GALUR PADI DENGAN METODE RATUN PADA TIGA LOKASI LAHAN PASANG SURUT DI PROVINSI RIAUUNTUK MEMBANGUN PERTANIAN MODERN BERKELANJUTAN DALAM RANGKA MENDUKUNG MEA Emisari Ritonga1)dan Rathi Frima Zona2) 1) Peneliti Muda, Balai Pengkajian Teknlogi Pertanian Riau 2) Peneliti Pertama, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Jl. Kaharuddin Nasution No 341, Km 10. Pekanbaru. Telp. 0761-674206 email : emisariritonga@ymail.com ABSTRAK Peluang peningkatan produksi beras di Provinsi Riau cukup besar karena sumberdaya lahan pasang surut masih cukup luas (sekitar 240.000 ha). Saat ini, produksi padi sawah pasang surut tergolong rendah sekitar 3 ton/ha. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi sawah di lahan pasang surut adalah dengan menggunakan metoda ratun. Metode ini memberikan beberapa keuntungan antara lain umur padi lebih pendek dan biaya produksi lebih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi berbagai galur padi pasang surut dengan metode ratun pada lahan pasang surut di Provinsi Riau sebagai upaya untuk membangun pertanian modern berkelanjutan dalam rangka mendukung MEA. Penelitian ini dilakukan pada tiga lokasi lahan pasang surut yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak dan Kabupaten Rokan Hilir dari Februari-Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 11 perlakuan dan 3 kelompok. 11 perlakuan tersebut mewakili 11 galur yang digunakan yaitu G1, G3, G4, G6, G7, G8, G17, G20, G23, G45, dan G53. Hasil penelitian menunjukkan, sebagai tanaman utama, galur padi G53 memberikan produksi tertinggi untuk semua lokasi yaitu, 9.43 ton/ha di Kabupaten Pelalawan, 6.27 ton/ha di Kabupaten Siak, dan 4.72 ton/ha di Kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan dengan metoda ratun, produksi galur tertinggi di peroleh pada galur G45 di Kabupaten Pelalawan (4.15 ton.ha), G7 di Kabupaten Siak (1.79 ton.ha) dan G4 di Kabupaten Rokan Hilir (2.50 ton/ha).en_US
dc.identifier.isbn976-602-1276-17-4
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6826
dc.language.isootheren_US
dc.publisherBB Pengkajian Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectProduksi Padien_US
dc.subjectGalur Ratunen_US
dc.subjectLahan Pasang Suruten_US
dc.titlePRODUKSI BERBAGAI GALUR PADI DENGAN METODE RATUN PADA TIGA LOKASI LAHAN PASANG SURUT DI PROVINSI RIAUUNTUK MEMBANGUN PERTANIAN MODERN BERKELANJUTAN DALAM RANGKA MENDUKUNGen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
budidaya20.pdf
Size:
516.05 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: