TINJAUAN FILOSOFIS MASALAH PETANI DAN MASALAH RISET DALAM PARADIGMA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI
dc.contributor.author | Rouw, Aser | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-03-25T04:38:27Z | |
dc.date.available | 2020-03-25T04:38:27Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.description.abstract | Pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi adalah sebuah paradigma pengkajian dalam menghasilkan teknologi pertanian spesifik lokasi. Proses tersebut diawali dari masalah petani dalam berusahatani dan bermuara pada solusi inovasi teknologi pertanian, atau masalah penerapan teknologi oleh petani. Oleh karena itu, dalam tulisan ini penulis mengajukan thesis: masalah petani dan masalah riset adalah tahapan fundamental dan krusial dalam paradigma pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi. Untuk menjelaskan pertimbangan filosofis terhadap thesis tersebut, penulis mengajukan tiga pertanyaan mendasar: (i) Apakah hakekat masalah riset dan masalah petani dalam paradigma pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi? (ii) Dapatkah seseorang petani memecahkan masalah usahataninya? (iii) Bagaimana memformulasikan masalah petani menjadi masalah riset bagi peneliti. Petani secara individu maupun kelompok usahatani mampu memecahkan masalah usahataninya. Namun kemampuan tersebut dibatasi oleh pengetahuan dan pengalaman usahataninya. Dengan demikian, hakekat sesunguhnya masalah petani adalah sesuatu diluar kemampuan pengetahuan petani, yang penulis sebut sebagai masalah aktual petani. Sedangkan masalah riset adalah fakta atau fenomena yang dianggap merugikan, yang berupa sebuah pertanyaan riset yang telah diberi penjelasan sains untuk menjawabnya, namun belum lengkap, sehingga perlu mencari penjelasan lanjut melalui penelitian. Sehingga secara struktur masalah petani berbeda dengan masalah riset. Masalah petani menyangkut sesuatu yang bersifat negatif, atau merugikan secara ekonomi. Sementara masalah riset memuat penjelasan sains berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah terhadap permasalahan. Untuk menjadi masalah riset, maka masalah aktual di petani harus dapat diformulasikan untuk memenuhi keadaan menjadi permasalahan riset bagi peneliti. Hal ini harus memenuhi dua substansi penting, yaitu kaidah ilmiah dan kepentingan petani. Sehingga formulasi masalah riset dari masalah aktual petani tidak hanya menyangkut aspek nalar, tetapi juga menyangkut aspek motivasi dan secara teknis harus memenuhi setidaknya empat tahapan proses, yaitu: mulai dari masalah aktual petani, motivasi peneliti, pendefinisian, pertanyaan riset, dan masalah riset. | en_US |
dc.identifier.issn | 2477-3970 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8774 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Volume 1;Nomor 1 | |
dc.subject | Masalah riset | en_US |
dc.subject | Masalah petani | en_US |
dc.subject | Pengkajian | en_US |
dc.subject | Teknologi pertanian | en_US |
dc.subject | Spesifik lokasi | en_US |
dc.subject | Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian | en_US |
dc.title | TINJAUAN FILOSOFIS MASALAH PETANI DAN MASALAH RISET DALAM PARADIGMA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI | en_US |
dc.type | Article | en_US |