Keragaan Varietas Padi Gogo Pada Dua Lokasi Yang Berbeda di Indramayu
| dc.contributor.author | Lalu Muhamad Zarwazi | |
| dc.contributor.author | Husin M. Toha | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-18T08:53:10Z | |
| dc.date.available | 2025-08-18T08:53:10Z | |
| dc.date.issued | 2010-11-18 | |
| dc.description | 10 p.; tab. | |
| dc.description.abstract | Abstract Performance of Upland Rice Varieties at Two Different Locations in Indramayu. As the stapple food for most of Indonesian, the enough availability, good quality, and good accessibility of rice must be maintained. It was predicted that in the year of 2030, the country will fall into the shortage of food, since the population growth rate was 1.7% per year and a number of productive rice areas were changed into non-agriculture function. It was time that Indonesia should utilize upland areas for the production of rice in the future. By such efforts, it was expected that upland areas will contribute significantly to the availability of quality rice for the people. The technology needed to support the efforts, such as superior varieties. fertilizer application, weed management, etc., are available. Experiment was conducted at Sanca and Bantarwaru Villages at Indramayu District during the wet season of 2008/2009. At Sanca Village, rice genotypes were planted under the shade of 3 years old teak plants and at Bantarwaru were under open land. Results of this experiment revealed that the rice yields were not statistically different among genotypes. At Sanca Village, rice yields were 4.70; 4.59; 4.51; 4.38 and 4.21 t/ha of milling dried grain for the variety of Selegreng. IR64, Cibogo, BP760F, and Jatiluhur, respectively. The Yield at Bantarwaru village were 4.82; 4.72; 4.63 and 4.13 t/ha of milling dried grain, for Situ Patenggang, Jatiluhur, Limboto, and Situ Bagendit, respectively. Abstrak Sebagai pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, beras harus tersedia dalam jumlah yang cukup, berkualitas, dan terjangkau. Pada tahun 2030 nanti, Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,7% per tahun dan luas areal panen yang terus mengalami alih fungsi untuk non-pertanian, diduga akan dihadapkan pada ancaman rawan pangan. Untuk ini, sudah seharusnya Indonesia memanfaatkan lahan-lahan baru, yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk produksi padi. Salah satunya adalah lahan kering yang di Indonesia tersedia sangat luas. Pengembangan padi di lahan lahan kering memerlukan teknologi baru, khususnya varietas unggul, pemupukan, pengendalian gulma, dan beberapa teknologi yang lain. Pengembangan padi gogo di lahan kering yang selama ini belum termanfaatkan diharapkan akan dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya memenuhi ketersediaan beras berkualitas yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Percobaan telah dilakukan di Desa Sanca dan Desa Bantarwaru, Kabupaten Indramayu pada MH 2008/2009. Dua desa ini dipilih karena memiliki kondisi lahan yang berbeda. Pertanaman padi Gogo di Desa Sanca dilaksanakan di lahan tanaman hutan jati muda umur tiga tahun, sedangkan di Desa Bantarwaru, di lahan terbuka. Percobaan ditata dalam rancangan acak kelompok dengan varietas dan galur padi sebagai perlakuan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada kedua lokasi. Hasil yang tinggi pada pertanaman di Desa Sanca: 4,70; 4,59; 4,51; 4,38 dan 4.21 t/ha GKG, berturut-turut untuk varietas: Selegreng. IR64, Cibogo, BP760F, dan Jatiluhur. Sedangkan hasil yang tinggi pada pertanaman di Desa Bantarwaru mencapai: 4,82; 4,72; 4,63 dan 4,13 t/ha GKG, berturut-turut untuk varietas: Situ Patenggang, Jatiluhur. Limboto, dan Situ Bagendit. | |
| dc.identifier.isbn | 978-979-540-053-0 | |
| dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/25931 | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi | |
| dc.title | Keragaan Varietas Padi Gogo Pada Dua Lokasi Yang Berbeda di Indramayu | |
| dc.title.alternative | Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Padi 2009. Buku 2 | |
| dc.type | Article |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- 25. Keragaan Varietas Padi Gogo Pada Dua Lokasi Yang Berbeda Di Indramayu - Lalu Muhamad Zarwazi dan Husin M. Toha.pdf
- Size:
- 501.7 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.77 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: