PERSPEKTIF PERTANIAN LAHAN RAWA LEBAK
dc.contributor.author | Susilawati, Ani | |
dc.contributor.author | Nazemi, Dahkyar | |
dc.contributor.other | Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-07-08T01:25:55Z | |
dc.date.available | 2022-07-08T01:25:55Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.description.abstract | Luas lahan rawa lebak di Indonesia sekitar 13,28 juta hektare, atau sekitar sepertiga dari luas total lahan rawa. Secara umum tingkat kesuburan lahan rawa lebak lebih baik dibandingkan dengan lahan rawa pasang surut, karena tanah di lahan rawa lebak tersusun dari endapan sungai (fluviatil) yang tidak mengandung bahan sulfidik atau pirit. Kecuali pada zona peralihan antara lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut di lapisan bawah pada kedalaman lebih dari satu meter umumnya ditemukan lapisan bahan sulfidik yang merupakan endapan marin. Lahan rawa lebak merupakan salah satu lahan sub-optimal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai komoditas, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Lahan rawa lebak dangkal merupakan bagian yang paling potensial untuk pertanian dibandingkan dengan lahan rawa lebak tengahan dan dalam. Lahan rawa lebak dangkal dan tengahan umumnya dijadikan lahan persawahan dengan pertanaman palawija dan sayuran di bagian guludan/bedengan pada sistem surjan. Sementara lebak dalam, karena bentuknya mirip cekungan kondisi airnya relatif masih dalam walaupun pada musim kemarau, sehingga lebih sesuai untuk budidaya perikanan air tawar. Kendala utama dalam pengelolaan lahan rawa lebak adalah tingginya air selama musim hujan dan sebaliknya pada musim kemarau genangan air berangsur turun menjadi hampir kering. Pengelolaan air merupakan kunci keberhasilan pemanfaatan lahan rawa lebak untuk pertanian. Penegasan kembali tentang potensi dan peluang pemanfaatan lahan rawa lebak sebagai lahan alternatif masa kini dan masa depan diperlukan. Optimalisasi sumberdaya lahan dilakukan dengan menggunakan input/masukan teknologi varietas, pupuk, air, alsintan, managemen budidaya dan kelembagaan yang sesuai, inovatif, terpadu, agribisnis dan berkelanjutan dengan konsep eco-farming estate system. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-425-296-0 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/16400 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balittra | en_US |
dc.subject | PERSPEKTIF PERTANIAN LAHAN RAWA LEBAK | en_US |
dc.title | PERSPEKTIF PERTANIAN LAHAN RAWA LEBAK | en_US |
dc.type | Article | en_US |