SISTEM PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI INDUKAN DI DESA BAN’NAE KECAMATAN INSANA BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA POVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

dc.contributor.authorNAITILI, THEODORUS
dc.contributor.otherSekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki 3 kompetensi keahliah yaitu ; Agribisnis Ternak Ruminansia, Kesehatan Hewan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berada di bawah naugan Kementerian Pertanian yang mengembangkan daya manusia pertanian. Peserta didik diharapkan berkepribadian baik, kreatif dan mandiri serta menjadi tenaga teknis yang handal serta berdaya saing dalam bidangnya masing-masing. Sistem pembelajaran yang diterapkan adalah proses pembelajaran jarak jauh (dari rumah) di sumber kerena “covid-19”, sehingga siswa diharus mempelajari teori yang diberikan guru berupa modul atau vidio dan melakukan praktek dengan memanfaatkan alat yang ada disekitarnya untuk mempelajari situasi secara nyata dalam mengelolah usaha di bidang pertanian dan peternakan dengan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).en_US
dc.date.accessioned2022-08-08T03:25:24Z
dc.date.available2022-08-08T03:25:24Z
dc.date.issued2021-03-25
dc.descriptionSapi Bali merupakan salah satu plasma nutfah yang ada di indonesia yang telah lama dibudidayakan dan telah menyebar ke berbagai penjuru Nusantara. Adaptabilitas Sapi Bali terhadap iklim dan lingkungan tropis tidak diragukan lagi. Sapi Bali juga merupakan potensi lokal yang mempunyai nilai jual tinggi dalam sektor agribisnis peternakan. Pembibitan Sapi Bali merupakan salah satu usaha peternakan yang mempunyai prospek yang masih sangat bagus karena kebutuhan maupun permintaan daging cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan juga dikarenakan meningkatnya kesadaran serta tinggkat pendapatan masyarakat. Sapi Bali jika ditinjau dari karakteristik karkas digolongkan sebagai sapi pedaging ideal karena mempunyai bentuk badan yang kompak dan serasi, bahkan mempunyai nilai lebih unggul dari pada sapi pedaging Eropa seperti Hereford, dan Shortom (Murtidjo, 1990). Sapi Bali dianggap lebih baik sebagai ternak pada iklim tropis yang lembab karena memperlihatkan kemampuan tubuh yang baik dengan pemberian pakan yang bernilai gizi tinggi (Williamson dan Payne, 1993). Sapi Bali selain mempunyai kualitas karkas dan pertumbuhan yang baik juga mempunyai fertilisasi yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk usaha pembibitan tetapi keunggulan tersebut timbul permasalahan salah satunya adalah menurunnya populasi dan mutu genetik. Penurunan populasi dan mutu genetik Sapi Bali disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah menejemen reproduksi.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/16925
dc.language.isoiden_US
dc.titleSISTEM PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI INDUKAN DI DESA BAN’NAE KECAMATAN INSANA BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA POVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)en_US
dc.title.alternativeSISTEM PEMELIHARAAN TERNAK SAPI BALI INDUKAN DI DESA BAN’NAE KECAMATAN INSANA BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA POVINSI NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)en_US
dc.typeOtheren_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Laporan Theodorus Naitili.pdf
Size:
623.02 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections